All About Science

Sabtu, 04 Mei 2013

Barotrauma (Tuli akibat perubahan tekanan udara)

Pernah tidak anda mengalami 'tuli' sesaat saat berada di pesawat terbang atau anda merasakan telinga anda seperti tersumbat atau saat anda sedang menyelam maupun saat sedang terjun payung?
Dalam istilah medisnya kondisi seperti itu disebut Barotrauma atau trauma akibat adanya perubahan tekanan terhadap tubuh. Sederhananya, suatu cedera yang timbul karena adanya perubahan tekanan. Gangguan ini sering terjadi saat Anda berada di pesawat terbang atau melakukan scuba diving dengan hidung tersumbat, alergi, salesma, atau menderita infeksi tenggorakan. Kemungkinan anda merasa sakit di salah satu telinga, sedikit kehilangan pendengaran atau rasa tersumbat di kedua telinga. Ini disebabkan karena menggelembungnya  gendang telinga akibat adanya perubahan tekanan udara.

Cobalah menelan obat dekongestan (pelega hidung) satu jam sebelum terbang dan satu jam sebelum mendarat. Ini dapat mebantu untuk mencegah tersumbatnya tabung eusthacius anda. Kalau kedua telinga anda tersumbat waktu pesawat turun, hiruplah napas dalam-dalam lalu keluarkan perlahan-lahan sambil menutup kedua lubang hidung dan mengatupkan mulut anda. Akan lebih menolong lagi kalau saat itu anda bisa sekaligus melakukan gerakan menelan. Selama penerbangan, sebaiknya kunyah permen karet untuk menimbulkan gerakan menelan yang bisa membantu membuka tabung eusthachius anda.



Semoga bermanfaat,
Sumber: Mayo Clinic, 2002, Intisari Mediatama.

Tags: Pengertian barotrauma,Arti dari barotrauma,Cara mengatasi barotrauma,Mengapa orang bisa terkena barotrauma,Hilangnya pendengaran saat di pesawat,Tuli di pesawat,Telinga seperti tersumbat udara,Cara engatasi telinga yang seperti tersumbat udara,Telinga tersumbat karena perubahan tekanan udara.

Sabtu, 04 Agustus 2012

Suksesi

Konsep Suksesi

Istilah suksesi pertama kali digunakan oleh Hult  pada tahun 1885 dalam studi tentang perubahan pada komunitas. Mengenai dasar studi sukses itu sendiri dicetuskan oleh Cowles  pada tahun 1899, sedangkan prinsip-prinsip dan teori suksesi dikemukakan secara mendalam dan seksama oleh Clements pada masa setelah Cowles, yaitu tahun 1907.

Beberapa pengertian tentang istilah suksesi dikemukan sebagai berikut:

  • Suksesi, yaitu perubahan langsung secara keseluruhan pada selang waktu waktulama, bersifat kumulatif, di dalam komunitas  tertentu dan terjadi pada tempat yang sama.
  • Suksesi, yaitu proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah, berlangusng lambat, secara teratur, pasti, dan dapat diramalkan.
  • Suksesi, yaitu perubahan dalam komunitas ang berlangsung secara teratur dan menuju ke satu arah
  • Suksesi, yaitu proses perubahan yang terjadi dalam komunitas atau ekosistem yang menyebabkan timbulnya penggantian dari satu komunitas atau ekosistem oleh komunitas atau ekosistem yang lain
Berikut ini merupakan beberapa terminologi yang berkaitan dengan suksesi, yaitu:
  1. Sere adalah serangkaian perubahan dalam komunitas atau ekosistem yang dapat diidentifikasi selama suksesi.
  2. Seral adalah masing-masing tingkat perubahan komunitas atau ekosistem dalam suksesi.
  3. Suksesi primer adalah suksesi yang terjadi di atas lahan atau wilayah ang mula-mula gundul atau terbuka.
  4. Prisere adalah serangkaian perubahan dalam komunitas atau ekosistem yang dapat diidentifikasi selama terjadi suksesi primer. Presire sering dipakai untuk menyebut suksesi primer.
  5. Suksesi sekunder adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang pada awalnya bervegetasi lengkap sempurna, kemudian mengalami kerusakan oleh bencana seperti peletusan vulkanik, banjir, tanah longsor, gempa bumi, atau kebakaran, tetapi bencana itu tidak sampai merusak tempat tumbuh secara keseluruhan sehingga tempat tersebut masih ada substrat lama dan organisme hidup.
  6. Subsere adalah serangkaian perubahan dalam komunitas atau ekosistem yang dapat diidentifikasi selama terjadi suksesi sekunder. Subsere itu sendiri sering dipakai untuk menyebut suksesi sekunder.
  7. Hydrach adalah suksesi yang terjadi dalam wilayah perairan.
  8. Hydrosere adalah serangkaian perubahan dalam komunitas atau ekosistem yang dapat diidentifikasi di wilayah periran 
  9. Xerarch adalah suksesi yang terjadi pada wilayah yang bersubstrat kering.
  10. Xerosere adalah serangkaian perubahan dalam komunitas atau ekosistem yang dapat diidentifikasi di wilayah yang bersubstrat kering.
  11. Lithosere adalah serangkaian perubahan dalam komunitas yang dapat diidentifikasikan selama suksesi di lahan berbatu.
  12. Psamosere adalah serangkaian perubahan dalam komunitas ang dapat diidentifikasi selama suksesi di lahan berpasir.
  13. Halosere adalah serangkaian perubahan dalm komunitas yang dapat diidentifikasi selama suksesi pada substrat yang mengandung garam.
  14. Klimkas adalah kondisi komunitas atau ekosistem akhir pada proses suksesi yang telah mencapai homeostatis
Konsep yang menyatakan bahwa suksesi berlangsung secara teratur, pasti, terarah, dapat diramalkan, dan berakhir dengan komunitas klimaks, merupakan konsep lama yang umumnya masih diikuti dan diterima. dari konsep tersebut dapat dinyatakan bahwa suksesi ekologi menuju kepada perkembangan suatu komunitas atau ekosistem.

Perubahan-perubahan selama Proses Suksesi

Selama proses suksesi akan terjadi perubahan yang mengarah kepada perkembangan atau kemajuan kondisi habitat yang mendukung terbentuknya komunitas baru. Beberapa perubahan itu antara lain:
  1. Adanya perkembangan sifat substrat (tanah)
  2. Adanya peningkatan densitas, tinggi tumbuhan, dan struktur komunitas yang semakin kompleks
  3. Adanya peningkatan produktivitas komunitas sejalan dengan perkembangan sifat substrat
  4. Adanya peningkatan jumlah spesies organisme sampai tahap tertentu dalam proses suksesi
  5. Adanya peningkatan pemanfaatan sumber daya lingkungan sesuai (sejalan) dengan peningkatan jumlah spesies organisme
  6. komunitas berkembang menjadi lebih kompleks
Kecepatan proses suksesi pada setiap habitat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu
  1. Luasnya komunitas awal yang rusak oleh adanya gangguan
  2. Spesies-spesies tumbuhan yang terdapat di sekitar tempat terjadinya suksesi
  3. Sifat-sifat setiap spesies tumbuhan ada di sekitar tempat terjadinya suksesi
  4. Kehadiran bakal kehidupan (biji, buah, spora, dan lain-lain)
  5. Jenis substrat baru yang terbentuk
  6. Kondisi iklim
Tipe-Tipe Suksesi

Berdasarkan pada kondisi komunitas awal yang ada di suatu daerah maka suksesi dibedakan menjadi:
  • Suksesi primer. Bila ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali, sehingga komunitas awal (yang ada) menjadi hilang atau rusah total, sehingga menyebabkan di tempat tersebut tidak ada lagi yang tertinggal dan akibatnya terjadilah habitat baru.
  • Suksesi sekunder. Prosesnya sama dengan yyang terjadi pada suksesi rimer. perbedaannya adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal habitatnya. Ekosistem tersebut mengalami gangguan akan tetapi tidak total, masih ada komunitas yang tersisia.
Berdasarkan kepada jenis habitat atau substrat maka suksesi dapat dibedakan menjadi suksesi daerah batuan, suksesi daerah perairan, suksesi daerah pasir, suksesi daerah tanah liat, dan lain-lain.

Sumber:

Irwan,Z.D. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi : Ekosistem, Libgkungan, dan Pelestariannya. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Indriyanto.2006.Ekologi Hutan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Tags: pengertian suksesi,konsep suksesi, proses terjadinya suksesi, perubahan-perubahan selama terjadinya suksesi, faktor-faktor yang mempengaruhi laju suksesi, jenis-jenis suksesi

Sabtu, 07 Juli 2012

Interaksi Antar Spesies

Tipe-Tipe Interaksi Antar Spesies

Secara teori, spesies-spesies anggota populasi saling berinterkasi satu dengan lainnya dan membentuk interaksi yang positif, negatif, netral, atau kombinasi yang bentuk interkasi itu dapat dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu neutralisme, kompetisi, amensalisme, parasitime, predasi (pemangsaan), komensalisme, protokooperasi, dan mutualisme. 
  1. Neutralisme, yaitu interkasi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi. Contoh, antara kucing dan ayam. Keduanya tidak saling mempengaruhi karena memiliki jenis makanan yang berbeda.
  2. Kompetisi, jenis interaksi ini dapat terjadi diantara makhluk hidup yang dapat menimbulkan seleksi alam dalam evolusi. Antara organisme yang satu dengan yanga lain terjadi persaingan untuk memperoleh kebutuhan hidupnya, seperti makanan, cahaya matahari, tempat berlindung dan sebagainya. Contoh, persaingan antara kambing dan kerbau di padang rumput dan persaingan rumput teki dan ilalang dalam memperebutkan sinar matahari atau lahan.
  3. Amensalisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat saat salah satu pihak dirugikan (mendapat rintangan) sedangkan pihak lainnya tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi.  Interaksi amensalisme sama dengan allelopati (pelepasan senyawa toksik ke lingkungan). Contoh,   Salvia leucophylla, yaitu suatu jenis semak yang dapat melepaskan senyawa kimia berupa terpenes. Terpenes yang dikeluarkan tumbuhan tersebut setelah masuk ke dalam tanah dapat menghambat peekecambahan dan pertumbuhan tumbuhan lainnya.
  4. Parasitisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat salah satu pihak (inang) dirugikan, sedangkan pihak lainnya (parasit) beruntung. Contoh, cacing tambang dan cacing perut yang hidup dalam usus manusia.
  5. Predasi (pemangsaan), yaitu interaksi antara dau atau lebih spesie yang salah satu pihak ( organisme yang dimangsa) dirugikan, dan pihak lainnya predator atau pemangsa) diuntungkan. Contoh, singa yang memangsa rusa.
  6. Komensalisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang salah satu pihak diuntungkan sedangakan pihak lainnya tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi. Contoh, ikan ikan kecil yang hidup bersama dengan ikan hiu. Ikan-ikan ini disebut remora. Remora mendapat makanan sisa-sisa dari ikan hiu. Selain itu, mereka akan terlindungi dari predator yang akan memangsanya.Ikan hiu tidak merasa tergangu dengan kehadiran remora.
  7. Protokooperasi, yaitu interaksi anatara dua spesies atau lebih yang masing-masing saling memperoleh keuntungan adanya asosiasi, tetapi  asosiasi yang terjadi tidak merupakan keharusan. Contoh,  hubungan kerbau dengan burung bangau. Burung bangau bertengger di atas punggung kerbau dan mematuk kutu yang ada. Dari interaksi tersebut, bangau memperoleh makanan dan kutu yang menjadi hama pada kerbau berkurang, sehingga kerbau dapat hidup lebih sejahtera. Interaksi ini bukan suatu keharusan, artinya tanpa interaksi tersebut kerbau dan bangau tetap mampu mempertahankan hidupnya.
  8. Mutualisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing saling memperoleh keuntungan engan adanya asosiasi, dan hubugan tersebut merupakan suatu keharusan untuk berasosiasi.Contoh, hubungan bunga kembang sepatu dengan serangga misalnya lebah. bunga di bantu penyebaran sporanya oleh kupu-kupu dan lebah memperoleh makanan dari bunga tersebut.
Persaingan Intra-Interspseifik

Persaingan Intraspesifik, yaitu persaingan yang terjadi antara organisme ang berspesies sama. Persaingan Interspesifik persaingan  memperebutkan sesuatu antara dua organisme atau sesies yang berbeda.

Sumber:
Irwan,Z.D. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi : Ekosistem, Libgkungan, dan Pelestariannya. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Indriyanto.2006.Ekologi Hutan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.


Tag: interkasi antar spesies, jenis-jenis interkasi antar spesies

Minggu, 03 Juni 2012

Faktor Pembatas dalam Lingkungan

Konsep Faktor Pembatas

Pertumbuhan organisme yang baik dapat tercapai bila faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan berimbang dan menguntungkan. Bila salah satu faktor lingkungan tidak seimbang dengan faktor lingkungan yang lain, faktor ini akan dapat menekan atau kadang-kadang menghentikan  pertumbuhan organisme. Prinsip ini disebut sebagai Prinsip Faktor Pembatas. 

Dengan mengetahui faktor pembatas suatu organisme dalam suatu ekosistem maka dapat diantisipasi kondisi-kondisi dimana organisme tidak dapat bertahan hidup dengan mengetahui batas toleransinya . 

Asas Faktor Pembatas

Semua  hewan dan tumbuhan cenderung untuk tumbuh, bereproduksi dan mati sampai dikurangi oleh pengaruh lingkungan, faktor yang mula-mula menghentikan pertumbuhan dan penyebaran dari organisme  (keadaan yang mana pun yang mendekati atau melampaui batas-batas toleransi)  disebut Faktor Pembatas. Namun  tidaklah mudah untuk memilih faktor pembatas dan kadang-kadang dua faktor atau lebih berpadu menjadi faktor pembatas.


1. Hukum minimum Liebig

    Untuk dapat bertahan dan hidup dalam keadaan tertentu, suatu organisme harus memiliki bahan-bahan yang penting yang diperlakukan untuk pertumbuhan dan berkembang biak. Keperluan-keperluan dasar ini bervariasi antara jenis dan keadaan. Di bawah keadaan-keadaan mantap bahan yang penting ang tersedia dalam jumlah paling dekat mendekati minimum yang diperlukan adalah merupakan pembatas. Hukum ini dikembangkan oleh Justus van Liebig (1840).


2. Hukum toleransi Shelford

    Keberhasilan dan kehadiran organisme tergantung kepada lengkapna kebutuhan yang diperlukan, termasuk unsur-unsur lingkungan yang kompleks. Ketiadaaan dan atau kegagalan suatu organisme dapat dikendalikan oleh kekurangan atau kelebihan secara kualitas atau kuantitatif daripada salah satu atau beberapa faktor yang mungkin mendekati batas-batas toleransi organisme itu.

    Suatu faktor atau beberapa faktor dikatakan penting apabila pada waktu tertentu faktor atau faktor-faktor itu sangat mempengaruhi hidup fan perkembangan tumbuh-tumbuhan, karena terdapat dalam batas minimum, maksimum dan optimum menurut batas-batas toleransi dari tumbuhan tersebut. Konsep ini dikemukakan oleh Shelford (1913). Jadi tidak hanya terlalu sedikit saja sesuatu itu merupakan faktor pembatas, akan tetapi juga dalam keadaan terlalu banyak  faktor juga merupakan pembatasan misalnya faktor-faktor panas, sinar, dan air. jadi organisme memiliki maksimum dan minimum ekologi, dengan kisaran di antaranya merupakan batas-batas toleransi.

     Dengan kata lain, besar populasi dan penyebaran suatu jenis makhluk hidup dapat dikendalikan dengan faktor yang melampaui batas toleransi maksimum atau minimum dan mendekati batas toleransi maka makhluk hidup atau populasi itu akan berada dalam keadaan tertekan /stres sehingga apabila melampaui batas itu yaitu lebih rendah dari batas toleransi minimum atau lebih tinggi dari batas tolerensi maksimum maka makhluk itu akan mati dan populasinya akan punah dari sistem tersebut.

Telah kita ketahi bahwa bila suatu faktor pembatas dapat diatasi maka akan timbul faktor pembatas lain. Bila salah satu dari faktor lingkungan kita ubah perubahan ini akan memperngaruhi atau mengubah komponen-komponen lain. Contohnya, bila suhu udara dalam rumah kaca dinaikkan 10˚C maka udara di dalam rumah kaca mengandung lebih banyak uap air. tekanan uap air dari permukaan cairan dalam ruangan akan bertambah, akibatnya laju transpirasi penguapan akan meningkat. Hal ini juga akan meningkakan laju transpirasi sehingga absorpsi air akan niak pula. Kadar air tanah menjadi berkurang, lebih banyak udara masuk ke dalam tanah dan menyebabkan tanah menjadi semakin kering. Reaksi berantai  ini dapat berulang-ulang.

Walaupun pertumbuhan suatu individu atau sekelompok organisme dipengaruhi oleh faktor pembatas, namun tidak dapat disangkal bahwa lingkungan benar-benar merupakan suatu kumpulan dari macam-macam faktor yang saling berinteraksi. Yakni jika satu faktor berubah maka hampir semua faktor lainnya ikut berubah.

Sumber:

Irwan,Z.D. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi : Ekosistem, Libgkungan, dan Pelestariannya. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Indriyanto.2006.Ekologi Hutan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.


Rabu, 30 Mei 2012

Konsep Ekosistem

Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup di suatu tempat  yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi oleh adanya asrus materi dan energi yang terkendalikan oleh arus informasi  antara komponen dalam ekosistem itu. Masing-masing komponen itu mempunyai fungsi atau relung. Selama masing-masing komponen itu melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik, keteraturan ekosistem itu pun terjaga. Keteraturan ekosistem menunjukkan, ekosistem tersebut ada dalam suatu keseimbangan tertentu. Keseimbangan itu tidaklah bersifat statis, melainkan dinamis. Artinya, ia selalu berubah-ubah dan perubahan itu bisa terjadi secara alamiah ataupun karena perbuatan manusia.

Arti Ekosistem

Istilah ekosistem pertama kali diusulkan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan Inggris bernama A. G. Tansley pada tahun 1935. Beberapa penulis lain telah menggunakan istilah berbeda, tetapi maksudnya sama dengan ekosistem, misalnya:
  • Tahun 1877 seorang ahli ekologi bangsa Jerman bernama Karl Mobius telah menulis tentang komunitas organisme dalam batu karang, dan menggunakan istilah yang mempunyai makna yang sama dengan ekosistem yaitu biocoenosis (biokoenosis).
  • Tahun 1887 seorang ahli ekologi berkebangsaan Amerika bernama S. A. Forbes telah menulis karangan kuno tentang danau, dan menggunakan istilah yang mempunyai makna sama dengan ekosistem, yaitu microcosm (mikrokosm).
  • Tahun 1930, Friederichs menggunakan istilah holocoen (holokoen).
  • Tahun 1939, Thienemann menggunakan istilah biosystem (biosistem).
  • Tahun 1944, Vernadsky menggunakan istilah bioenert/ body.
Berikut   ini beberapa defenisi mengenai ekosistem:
  • Menurut Undang-Undang Lingkungan Hidup (UULH) ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh meneluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Unsur-Unsur lingkungan hidup baik unsur biotik maupun abiotik, baik makhluk hidup maupun benda mati, semuanya tersusun sebagai satu kesatuan dalam ekosistem yang masing-masing tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa hidup sendiri, melainkan saling berhubungan, saling mempengaruhi, saling berinteraksi, sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan.
  • Ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
  • ekosistem, yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya tercakup organisme dan lingkungannya (abiotik dan biotik) dan di antara keduanya saling mempengaruhi.
  • Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi.
Komponen Ekosistem

Semua ekosistem, baik ekosistem terestrial (daratan) maupun akuatik (perairan) terdiri atas komponen-komponen yang dapat dikelompokkan berdasarkan segi tropik atau nutrisi dan segi struktur dasar ekosistem.

Berdasarkan atas segi struktur dasar ekosistem maka komponen ekosistem terdiri atas dua jenis sebagai berikut:
  1. Komponen biotik (komponen makhluk hidup), misalnya binatang, tumbuhan, dan mikroba.
  2. Komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara dan tanah.
Berdasarkan segi trofik atau nutrisi maka komponen biotik dalam ekosistem terdiri atas dua jenis sebagai berikut.
  1. Komponen autotrofik , yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri berupa bahan organik berasal dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari. Organisme yang termasuk dalam komponen ini adalah golongan tumbuhan.
  2. Komponen heterotrofik, yaitu organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik sebagai bahan makanannya, sedangkan bahan organik yang dimanfaatkan itu disediakan oleh organisme lain. Jadi, komponen heterotrofik memperoleh bahan makanan dari komponen autotrofik, kemudian sebagian anggota komponen ini akan menguraikan bahan organik kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik yang sederhana. Dengan demikian, binatang, jamur, jasad renik termasuk ke dalam golongan komponen heterotrofik.
Berdasarkan dari segi penyusunnya, omponen ekosistem terdiri atas:
  1. Komponen abiotik (benda mati), yaitu komponen fisik dan kimia ang terdiri atas tanah, udara, air, sinar matahari dan lain sebagainya.
  2. Komponen produsen, yaitu organisme autotrofik yang pada umumnya berupa tumbuhan hijau. Produsen menggunakan energi radiasi matahari dalam proses fotosintesis, sehingga mampu mengasimilasi CO2 dan H2O menghasilkan energi kimia yang tersimpan dalam karbohidrat. Komponen konsumen, yaitu organisme heterotrofik misalnya bianatang dan manusia yang makan organisme lainnya. Konsumen dapat digolongkan menjadi:
    • konsumen pertama, yaitu binatang  yang makan tetumbuhan hijau
    • konsumen kedua adalah golongan karnivora kecil dan omnivora.
    • konsumen ketiga, golongan karnivora besar
    • mikrokonsumen adalah tumbuhan atau binatang yang hidupnya sebagai parasit maupun saproba.
  3. Komponen pengurai, yaitu mikroorganisme yang hidupnya bergantung kepada bahan organik dari organisme mati. Berdasarkan atas tahap dalam proses penguraian bahan organik dari organisme mati maka organisme pengurai terbagi atas dekomposer dan transformer. Dekomposer, yaitu mikroorganisme yang menyerang bangkai hewan dan sisa tumbuhan mati, kemudian memecah bahan organik kompleks ke dalam ikatan yang lebih sederhana, dan proses dekomposisi itu disebut humifikasi yang menghasilkan humus.Transformer, yaitu mikroorganisme yang meneruskan proses dekomposisi dengan mengubah ikatan organik sederhana ke dalam bentuk bahan anorganik yang siap dimanfaatkan lagi oleh produsen dan proses dekomposisi itu disebut minerealisasi yang menghasilkan zat hara.
 Keseimbangan dalam Ekosistem

Ekosistem mempunyai keteraturan, berwujud sebagai kemampuan untuk memilhara diri-sendiri, mengatur sendiri, serta mengadakan keseimbangan kembali. Oleh karena itu dalam sistem kehidupan ada kecenderungan untuk melawan perubahan atau usaha agar berada dalam suatu keseimbangan (homeostatis). Homeostatis ini merupakan kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan. 

Kondisi ekosistem dalam keseimbangan (homeostatis) mempunyai arti bahwa ekosistem itu telah mantap atau telah mencapai klimaks, sehingga ekosistem mempunyai daya tahan yang besar untuk menghadapi  berbagai gangguan yang menimpanya.

Berkaitan dengan daya tahan ekosistem seperti tersebut, di dalam ekologi terdapat istilah yang dikenal dengan daya lenting. Daya lenting merupakan sifat suatu ekosistem yang memberikan kemungkinan ekosistem tersebut pulih kembali ke keseimbangan semula setelah mengalami gangguan. Kendatipun suatu ekosistem memiliki daya lenting yang besar, akan tetapi pada umumnya batas mekanisme keseimbangan dinamis masih dapat ditembus oleh kegiatan manusia.

Habitat dan Relung

Habitat adalah tempat hidup makhluk hidup. Misalnya ikan mas habitatnya di air tawar, pohon bakau mempunyai habitat di pantai yang berlumpur dan tanah salinitas dan membutuhkan arus yang tenang. Setiap makhluk hidup mempunyai habitat yang sesuai dengan kebutuhannya. Apabila terjadi gangguan atau perubahan yang cepat makhluk tersebut mungkin akan mati atau pergi mencari habitat lain yang cocok. Misalnya, jika terjadi arus terus-menerus di pantai habitat bakau, dapat dipastikan bakau tersebut akan mati. tetapi jika terjadi perubahan secara perlahan, lama kelamaan makhluk hidup tersebut akan berusaha melakukan penyesuaian diri (adaptasi) yang memungkinkan terjadinya jenis baru dari makhluk tersebut. Habitat dapat disebut alamat makhluk hidup dan setiap makhluk hidup dapat mempunyai lebih dari satu habitat.

Relung atau niche merupakan cara hidup makhluk hidup dalam habitatnya. Seperti burung ada yang memakan serangga, buah maupun biji. Relung suatu organisme ditentukan oleh tempat hidupnya dan oleh berbagai fungsi yang dikerjakannya sehingga dikatakan sebagai profesi organisme dalam habitatnya. Berbagai organisme dapat hidup bersama dalam satu habitat. akan tetapi, jika dua atau lebih organisme mempunyai relung yang sama dalam satu habitat maka akan terjadi persaingan. Makin besar kesamaan relung dari organisme-organisme yang hidup bersama dalam satu habitat maka akan intensif persaingannya.

Sumber:
Irwan, Z.D. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi : Ekosistem, Lingkungan, dan Pelestariannya. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Soemarwoto, O. 2004. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Tags:

Senin, 28 Mei 2012

Ekologi Dasar

Pengertian Ekologi

Ekologi berasal dari bahasa Yunani 'oikos' (rumah atau tempat hidup) dan 'logos' yang berarti ilmu. Secara harfiah ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya.  Menurut (Indriyanto, 2006) ekologi adalah ilmu pengetahuan mengenai hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Dapat juga di definisikan bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari pengaruh pengaruh faktor lingkungan terhadapa makhluk hidup. Bahkan menurut Irwan (2007) ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya dan mengapa mereka ada di tempat tersebut.

Arah Ekologi

Pada dasarnya ekologi adalah ilmu dasar yang tidak mempraktekkan sesuatu. Ekologi adalah ilmu tempat mempertanyakan dan menyelidik. Seseorang yang belajar ekologi sebenarnya bertanya tentang berbagai hal sebagai berikut:
  1. Bagaimana alam bekerja
  2. Bagaimana suatu spesies beradaptasi dalam habitatnya
  3. Apa yang mereka perlakukan dari habitatnya itu untuk dapat dimanfaatkan guna melangsungkan kehidupan
  4. Bagaimana mereka mencukupi kebutuhannya akan unsur hara dan energi
  5. Bagaimana mereke aberinteraksi dengan spesies lainnya
  6. Bagaimana individu-individu dalam spesie lainnya
  7. Bagaimana keindahan ekosistem tercipta
Pembagian Ekologi

Berdasarkan atas komposisi jenis organisme yang dikaji maka Ekologi dapat dibagi menjadi:
  1. Autekologi, membahas pengkajian individu organisme atau individu spesies yang penekanannya pada sejarah-sejarah hidup dan kelakuan dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Misalnya, mempelajari sejarah hidup suatu spesies, perilaku maupun adaptasinya terhadap lingkungan.
  2. Sinekologi, membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme sebagai satuan. Misalnya, mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, atau taman nasional.
Berdasarkan atas habitat suatu spesies atau kelompok spseie organisme maka ekologi dapat digolongkan sebagai berikut:
  1. Ekologi daratan (terestrial), yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua wilayah daratan tegalan, kebun, ladang, hutan lahan kering, padang rumput, atau gurun.
  2. Ekologi air tawar (freshwater), yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara organisme lainnya serta dengan semua komponen lingkungan yang ada di wilayah perairan tawar. Contoh wilayah perairan tawar adalah danau, sungai, kolam, sumur, rawa atau sawah.
  3. Ekologi bahari, yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua komponen lingkungan yang ada di wilayah perairan asin atau lautan
  4. Ekologi estuarin, yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua komponenlingkungan yang ada di wilayah perairan payau. Contoh wilayah perairan payau adalah muara sungai, teluk dan laguna.
  5. Ekologi hutan, yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua komponen lingkungan yang ada di ekosistem hutan.
  6. Ekologi padang rumput, yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua komponen lingkungan yang ada di ekosistem padang rumput.
Berdasarkan taksonomi atau sistematikanya, ekologi dibedakan menjadi:
  1. Ekologi tumbuhan
  2. Ekologi serangga
  3. Ekologi burung
  4. Ekologi vertebrata
  5. Ekologi mikroba
Hubungan Ekologi dengan Ilmu-Ilmu Lainnya

Penyebaran adaptasi  dan aspek-aspek fungsi organisme dari komunitas banyak dipelajari dalam ekologi dan erat hubungannya dengan ilmu-ilmu biologi lainnya seperti taksonomi misalnya untuk mengetahui spesies pohon dan tetumbuhan lainnya dalam hutan dibutuhkan sifat generatif yang berdasar pada sifat-sifat bunga dan buah. Untuk pengenalan spesies tumbuhan tersebut diperlukan buku-buku praktis mengenai flora dan pengenalan spesie pohon. Begitupun dalam ilmu genetika, seperi yang kita tahu bahwa ilmu genetika mempunyai peranan besar dalam memahami pertumbuhan dan perkembangan  makhluk hidup. Pengaruh genetik dari tumbuhan atau hewan yang satu terhadap tumbuhan lainnya dapat diketahui dengan ilmu genetika. Apabila dua atau lebih tumbuhan yang hidup berdekatan akan menyebabkan terjadinya perkawainan silang atau hibridisasi di antara mereka. Akibat perkawinan silang ini akan muncul keturunan baru yang memiliki sifat hampir sama dengan kedua induknya. Untuk itu, pengetahuan tentang genetika diperlukan untuk mengenal sifat-sifat berbagai spesies tumbuhan dan makhluk hidup yang lain termasuk sifat-sifat ekologinya.

Selain itu, ekologi juga memiliki peranan pendalam ilmu tanah. Kesuburan tanah mempengaruhi keadaan tumbuh-tumbuhan yang tumbh di atasnya. Kesuburan tanah akan berpengaruh terhadap tipe vegetasi yang terbentuk serta berpengaruh terhadap keproduktifan hutan. Oleh karena itu, tanah merupakan salah satu faktor pembatas alam dan mempengaruhi pertumbuhan semua spesies tumbuhan, struktur dan komposisi vegetasi sehingga  bisa memberikan pengaruh pada tipe hutan.

Dari segi ilmu iklim atau klimatologi, pengaruhnya terhadap kehidupan tetumbuhan sangat nyata, terlebih lagi iklim mikro di suatu tempat yang bergantung kepada keadaan topografi dan kondisi atmosfer karena kondisi atmosfer juga ikut menentukan sifat iklim setempat dan regional. Adanya perbedaan iklim akan menimbulkan variasi dalam komunitas hutan.

Sumber:
Irwan, Z.D. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi : Ekosistem, Lingkungan, dan Pelestariannya. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara

Tags:

Ekologi, , Pengertian Ekologi, Arah Ekologi, Pembagian Ekologi, Jenis-Jenis Ekologi, Hubungan Ekologi dengan ilmu Lain, Autekologi, Sinekologi


Senin, 30 April 2012

Pengguna 'Tembakau'

Bapak saya dulu seorang perokok berat, tapi sekarang alhamdulillah beliau sudah berhenti merokok dan justru sangat membenci rokok ini, mencium asapnya saja dia langsung pusing. Jadi buat yang mau berhenti merokok, tidak ada kata yang tidak mungkin selama kita bersungguh-sungguh.

KECANDUAN ROKOK

Sekarang kembali ke topik, merokok...apa sebenarnya yang membuat merokok ini sangat tidak di anjurkan. Nah perlu anda tahu bahwa pada saat menghirup rokok, serangkaian bahan kimiawi akan masuk ke berbagai organ vital tubuh seperti otak, paru-paru-jantung dan pembuluh darah. Tubuh pun terpolusi bahan-bahan kimiawi yang menyebabkan kanker dan kecanduan.

Nikotin, salah satu unsur utama dalam tembakau, merangsang zat kimia di otak yang mengakibatkan kecanduan. Zat ini merangsang kelenjar adrenalin untuk mmemproduksi hormon yang menggangu jantung akibatnya tekanan darah dan denyut jantung meningkat.

Karbon monoksida yang Anda hirup dari asap rokok menggantikan oksigen di sel-sel darah, dan mengambil makanan dari jantung, otak dan organ tubuh lainnya. Merokok juga mematikan indera pengecap dan penciuman sehingga terkadang makanan yang di makan tidak selezat biasanya.

Asap rokok  mengeluarkan lebih dari 40 bahan kimia penyebab kanker, juga sejumlah kecil racun lainnya seperti arsenikum dan sianida serta lebih dari 4000 bahan lainnya masuk ke tubuh. Salah satu bahan kimia yang paling ampuh adalah nikotin. Nikotin inilah yang membuat Anda ketagihan merokok. Nikotin adalah zat yang membuat kecanduan, seperti halnya kokain. Zat ini meningkatkan zat kimia otak yang disebut dopamin, yang membuat Anda merasa 'senang'. Dopamin inilah yang mengakibatkan proses kecanduan tersebut.
-buat apa harus ngorbanin hal-hal yang jauh lebih baik hanya untuk kesenangan sesaat-


BAHAYA PEROKOK PASIF

Mereka yang tidak merokok tapi terkena asap rokok juga terancam kesehatannya. Mereka beresiko terkena kanke paru-paru, dan penyakit jantung. Terutama para penderita penyakit pernapasan atau penyakit jantung, serta orang lajut usia sangat beresiko bila terpapar asap rokok. Bayi tiga kali lebih besar kemungkinannnya meninggal akibat sindrom kematian mendadak bila ibu mereka merokok selama dan setelah kehamilan. Perokok pasif di kalangan anak akan meningkatkan peluang mereka menderita infeksi telinga, pneumonia, bronkitis, dan tonsilitis.


Jadi selain mengancam kesehatan diri sendiri, merokok juga dapat mengganggu dan mengancam kesehatan orang di sekitarnya. Saya yakin banyak diantara Anda yang ingin sekali berhenti merokok tetapi sulit, dikarenakan cengkraman si 'Nikotin' tersebut. Tapi tidak ada hal yang tidak mungkin karena terbukti ada juga yang berhasil dari jerat rokok ini, ya seperti yang di alami oleh Bapak aku tentunya. Semua ini tidak lepas dari kata-kata dokter yang pernah mengobati bapakku. Katanya, " Saya bisa kasih bapak obat untuk memulihkan bapak, tapi obat ini hanya bersifat sementara dan tidak tertutup kemungkinan Anda bisa datang lagi kepada saya dengan keluhan yang sama. Tapi, hal itu tidak akan terjadi jika bapak mau merubah pola hidup bapak. Kalau bapak ingin sehat dan mendapatkan paru-paru bapak kembali sehat pula maka berhnetilah merokok. " kurang lebih seperti itulah kata-kata dokter itu.  Dan betul saja bahwa cara berhenti merokok yang paling efisien adalah motivasi dari diri sendiri, perokok yang termotivasi untuk berhenti merokok tingkat keberhasilannya dua kali lebih besar daripada yang berhenti merokok tapi kurang termotivasi, dan ketika anda memulai memutuskan untuk berhenti ada baiknya beri tahu orang-orang sekitar Anda, siapa tahu mereka dapat memberi dukungan pada Anda untuk menjalani saat-saat sulit itu^^.

Sumber:
Sumber: Mayo Clinic. Philip T. HAgen. Intisari. 2002

Minggu, 29 April 2012

Jenis-Jenis Gangguan Tidur




Gangguan tidur memang sangat mengganggu, apa lagi itu kan saat-saat kita ingin istirahat untuk melepas  kelelahan. Tapi kalau saat seperti itu juga harus terganggu sungguh sangat menyebalkan bukan? Nah berikut ini saya akan memaparkan apa-apa saja jenis gangguan tidur yang sering di alami oleh kebanyakan orang beserta penyebabnya.

INSOMNIA

Dari beberapa jenis gangguan tidur yang ada, yang paling umum terjadi adalah insomnia (aku banget nih). Insomnia mencakup gejala sulit tidur, sulit tidur lama tanpa terputus, atau sulit tidur kembali bila terbangun kepagian. Insomnia dapat bersifat sementara dan bisa juga kronis. Insomia hanyalah suatu gejala, bukan pennyakit. Penyebab insomnia biasanya adalah sebagai berikut:
  • Stres yang berkaitan dengan pekerjaan, sekolah, atau masalah keluarga
  • Depresi
  • Penggunaan zat-zat perangsang (kafein atau nikotin), suplemen dari tumbuhan, dan obat-obat bebas maupun obat resep dokter
  • Alkohol
  • Perubahan lingkungan atau jadwal kerja
  • Penggunaan obat-obat tidur dalam waku lama
  • Masalah-masalah medis kronis, termasuk fibromialgia atau penyakit-penyakit saraf dan otot yang kompleks
  • Insomnia perilaku, yaitu gejala yang dapat timbul akibat kecemasan tidak bisa tidur nyenyak yang berlebihan dan berusaha terlampau keras agara bisa tertidur
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan jika Anda mengalami Insomnia, seperti menentukan dan menjalankan 'ritual' untuk pergi tidur, hindari tidur sore atau petang, minum susu hangat, jangan merokok sebelum tidur, atau menghindari minuman dan obat-obat yang mengandung kafein.

SLEEP APNEA 

Orang dengan masalah ini biasanya mendengkur dan sesaat berhenti bernapas, lalu bernapas lagi dengan mendadak. Sleep apnea dapat terjadi bila saluran udara bagian atas tertutup karena mengendurnya jaringan langit-langit lunak karena membesarnya adenoid atau oleh polip hidung. Apabila Anda  mengalami gejala ini, sebaiknya pergilah ke dokter. Mengurangi barat badan, tidur tengkurap atau miring, menghindarai minum alkohol sebelum tidur mungkin bisa menolong, juga menggunakan obat pelega hidung (dekongestan), tetapi hanya dengan petunjuk dokter.

BRUXISM (Kertak Gigi Selama Tidur)

Orang yang mengalami gangguan ini ada kemungkinan berkaitan dengan stres yang di alami. Ada baiknya jika Anda memeriksakan gigi Anda ke dokter kalau-kalau gigitan Anda perlu penyesuaian dan dokter tersebut bisa memberikan plastik pelindung untuk mencegah kerusakan lebih parah. Sebaiknya usahakan untuk menangani sumber stres tersebut.

KAKI GELISAH

Merupakan gangguan tidur yag berupa dorongan tak tertahankan untuk menggerak-gerakkan kedua kaki, tak lama setelah tidur sepanjang malam, hingga mengganggu tidur Anda. Stres bisa memperburuk keadaan. Bangun dan berjalanlah berkeliling. Cobalah teknik-teknik relaksasi otot dan mandi air hangat sebelum tidur.

Sumber:







Kamis, 05 April 2012

Sakit Gigi dan Gigi Tanggal

SAKIT GIGI

Pada kebanyakan anak maupun orang dewasa, pembusukan gigi (gigi berlubang, yang disebut karies) merupakan penyebab utama sakit gigi. Pembusukan gigi terutama disebabkan oleh bakteri dan karbohidrat . Bakteri itu terdapat  pada plak, yaitu lapisan tipis yang hampir tidak tampak pada permukaan gigi.

Pembusukan gigi membutuhkan waktu, biasanya satu atau dua tahun pada gigi permanen, dan kurang dari  itu pada gigi susu. Pembentukan asam terjadi dalam 20 menit pertama setelah makan. Asam pembusuk yang terbentuk dalam plak menyerang lapisan gigi paling luar. Erosi yang ditimbulkan plak itu menyebabkan terbentuknya lubang-lubang kecil pada permukaan gigi (plak terbuka). Tanda pertama pembusukan adalah rasa sakit bila kita makan sesuatu yang manis, sangat dingin atau sangat panas. Pembengkakan, rasa sakit saat menggigit, kotoran gigi sangat berbau dan berwarna kemerahan menunjukkan adanya infeksi.


GIGI TANGGAL

Apabila gigi Anda secara tidak sengaja tanggal entah karena terkena pukulan atau jatuh, jangan panik karena gigi permanen yang terlepas kadang-kadang dapat ditanam kembali hanya jika Anda segera cepat mengambil tindakan. Tapi perlu diingat situasinya berbeda ketika gigi Anda sudah patah, dalam kasus tersebut gigi tidak dapat dipasang kembali.

Kalau sebuah gigi permanen tanggal, simpan gigi tersebut  dan segera bawa ke dokter gigi (ingat ya dokter gigi!!!^^), karena berhasilnya penanaman gigi kembali tergantung pada beberapa faktor yakni tepat wakstu saat dimasukkan ( paling baik dalam waktu 30 menit), tapi tak lebih dari 2 jam sesudah  tanggal) dan cara menyimpan serta membawa gigi sebagaimana mestinya. Menjaga agar tetap basah merupakan hal penting.

Berikut tips yang dapat Anda lakukan pada gigi Anda sebelum tiba di Dokter:
  1. Pegang gigi tersebut pada bagian atasnya saja (mahkotanya)
  2. Jangan menggosok atau mengeroknya untuk menghilangkan kotoran
  3. Dengan hati-hati cucilah gigi itu di segelas air ledeng, tapi jangan di bawah keran langsung
  4. Cobalah menempatkan kembali gigi itu pada lubangnya dan gigit perlahan-lahan seelai kasa untuk menjaga agar posisinya tidak bergeser
  5. Kalau gigi tersebut tidak dapat di letakkan kembali pada tempatnya, segera masukkan ke dalam cairan susu, air liur Anda sendiri, atau larutan air garam hangat

Sumber:
Sumber: Mayo Clinic. Philip T. HAgen. Intisari. 2002
Tags: sakit gigi, penyebab rasa sakit gigi, pembusukan pada gigi, ciri-ciri gigi yang mengalami pembusukan, gigi tanggal, apakah gigi yang tanggal dapat di tempel kembali, tips-tips mengatasi gigi yang tanggal, gigi pata tidak dapat di templ kembali, masalah gigi tanggal, masalah sakit gigi

Teori Sakit Kepala

Jaringan otak tidak dapat merasa sakit karena tidak memiliki reseptor rasa sakit. Hal ini mungkin sulit dipercaya apalagi ketika kepala kita sedang sakit. Sakit kepala  bisa saja merujuk pada keadaan medis yang serius. Tetapi hal itu jarang terjadi. Sekitar 95% sakit kepala bukan pertanda adanya sakit berat. Sakit kepala bisa saja merupakan indikasi adanya stres atau mungkin juga merupakan reaksi terhadap suatu obat terutama obat dekongestan (pelega hidung tersumbat).

Berikut ini merupakan Teori Sakit Kepala yang saya kutip dari buku Mayo Clinic; Pedoman Perawatan Sendiri :
Para peneliti sedang memfokuskan perhatian pada jalur saraf trigeminal serta zat kimia otak serotonin yang dicurigai sebagai biang keladi penyebab sakit kepala yang hebat. Rasa sakit mungkin timbul dari ketidakseimbangan bahan-bahan kimia pada otak. Selama sakit kepala terjadi, kadar serotonin menurun. Akibatnya, muncul suatu getaran di sepanjang saraf trigeminal ke pembuluh-pembuluh  darah di selaput otak (meninges). Di sini pembuluh-pembuluh darah mengendur  dan jadi meradang serta membengkak. Otak menerima pesan sakit itu. Hasilya : "Rasa Sakit Kepala"
Jenis sakit kepala yang disebut sakit kepala primer ini sangat beragam. Sakit kepala primer dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
  1.  Ketegangan
    • Mencakup 6% dari sakit kepala primer
    • Menimpa wanita maupun pria dalam jumlah sama banyak
    • Secara bertahap menghasilkan rasa sakit kepala yang tidak seberapa, rasa tegang atau tekanan di leher, dahi, atau kulit kepala
  2. Migren
    • Mencakup 6% dari sakit kepala primer
    • Penderita perempuan 3 kali lebih banyak daripada pria
    • Dapat mulai pada usia remaja, jarang setelah usia 40 tahun
    • dapat didahului oleh perubahan penglihatan, kesemutan di dalah satu sisi wajah atau tubu atau rindu akan makanan tertentu
  3. Bersamaan/Cluster
    • Rasa sakit yang menetap dan terasa seperti di bor di dalam atau di sekitar salah satu mata, terjadi secara periodik dan dimulai pad waktu yang sama pada siang dan malam hari
    • Membuat mata berair  dan merah serta hidung tersumbat pada sisi wajah yang sama.
    • Dapat terjadi secara berkala dan berkaitan dengan perubahan cahaya atau musim
    • Sering menimpa kaum pria, terutama perokok dan peminum minuman keras 
    • Sering didiagnosis keliru sebagai infeksi sinus atau sakit gigi


Sumber:
Sumber: Mayo Clinic. Philip T. HAgen. Intisari. 2002

Tags: sakit kepala , penyebab sakit kepala, mengapa orang bisa sakit kepala, macam-macam sakit kepala, proses terjadinya sakit kepala, sakit kepala primer, sakit kepala migren, sakit kepala cluster

Kamis, 29 Maret 2012

Si Alga Emas

Alga pirang / alga keemasan (Chrysophyta, berasal dari bahasa Yunani phyros; keemasan) dinamai menurut warnanya, yang dihasilkan  oleh karoten kuning selain itu ganggang ini juga mengandung klorofil a dan c serta pigmen asesoris yakni Xantofil. Banyak di antara alga pirang ini hidup di antara plankton air tawar dan air laut. Beberapa spesies adalah miksotrofik yang menyerap senyawa organik yang terlarut atau menjulurkan pseudopodianya untuk menelan partikel makanan dan bakteri. Sebagian besar alga pirang adalah uniseluler, akan tetapi ada juga yang membentuk koloni. Sel-selnya berciri khas sebagai biflagellata  (berflagel ganda), di mana kedua flagelnya terpaut dekat salah satu ujung sel tersebut.  Jenis yang paling terkenal dari kelompok alga ini adalah Diatom.

Ciri-Ciri Talus Alga Pirang/Keemasan
  1. Bentuk talus dapat berupa batang, telapak tangan, dan bentuk-bentuk campuran, misalnya wadah dengan tutup seperti yang terdapat pada diatom.
  2. Sel-sel alga keemasan memiliki inti sejati (eukarion), dinding sel umumnya mengandung silika (SiO2) atau kersi.
  3. Pada alga keemasan yang bersel satu, ada yang memiliki 2 flagel heterodinamik, yaitu:
    • Satu flagel mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonerma. Flagel seperti ini disebut pleuronematik. Flagela pleuronematik mengarah ke anterior dan relatif lebih panjang daripada flagela akronematik.
    • Satu flagela lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik, mengarah ke posterior.
      kedua flagel heterodinamik ini bisa hampir sama panjangnya contohnya pada Synura, atau sedikit berbeda panjang contohnya Ochromonas. Selain flagela heterodinamik ada pula yang hanya mempunyai satu flagela atau dua flagela yang sama bentuknya.
  4. Pada kloroplas alga keemasan jenis-jenis tertentu ditemukan pirenoid yang merupakan tempat persediaan makanan. Persediaan makanan berupa krisolaminarin, dahulu disebut leukosin. Selain itu juga terdapat tetes-tetes minyak dalam vakuola.
Reproduksi

Reproduksi  pada alga keemasan dapat terjadi melalui berbagai cara. Reproduksi aseksual dengan membentuk auksospora dan membelah diri, sedangkan reproduksi seksual dengan oogami.

Jenis-Jenis Alga Keemasan

Contoh jenis alga keemasan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa jenis alga keemasan yang paling terkenal adalah alga keemasan yang berasal dari kelas Baccilariophyceae atau diatom.

Diatom (source, http://id.wikipedia.org/wiki/Diatom)
Sel diatom memiliki inti dan kloroplas berwarna cokelat keemasan, tetapi ada juga yang berwarna hijau kekuningan atau cokelat tua. Talusnya bersel satu. Struktur talusnya terdiri dari dua bagian yaitu wadah (kotak) yang disebut dengan hipoteka dan tutupnya disebut epiteka. Di antaranya kotak dan tutup terdapat rafe atau celah, dindingnya mengandung zat kersik. Inti sel berada di pusat sitoplasma. Contoh lainnya: Ochromonas dan Synura.

Peranan Alga Keemasan Bagi Kehidupan Manusia

Sel-sel alga keemasan yang telah mati khususnya jenis diatom, nantinya akan megendap dan membentuk  endapan tanah diatom. Tanah diatom ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan filter/saringan mikrobiologi, sebagai insulator panas dalam industri alat-alat yang menggunakan suhu 1000˚ F ke atas, penyekat dinamit, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, peris dan piringan hitam. 

Rabu, 21 Maret 2012

Si Alga Cokelat

Sargassum
Di antara semua jenis alga, alga cokelat  atau Phaeophyta (berasal dari bahasa Yunani phaios,'kehitaman', 'cokelat') merupakan jenis alga yang terbesar dan yang paling kompleks. Seluruh alga ini adalah multiseluler dan sebagian besarnya hidup di air laut. Kebanyakan eukariota yang disebut rumput laut adalah alga cokelat itu sendiri. Dua kelompok lain yaitu, alga merah dan alga hijau juga termasuk rumput laut

Warna alga cokelat disebabkan oleh adanya pigmen cokelat (fukosantin), yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan. Selain fukosantin, ganggang cokelat juga mengandung pigmen lain seperti klorofil a, klorofil  c, violaxantin, beta karoten, diadinoxantin.


 Ciri-Ciri Phaeophyta:
  1. Ukuran talus mulai dari mikroskopis  sampai makroskopis. Ada yang berbentuk tegak, bercabang, atau filamen dasar.
  2. Alga ini mempunyai kloroplas  tunggal, ada beberapa yang berbentuk lempengan cakram, dan ada pula yang seperti benang.
  3. Alga ini memiliki pirenoid (tempat cadangan makanan)  yang terdapat di dalam kloroplas. Cadagan makanan yang terdapat pada alga ini  berupa laminarin.
  4. Bagian dinding selnya tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan bagian luar  tersusun dari  gumi. Pada dinding sel ruang intersel ditemukan asam alginat (algin).
  5. Alga cokelat mempunyai jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan transportasi pada tumbuhan darat.
Habitat

Alga cokelat umumnya hidup di air laut terutama laut terutama laut yang agak dingin dan sedang. Hanya beberapa jenis yang hidup di air tawar. Di daerah subtropik, ganggang cokelat hidup pada  daerah intertidal, yaitu di atas daerah litoral sampai sublitoral. Di daerah tropis biasanya hidup di kedalaman 220 m pada air yang jernih.


Reproduksi

Reproduksi pada ganggang cokelat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dan sekseual. Reproduksi  aseksual dengan pembentukan zoospora berflagel dan fragmentasi, sedangkan reproduksi terjadi secara oogami atau isogami.

Reproduksi sekseual ganggang ini hampir serupa dengan pembiakan generatif tumbuhan tingkat tinggi. Sebagai contoh adalah reprosuksi seksual pada Fucus  vesiculosus. Organisme ini selain berkembang biak secara seksual dengan oogami.

Proses oogami:  Ujung-ujung lembaran talus yang fertil membentuk reseptakel, yaitu badan yang mengandung alat pembiak. Di dalam reseptakel terdapat konseptakel yang mengandung anteridium yang mengandung sel kelamin jantan berupa spermatozoid dan oogonium yang merupakan penghasil sel telur dan benang-benang mandul (parafisis).

Anteridium berupa sel-sel berbentuk jorong yang terletak rapat satu sama lain pada filamen pendek bercabang-cabang  yang muncul  dari dasar dan tepi konseptakel.  Tiap antteridium menghasilkan 64 spermatozoid. 

Oogonium berupa badan yang duduk di ata tangkai.  Oogonium ini jumlahnya banyak sekali dan tiap-tiap oogonium mengandung 8 sel telur. Tetapi hanya 40% dari sel telur yang dapat dibuahi, dan hanya satu atau dua dari setiap 100.000 spermatozoid dapat membuahi sel telur. Zigot lalu membentuk dinding selulosa dan pektin, kemudian melekat pada suatu substrat dan tumbuhan menjadi individu baru yang diploid.

Contoh Alga Cokelat:

  1. Fucus serratus 
  2. Macrocystis pyrifera
  3. Sargassum vulgare
  4. Turbinaria decurrens
 
Peranan Ganggang Cokelat dalam Hidup

Alga cokelat yang terbesar, kelp, dimanfaatkan dalam berbagai industri makanan  maupun farmasi. Algin (asam alginat) yang merupakan bagian koloid dan ganggang cokelat digunakan dalam pembuatan es krim,  pembuatan es krim, pembuatan pil, tablet, salep, obat pembersih gigi, lotion, dan krem sebahis mencukur. Selain itu, alga cokelat juga dimanfaatkan untuk makanan ternak dan sebagai pupuk, karena kandung nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi, sedangkan kandungan fosfornya rendah.



Sabtu, 17 Maret 2012

Si Alga Merah

Eucheuma arnoldii
















Alga merah (Rhodophyta)  umumnya berwarna kemerahan, akan tetapi tidak semua rhodophyta ini berwarna merah. Spesies yang beradaptasi  di kedalaman air yang berbeda, berbeda pula perbandingan pigmen asesorinya (fikoeritrin). Rhodophyta warnanya hampir hitam di laut dalam, merah cerah pada kedalaman sedang, dan menjadi kehijauan pada air yang sangat dangkal karena lebih sedikit fikoeritrin yang menutupi kehijauan klorofil.


Kromatoforanya berbentuk cakram atau lembaran dan mengandung klorofil a, klorofil b, dan karotenoid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh warna fikoeretrin sebagai pigmen utama yang mengadakan Fluoresensi. jenis Rhodophytha tertentu memiliki fikosianin yang memberi warna biru. Ada juga alga merah yang tidak memiliki kromatofora sehingga bersifat heterotrof dan biasanya bersifat parasit pada ganggang lain

Alga merah sangat berlimpah pada perairan pantai bersuhu hangat di lautantropis, akan tetapi ada juga beberapa spesies yang hidup di air tawar dan tanah. Sebagian besar alga merah adalah multiseluler, dan yang terbesar menjadi bagian dari 'rumput laut' bersama alga cokelat.

Siklus hidup sangat beraneka ragam pada alga merah ini. Karena tidak memiliki flagela, gamet hanya mengandalkan arus air untuk bisa menyatu.

Ciri-Ciri Umum:
  1. Bentuk talus alga merah berupa helaian atau berbentuk pohon. 
  2. Alga ini tidak berflagel
  3. Dinding selnya terdiri dari komponen yang berlapis-lapis. dinding sel sebelah dalam tersusun dari mikrofibril, sedangkan sisi sebelah luar tersusun dari lendir. Ganggang merah memiliki kemampuan menimbun kalsium karbonat pada dinding selnya.
  4. Alga ini memiliki pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak di dalam kloroplas. Pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil asimilasi. Hasil asimilasinya adalah jenis karbohidrat yang disebut tepung floride, floridosid (senyawa gliserin dan galaktosa), dan tetes minyak.

Reproduksi

Rhodophyta dapat berkembang biak ssecara seksual dan aseksual Reproduksi seksual dengan pembentukan dua macam anteriduim pada ujung-ujung cabang talu. Anteridium menghasilkan gamet jantan yang disebut spermatium. Gametangium betina disebut karpogonium, terdapat pada ujung cabang lainnya.
Repsoduksi seksual: Pada saat spermatiun mencapai trikogen ( bagian atas karpogonium yang berbentuk benang) karena terbawa air. Kemudian spermatium melekat pada trikogen. Setelah dinding perlekatan terlarut, seluruh protoplasma spermatium masuk ke dalam karpogonium. Setelah terjadi pembuahan, terbentuklah sumbat di bagian bawah karpogonium, sumbat itu memisahkan karpogonium dengan trikogen. Zigot hasil pembuahan langsung membentuk benang-banang sporogen. Dalam sel-sel di ujung benang sporogen itu terbentuk spora yang masing-masing memiliki satu inti dan satu plastida, spora tersebut dinamakan karpospora. Karpospora akhirnya keluar dari sel-sel ujung benang sporogen sebagai protoplasma telanjang dan berbulu cambuk. Karpospora ini mula-mula berkecambah menjadi protalium yang akhirnya tumbuh menjadi idividu baru lengkap.
Reproduksi aseksual:Perkembangbiakan aseksual terjadi dengan membantuk tetraspora. tetraspora kemudian akan menjadi gametangia jantan dan gametangia betina. Gametangia jantan dan betina akan menyatu membentuk karposporofit. Karposporofit akan menghasilkan tetraspora lagi.

Contoh jenis Rhodophyta:
  1. Eucheuma sp.
  2. Gelidium sp.
  3. Gracilaria sp.
  4. Batrachospernum moniliforme
  5. Corallina sp.
  6. Palmaria sp.  
Manfaat Alga Merah dalam Kehidupan Manusia

Alga merah ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan seperti negara Jepang yang memanfaatkannya sebagai sumber makanan, bahan pembuatan agar-agar, dan  bahan kosmetik. 

Jumat, 16 Maret 2012

Si Ganggang Api

Ganggang api (Pyrrophyta) atau biasa juga dikenal dengan Dinoflagellata merupakan kelompok kecil. Alga ini dapat ditemukan di air tawar maupun di air laut sebagai plankton. Alga jenis ini mengandung klorofil a dan klorofil c, serta mengandung pigmen karoten dan xantofil. Cadangan makanan yang dikandungnya berupa pati. Dinding selnya tersusun dari selulosa. Alga ini sebagian besar uniseluler dan memiliki dua flagel yang tidak sama panjang sehingga dapat bergerak aktif. Bersifat fosforesensi (memancarkan cahaya) sehingga jika dilihat pada malam hari lautan akan terlihat bercahaya karena adanya organisme ini.

Pembiakan aseksual umumnya melalui pembelahan sel, pembentukan zoospora dan aplanospora. Pembiakan seksual pernah dilaporkan hanya terjadi pada dua marga (Genus).

Contoh Pyrrophyta :

  1. Peridinium
  2. Peridinium
    • Peridinium merupakan jenis alga api dengan tebal plat yang menyerupai lapis baja. Umumnya sel-selnya berbentuk bulat, oval atau rata dengan permukaan atas cembung dan permukaan bawah yang cekung
  3. Ceratium 
  4. Ceratium
    • habitatnya di air laut dan ada juga yang terdapat di air tawar. Mempunyai tiga prosesus dinding sehingga berbentuk seperti terompet. 

Tags: Alga api,   Ganggang apiPyrrophyta, DinoflagellataCiri-ciri ganggang api, Ciri-ciri  Alga api, Ciri-ciri Pyrrophyta, Contoh alga api, jenis-jenis Ganggang api, Cara perkembangbiakan Alga api, Cara perkembangbiakan ganggang api, Perkembangbiakan Pyrrophyta

Rabu, 22 Februari 2012

Si Hijau (Chloropyhta)


Ganggang hijau (Chlorophyta) dinamai berdasarkan kloroplasnya yang berwarna hijau. Chlorophyta  termasuk Protista, mempunyai inti sejati dengan nukleus. Divisi ini adalah yag terbesar diantara ganggang dan 90% hidup dalam air tawar. Susunan pigmennya berupa karoten dan xantofil dengan klorofil a dan b. Klorofil terdapat dalam jumlah terbanyak, dan menyebabkan talus Chlorophyta berwarna hijau. Pigmen terkandung dalam plastida, disebut kloroplas.
Lebih dari 7000 spesies alga hijau telah diidentifikasi. Berbagai spesies alga hijau uniseluler hidup sebagai plankton atau menghuni tanah yang lembab.

Ciri-Ciri:
  1. Ada yang bersel satu, bersel banyak, berkoloni, berbentuk benang, dan lembaran
  2. Selnya eukarion
  3. Bentuk tubuhnya ada yang bulat, filamen, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuhan tinggi
  4. Mempunyai klorofil a dan b, serta pigmen karoten dan xantofil
  5. Kloroplas mempunyai pirenoid yang berfungsi dalam pembentukan dan penyimpanan pati (starch) sebagai hasil fotosintesis
  6. Pada beberapa jenis Chlorophyta (biasanya jenis yang motil) terdapat stigma
  7. Habitat: air tawar, air laut dan tempat lembab
  8. Cara hidup: secara autotrof dan ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain, seperti lumut yang membentuk lumut kerak
Reproduksi

Reproduksi aseksual terjadi melalui pembentukan Zoospora maupun Aplanospora, yaitu spora yang memiliki flagel sehingga dapat bergerak atau berpindah tempat dan tidak berdinding. Zoospora berbentuk seperti buah pir dengan dua sampai empat bulu cambuk, mempunyai vakuola kontraktil, dan kebanyakan mempunyai satu bintik mata (stigma). APlanospora merupakan spora tak berflagel, berdinding dan tidak banyak Chlorophyta yang membentuk spora macam ini.

Reproduksi seksual berlangsung dengan konjugasi, yaitu bersatunya individu yang berlainan jenis. Hasil konjugasi berupa suatu suatu zigospora.

Contoh beberapa jenis alga hijau antara lain:
  1. Bersel satu tidak bergerak           : Chlorococcus sp., Chlorella sp.
  2. Bersel satu dan bergerak bebas : Euglena viridis, Chlamydomonas sp.
  3. Berkoloni dan bergerak                : Volvox globator
  4. Berkoloni dan tidak bergerak      : Hydrodictionsp.
  5. Berbentuk benang                        : Spirogra sp., Oedogonium sp.
  6. Berbentuk lembaran                     : Ulva sp., Chara sp.
Berikut akan saya bahas beberapa contoh alga hijau  tersebut:

Chlorella
Chlorella sp
Hidup di air tawar, air laut, dan di tempat-tempat yang basah. Bentuknya seperti bola sedangkan kloroplasnya berbentuk seperti mangkok. Chlorella banyak digunakan di laboratorium untuk pengamatan fotosintesis. Chlorella ini nisa dijadikan sebagai sumber makanan yang baru karena beberapa hal istimewa yang dimilikinya, yakni:



  1. Perkembangannya cepat jika berada dalam lingkungan yang baik dengan suhu ideal untuk fotosintesis sekitar 25˚ C
  2. Bila dalamkulturnya dimasukkan zat organik sederhana, cukup karbondioksida dan cahaya maka ganggang ini akan berfotosintesis dan selanjutnya akan menghasilkan karbohidrat, protein dan lemak.
Karbohidrat, protein dan lemak yang dihasilkan dapat diatur sesuai dengan keinginan kita. Jika intensitas cahaya, lamanya penyinaran, dan mineral yang terdapat dalam substratnya diatur dengan tepat maka ganggang ini akan menghasilkan zat-zat tersebut dengan perbandingan yang sesuai dengan kehendak kita.
Spirogyra
spirogyra
Habitatnya di air tawar, sel-selnya tersusun dalam filamen panjang tak bercabang. Masing-masing sel mengandung satu atau lebih kloroplas besar dan berbentuk spiral.  Filamen itu tumbuh memanjang dan seiring membelahnya sel melalui mitosis, Spirogyra ini bereproduksi secara aseksual melalui fragmentasi. Sementara reproduksi seksual melaui secara konjugasi dan berlangsung sebagai berikut:
  • Spirogyra yang berbeda jenis berdekatan kemudian pada sel-sel yang berdekatan timbullah tonjolan yang saling mendekati hingga bersatu membentuk pembuluh. Protoplasma yang satu (jenis+) pindah ke sel satunya (kenis-), dengan demikian terjadilah persatuan plasma (plasmogami) yang kemudian diikuti persatuan inti (kariogami). Hasil persatuan ini berupa zigospora yang diploid. Zigospora mengalami meiosis dan terbentuklan empat sel yang diploid. Dari keempat sel ini biasanya satu sel tumbuh menjadi benang Spirogyra
Ulva

Ulva sp
Koloni Ulva membentuk suatu lembaran setebal dua sel. lebarnya beberapa cm dan panjang 30 cm atau lebih. Ulva ditemukan pad air asin dan payau, menempel pada kayu-kayuan atau pada batu-batu karang sepanjang pantai.
Reproduksi aseksualnya dengan zoozpora berflagel empat. Reproduksi seksualnya terjadi dengan bersatunya sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang masing-masing berbentuk seperti zoospora biasa.


 Namun kedua jenis sel kelamin itu berukuran lebih kecil daripada zoospora biasa dan masing-masing berflagel dua. Berikut siklus seksual dari Ulva:
  • Generasi seksual haploid (gametofit) dan generasi diploid (sporofit). Gametofit menghasilkan gamet yag akan membentuk zigot melalui singami. Zigot berkembang menjadi sporofit, kemudian berkembang menjadi sporangia. Sporangia menghasilkan sel-sel reproduksi yang disebut zoospora. Sel-sel ini berkembang secara langsung menjadi gametofit.
Peranan Chlorophyta: sebagai fitoplankton dalam ekosistem air, dan bahan makanan (sumber karbohidrat dan protein baru)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More