All About Science

Rabu, 28 Desember 2011

Sistem Saraf (sel saraf)

Sharing Ilmu Bio

Ada dua cara penyampaian informasi pada makhluk hidup,yang pertama adalah dengan menggunakan sinyal elektrik yang dihantarkan dengan perantaraan sistem saraf.. Penyampaian informasi yang kedua dalam bentuk zat kimia atau lebih spesifik dikenal dengan perantaraan hormon yang disekresikan oleh kelenjar endokrin dalam sistem edokrin. 

Meskipun pada masa dulu sistem saraf dan sistem endokrin merupakan 2 bagian yang terpisah, tetapi pada masa sekarang ke dua bagian yang tak terpisahkan, bukan saja karena sistem endokrin yang berada di bawah pengaruh sistem saraf tetapi juga karena banyak sel saraf yang mengkhususkan diri dalam mensekresikan atau menyimpan neurohormon yang berperan mengaktifkan beberapa sel efektor. Untuk kali ini saya hanya akan memaparkan terlebih dahulu mengenai penyampaian informasi yang pertama yaitu mengenai Sistem Saraf.

Penyampaian infromasi melalui sistem saraf berkaitan dengan respons yang cepat. Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan berkesinambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf lingkungan internal dan stimulus eksternal dipanatu dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas atau sensitivitas terhadap stimulus dan konduktivitas atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respon terhadap stimulus, diatur oleh saraf dalam tiga cara utama:
  1. Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui resptor, yang terletak di tubuh baik eksternal (resptor somatik) maupun internal (reseptor viseral).
  2. Aktivitas integratif. Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis yang kemudian akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus sehingga respon terhadap informasi bisa terjadi
  3. Output motorik. Impuls dari otak dan medulla spinalis memperoleh respons yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh yang disebut sebagai efektor. 
Organisasi Struktural Sistem Saraf

  1. Sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan medulla spinals yangdilindungi tulang kranium dan kanal vertebral
  2. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan efektor. Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem eferen,
    • Saraf  aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP
    • Sistem eferen (mototrik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar. Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiiki dua subdivisi:
      1. Divisi somatik (volunter )  berkaiatan dengan perubahan lingkungan eksternal dan pembentukan rspons motorik volunter pada otot rangka
      2.  Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respons involunter pada otot polos, otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur:
        • Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis
        • Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sakral pada medulla spinalis
        • Sebagain besar organ internal di bawah kendali otonom memiliki inervasi simpatis dan parasimpatis
Sharing Ilmu Bio


 Neuron 

Neuron merupanakan unit struktural dan unit fungsional dari sistem saraf, sedangkan istilah saraf adalah kumpulan dari akson. Neuron merupakan kemampuan untuk mengadakan respons bila dirangsang dengan intensitas rangsang yang cukup kuat. Respons neuron bila dirangsang adalah memulai dan menghantarkan impuls. Neuron tidak mengalami mitosis, karenanya tidak dapat diganti kalau neuron ini mati atau rusak. Namun demikian dengan kondisi yang sesuai, neuron dari sistem saraf perifer yag terluka dapat diperbaiki atau mengalami regenerasi.
 
Neuron (http://bebas.ui.ac.id/)

 Komponen sel saraf (Neuron)

  1. Badan sel atau perikarion, suatu bagian dari neuron yang mengendalikan metabolisme keseluruhan nueron. Bagian ini tersusun dari komponen berikut:
    • Satu nukleus tunggal , nukleolus yang menonjol dan organel lain seperti kompleks golgi dan mitokondria, tetapi nukleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi
    • Badan Nissl, terdiri dari retikulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas serta berperan dalam sintesis protein
    • Neurofibril, yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat melalui mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan dengan perak
  2.  Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek serta berfungsi untuk menghantar impuls ke badan sel. Dendrit juga mengandung badan Nissl, mitokondria. Dendrit tidak mengandung selubung mielin maupun neurilemma.
  3. Akson,yang dikenal juga sebagai silinder sumbu, merupakan satu uluran panjag dari badan sel yang mempunyai ciri-ciri; tipis, panjang, dan menghantarkan impuls menjauhi badan sel. Akson pada umumnya berasal dari uluran yang berbentuk kerucut yang disebut bukit akson. Suatu akson mengandung mitokondria dan nuerofibril, tetapi tidak mengandung badan Nissl, jadi tidak terlibat dalam sintesis protein. Panjang akson bervariasi dari 1 mm yang terdapat di otak sampai 100 cm atau lebih yang terdapat di sistem saraf perifer. Meskipun untuk setiap neuron jumlah aksonnya hanya satu, tetapi setiap akson mempunyai beberapa cabang yang disebut kolateral. Akson dengan cabang kolateral berakhir dengan mengadakan banyak percabangan yang lebih kecil yang disebut telodendria, masing-masing telodendria mempunyai ujung yang membesar, disebut terminal akson yang sangat penting dalam konduksi impuls. Terminal akson ini mengandung kantung-kantung yang di dalamnya tersimpan transmiter kimia. Pelapis akson:
    • Semua akson dalam sistem perifer dibungkus oleh lapisan Schwann disebut juga neurilemma yang dihasilkan oleh sel-sel Schwann
      • Akson besar  (berdiameter di atas 2 milimikron), memiliki lapisan dalam yang disebut selubung mielin, suatu kompleks lipoprotein yang dibentuk oleh membran plasma sel-sel Schwann. Akson ini yag tampak berwarna putih, disebut serabut termielinisasi
      • Pada saraf perifer, sel-sel Schwann memielinisasi akson dengan cara melingkarinya dalam bentuk gulungan jelly. Proses penyelubungan oleh mielin di sistem saraf
      • Mielin berfungsi untuk melindungi akson terhadap tekanan  serta memberi nutrrisi pada akson.
      • Pada akson, ada bagian yang tidak diselubungi oleh mielin yang disebut dengan Nodus Ranvier, fungsinya untuk mempercepat penghantaran atau jalannya impuls.
    • Akson dalam SSP tidak memiliki lapisan  neurilemma.
      • Serabut termielinisasi  tanpa neurilemma, terdapat di bagian putih otak dan mdulla spinalis. Dalam SSP, mielin dihasilkan dari oligodendrosit bukan dari sel Schwann.
      •  Serabut tak termielinisasi  tanpa neurilemma, terdapat dalam substansi abu-abu otak dan medulla spinalis
    • Terminasi akhir dari semua serabut saraf tidak memiliki neurilemma dan mielin
    • Regenerasi neuron yang rusak memerlukan neurilemma
      •  Seperti yang saya paparkan di atas bahwa neuron tidak dapat membelah secara mitosis, tetapi serabut dapat beregenerasi jika badan selnya masih utuh.
      • Jika akson mengalami kerusakan bera maka nuerilemma (lapisan sel-sel Schwann) yang melapisinya melakukan pembelahan mitosis untuk menutup luka.
      • Jika bagian distal akson rusak, bagian akson terdekat dengan badan sel akan membuat percabangan baru
      • Lapisan neurilemma kosong menjadi semacam tubulus selular untuk mengarahkan akson yang teregenerasi,setiap percabangan akson tambahan yang masuk lapisan celah akan terdisintegrasi.
    • Neuron dalam SSP tidak memiliki neurilemma dan tidak beregenerasi
Sharing Ilmu Bio
Klasifikasi Neuron

Berdasarkan jumlah ulurannya/strukturnya, dibedakan menjadi:
  1. Neuron unipolar, memiliki satu prosesus tunggal. Terdapat pada embrio dan dalam fotoreseptor mata.
  2. Neuron bipolar, mempunyai dua uluran yaitu akson dan dendrit. Badan selnya berbentuk lonjong dan ulurannya timbul dari dua ujung badan sel. Neuron macam ini terdapat pada retina (mata), koklea (telinga), dan epitel olfaktori (hidung).
  3. Neuron multipolar, mempunyai satu dan beberapa dendrit. Penyebaran meuron multipolar ini paling banyak terdapat di dalam tubuh dibandingkan dengan neuron unipolar atau bipolar. Neuron motorik yang keluar dari sum-sum tulang belakang semuanya adalah neuron multipolar.
http://www.mananatomy.com
Berdasarkan fungsinya, dibedakan menjadi:
  1. Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ indera, atau suatu organ internal ke  SSP.
  2. Neuron motorik, menyampaikan impuls dari SSP ke efektor.
  3. Interneuron (neuron penghubung) ditemukan seluruhnya  dalam SSP. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lain.

http://www.tutorvista.com
Sharing Ilmu Bio
Sel Neuroglia
Sel Schwann dan sel satelit hanya terbatas pada  sistem saraf perifer, sedangkan jenis sel penyokong atau penunjang yang lain ditemukan di sistem saraf pusat dan disebut sel nueroglia. Sel Neuroglia atau biasa disebut sel glia merupakan sel  penunjang tambahan pada SSP yang befungsi sebagai jaringan ikat. Tidak seperti neuron, sel glia dapat menjalani mitosis selama rentangkehidupannya dan aktivitas pembelahan sel yang berlebihan dari sel glia ini dapat menyebabkan tumor sistem saraf pusat (otak). Macam-macam sel glia, yaitu:
  1. Astrosit, banyak terdapat di sistem saraf pusat (SSP) dan merupakan setengah dari volume jaringan saraf. Astrosit mempunyai banyak uluran yang panjang dan ujungnya kadang-kadang membesar dan terikat pada pembuluh darah kapiler atau pada neuron
  2. Mikroglia, merupakan sel berbentuk lonjong, berukuran kecil, mempunyai uluran panjang dan bercabang-cabang. Peranannya melindungi SSP dengan cara mencaplok mikroorganisme dan jaringan saraf yan mati. Mikroglia merupakan jenis khusus dari makrofag. Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa mikroglia dapat berdiferensiasi menjadi dan mengganti astrosit atau oligodendrosit bila keduanya mati.
  3. Sel ependimal, merupakan sel yang melapisi ruang otak dan saluran tengah sum-sum tulang belakang, mempunyai peran aktif dalam pembentukan cairan serebrospinal. Sel epiendimal dilengkapi  dengan silia yang dapat digerakkan sehingga cairan serebrospinal mampu untuk bersikulasi.
  4. Oligodendrosit, mempunyai bentuk yang hampir sama dengan astroit, tetapi mempunyai uluran yang lebih sedikit dan lebih tipis, melapisi sepanjang neuron dari sistem saraf pusat. Fungsi utamanya adalah terlibat dalam pembentukan mielin disekeliling akson dari SSP, dan juga berkaitan dengan pemberian nutrisi dan memelihara neuron.
Sinaps

Sinaps merupakan sambungan antara neuron yang satu dengan neuron. Pada saat impuls melintasi sinaps, impuls dapat terus diteruskan atau dihambat. Sinaps terdapat di tempat-tempat sebagai berikut:
  1. Antara akson dari neuron yang satu dengan badan sel dari neuron lain. Sinaps macam ini disebut sinaps aksosomatik.
  2. Antara akson dari neuron yang satu dengan dendrit dari neuron lain. Sinaps ini disebut sinaps aksodendrit .
  3. Antara ujung akson dari neuron yang satu dengan akson neuron lain. Sinaps macam ini disebut aksoakson.
Sumber: Ethel SLoane. Anatomi dan Fisiologi.ECG, JAkarta. 2003; Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Kartolo S. Wulangi. 1993.

Selasa, 27 Desember 2011

Sejarah Penemuan Tanaman Rafflesia



Sharing Ilmu Bio

Sir Stamford Raffles
 Di antara ribuan jenis tanaman yang menghiasi alam Nusantara yang indah ini, ada jenis tanaman yang istimewa besar bunganya dan istimewa pula dalam mengambil makanan. Tanaman yang dimaksud adalah Rafflesia yang tumbuh di tanah air kita.

Nama tanamannya terdengar tak biasa bagi kita sebagai warga negara Indonesia. Namun nama tersebut sama dengan nama warga asing yang pernah membuat sejarah di Indonesia. Banyak orang mengenal nama Sir Stamford Raffles sebagai Gubernur Jenderal Inggris terakhir di Indonesia yang berkedudukan di Bengkulu. Jabatan ini dipegangnya selama 8 tahun dari 1818 sampai tahun 1824.

Sebelum bertugas di Sumatera, Raffles menjabat sebagai Gubernur Jenderal di Jawa. Pangkat yang   sebenarnya dari Raffles adalah Letnan Gubernur Inggris, sebab sang Gubernur Jenderalnya berada di Malaya.

Sewaktu memangku jabatan Gubernur Jenderal (Letnan Gubernur) di Indonesia, Sir Stamford Raffles usianya bisa dibilang masih muda sekitar 30 tahun. dia mempunyai perhatian yang besar terhadap kehidupan masyarakat (adat istiadat dan sejarah) serta terhadapa keindahan alam Nusantara. 

Pada waktu memulai tugasnya di bengkulu, Raffles merencanakan suatu ekspedisi ke pedalaman Sumatera. Pada perjalanan yang penting itu Raffles minta ditemani oleh Dr. Joseph Arnold, seorang ahli tumbuh-tumbuhan yangdidatangkan langsung dari Inggris.

Pada saat masuk hutan belantara di daerah Bengkulu, Sumatera Barat, penduduk memperlihatkan kepada Raffles sebuah tanaman yang aneh, Dr. Arnold sendirir hampir-hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya itu adalah bunga dari suatu tanaman tinggi yang belum pernah dijumpainya.

Bunga tersebut berbentuk mangkok dan luar biasa besarnya. Diameternya berkisar 1 - 1 1/4 meter. Batang dan daun-daun tidak kelihatan karena tanamannya berupa cendawan dan berada di dalam akar dari tumbuhan yang ditumpanginya. Yang tampak dari luar adalah bunganya saja. Warnanya mencolok, merah bata dengan titik-titik merata. Ada lima helai daun bunga yang tebal seperti berdaging. Baunya ini menarik perhatian serangga-serangga yang bertugas menyerbuki bunga tersebut.

Contoh bunga yang ditemukan di Bengkulu kemudian diawetkan dan dikirim ke Inggris. Sementara itu Dr. Arnold meninggal karena sakit dan penelitian mengenai contoh tanaman ini diteruskan oleh ahli botani lain yang bernama Robert Brown. Pada tahun 820, Robert mengumumkan hasil penyelidikannya yang merupakan suatu penemuan jenis tanaman baru.Guna menghormati kedua rekannya itu, tumbuhan ini diberi nama ilmiah yang diambil dari nama-nama kedua orang tersebut menjadi Rafflesia arnoldii.

Pada peyelidikan lebih lanjut, tanaman rafllesia tidak hanya ditemukan di Bengkulu dan Sumatera Barat, tetapi juga di daerah Sumatera Utara. Jenis-jenis lain yang bunganya lebih kecildijumpai di Malaya, Kalimantan sampaiFilipina. Di jawa, misalnya, di Nusakambangan dan Cagar Alam Penanjung/Pengandaran ada jeis yang diberi nama bunga Padma, Rafflesia padma.

Sharing Ilmu Bio

sumber : Tumbuh-Tumbuhan di Sekitar Kita. Ismu Sutanto Suwelo. PN Balai Pustaka

Status konservasi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Rafflesiales
Famili: Rafflesiaceae
Genus: Rafflesia
Spesies: R. arnoldii
Nama binomial
Rafflesia arnoldii
R.Br.

Minggu, 18 Desember 2011

Tanaman Air Pemakan Serangga

Salam...
Kalian mungkin sudah tidak asing lagi dengan jenis tanaman karnivora, itu tuh tanaman yang doyan makan daging (sounds like revenge of plants, hahaha...) tapi yang dimakan nie cuma hewan-hewan kecil atau insecta a.k.a serangga, jadi kita masih aman nie...

Kalau di daratan nama si Kantong semar (Nepenthes) pasti sudah sangat populer sebagai tanaman karnivora atau pemakan serangga. Eits, tapi kali ini sayabukannya mau  membahas mengenai si Kantung Semar ini, melainkan temannya yang berada di dalam air. 

Waktu lihat gambar dari tanaman karnivora air ini, saya nggak nyangka sama sekali kalau tanaman ini bisa digolongkan tanaman karnivora, kenapa...? Kalau diibaratkan manusia, tanaman ini so calm...imut banget...nggak da tampang seram-seramnya...lihat saja gambar di bawah ini...


source picture http://www.flordeplanta.com.ar
Bagaimana, sependapat dengan saya? Tapi setelah searching video tentang tanaman ini di youtube baru tau deh  dengan jelas, bagaimana tanaman ini memangsa mangsanya, video ini juga mengungkap mekanisme penangkapan mangsa dari tanaman  unik ini  dengan menggunakan  tekhnologi mikroskop spesial (karena proses terjadinya sangatlah cepat lho!). Cek video di bawah ini...


Sharing Ilmu Bio

Nah penasarankan dengan tanaman ini...Mau tau siapa dia...? Yuk kita kenalan dengan si Rumput Gelembung (ind), Bladderwort (eng) Utricularia (latin) ini.

Tanaman ini hidup di perairan seperti danau atau rawa-rawa, tidak memiliki akar. Pada jenis yang tumbuhan di tempat-tempat becek, akar tanamannya masih ada. Alat penangkap serangga yang dimilikinya berbentuk seperti gelembung berisi air. Gelembung dibentuk oleh daun-daun tertentu yang telah mengalami perubahan-perubahan. Alat-alat ini dinamakan utrikulus yang berarti kantong kecil. Utricularia termasuk golongan tumbuhan berkeping dua.

Utrikulusnya atau gelembung air dari tanaman ini memiliki lubang yang mempunyai bagian-bagian semacam daun pintunya. Daun pintu hanya dapat membuka dengan arah ke dalam saja. Pada dinding luar gelembung, lebih-lebih di sekitar lubang, terdapat bulu-bulu halus yangsangat banyak jumlahnya.

Manakala ada serangga air yang berenag-renang mendekat dan kemudian menyentuh bulu tersebut maka gelembung itu segera membesar. Klep atau daun pintu akan membuka dengan sendirinya. Karena membesarnya gelembung dan membukanya daun pintu maka serangga airitu pun masukrsama-sama dengan aliran air yang terhisap ke dalamnya. Nah, serangga atau hewan akan terjebak di dalam kantong. Pintu pun segera menutup kembali dan si korban tak berkutik lagi, lalu mati dan lama-lama akan hancur diserap utrikulus (sungguh malang nasibnya...)

Besarnya gelembung (utrikulus) kira-kira 2 1/2 cm. dinding dalamnya mempuyai bulu-bulu halus dan mengandung kelenjar yang dapat menghasilkan cairan penghancur. Proses penghancuran terjadi secara kimiawi.
Selain serangga air, hewan-hewan kecil pun sering terjebak seperti udang kara, kutu air, lalat air, cacing, dan larva hewan-hewan air lainnya. 
Daun dari tanaman Utricularia yag tidak mengalami perubahan bentuk, mempunyai bangun sederhana seperti jarum. Ada bagian-bagaina yang terangkat oleh cabang ke atas permukaan air. hanya daun-daun yang berada di dalam air dapat membentuk utrikulus atau gelembung.
Tanaman utricularia banyak sekali jenisnya. Ada yang dimanfaatkan orang sebagai tanaman hias. Jadi juga yang menjadikan tnaaman ini sebagai penghias akuarium mereka... (tapi kalo nggak mau ikannya jadi korban mending jangan deh, kecuali kalo mau lihat proses tanam ini memangsa ya boleh-boleh saja, tapi matanya kudu di upgrade biar ngeliatnya juga bisa lebih jelas, hehehe).

Sharing Ilmu Bio

Source: Tumbuhan-Tumbuhan Menarik di Sekitar Kita. Ismu Sutanto S. PN Balai Pustaka

Tags:

Sabtu, 17 Desember 2011

Terlalu Banyak Gas

 
Postingan saya kali ini terinspirasi oleh saudaraku, hehehe...
Seharian ini dia dah berkali-kali buang gas (A.K.A kentut ) dan bersendawa yang nyaring buanget.


Buang gas dan bersendawa merupakan hal yang wajar. Bersendawa juga merupakan cara tubuh untuk membuang kelebihan gas dalam tubuh kita (coba kalo nggak dikeluarin, bisa bikin perut terus-terusan merasa kembung dan nyeri kan....). Tapi buang gas berlebihan juga nggak baik. Selain  membuat diri nggak nyaman juga bisa bikin malu + bikin orang sekitar jadi ikut tersiksa (pa lagi kalo kentutnya super duper baunya, whuaaa sesuatu banget).

Kedua hal ini berkaitan dengan gas atau udara yang masuk ke dalam tubuh kita...Tuk lebih jelasnya langsung saja cek ke TKP...

           Sharing Ilmu Bio








Bersendawa
Bersendawa merupakan cara wajar untuk melepaskan udara yang kita telan setiap kali makan atau minum apalagi kalau kita mengkonsumsinya dengan terlalu cepat atau minum-minuman bersoda. Sendawa melepaskan gas dari lambung dengan memaksa udara itu memasuki kerongkongan dan kemudian keluar melalui mulut kita. Menelan terlalu banyak udara dapat menyebabkan rasa kembung atau sering bersendawa. Kalau kita bersendawa berulang kali meski tidak makan, kemungkinan  kita menelan udara karena kebiasaan kalau sedang gugup atau ketakutan.


Kentut
Sebagian besar gas dalam usus dihasilkan di usus besar. Semua orang kentut, tetapi ada juga orang yang menghasilkan gas luar biasa banyaknya dan sangat mengganggu bagi mereka (hehe, kayak yang dialami  saudaraku tercinta...my poor brother). Gas di dalam usus terdiri atas 5 bahan utama: oksigen, nitrogen, hidrogen, karbondioksida, dan metan. Bau busuk biasanya dihasilkan sejumlah keci gas-gas lain seperti hidrogen sulfida, amonia dan bahan-bahan lain. Udara yang tertelan merupakan sebagian kecil dari kentut. Minuman yang mengandung karbonat dapat menghasilkan karbondioksida di lambung dan boleh jadi merupakan sumber gas.

Nyeri karena gas
Rasa nyeri tajam, menusuk atau rasa kejang di perut kita dapat disebabkan karena menumpukkan gas. Rasa sakit itu sering kali terasa hebat, tetapi singkat. Seperti ada rasa "melilit" di perut, dan kadang dengan kentut rasa sakit ini bisa hilang. Rasa sakit karena gas dapat terjadi bila usus kita kesulitan menguraikan makanan-makanan tertentu atau kalau kita menderita infeksi lambung, usus atau diare.


Source: MAYO CLINIC, Pedoman Perawatan Sendiri


Tags:
Buang gas, Bersendawa, Mengapa orang bisa Buang gas/ kentut, Mengapa orang bisa bersendawa, Penyebab orang Buang gas berlebihan, Penyebab orang bisa bersendawa, Akibat jika banyak gas dalam perut (usus) kita

Jumat, 16 Desember 2011

Indera Peraba

Sharing Ilmu Bio

Ketika kita ingin mengetahui sesuatu itu kasar atau pun halus maka kita akan mengelusnya dengan jari kita pada permukaan benda itu, bukan dengan telapak tangan atau pun dengan siku kita. Berbeda dengan  empat indra lain (penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa) yang terletak di bagian tertentu dari tubuh, rasa sentuhan ditemukan di seluruh. Hal ini karena rasa sentuhan berasal dari lapisan bawah kulit yang disebut dermis kita. Dermis diisi dengan banyak ujung saraf kecil yang memberikan kita  informasi tentang hal-hal yang berkontak langsung dengan tubuh kita. Kontak atau rangsangan informasi tersebut di bawa ke sumsum tulang belakang, yang mengirimkan pesan ke otak.


Sharing Ilmu Bio

Ada beberapa area tubuh yang lebih sensitif daripada daerah tubuh yang lain karena mereka memiliki lebih banyak ujung saraf. Apakah Anda pernah digigit lidah Anda dan bertanya-tanya mengapa terasa begitu menyakitkan? Hal ini karena sisi lidah kita memiliki banyak ujung saraf yang sangat sensitif terhadap rasa sakit. Namun, lidah kita tidak terlalu bagus dalam menanggapi rasa panas atau dingin. Itulah mengapa lidah kita mudah terbakar ketika kita memakan sesuatu yang benar-benar panas. Ujung jari kita juga sangat sensitif. Misalnya, orang yang buta menggunakan ujung jari mereka untuk membaca huruf Braille dengan merasakan pola titik-titik yang dibuat timbul pada kertas mereka. 

Sharing Ilmu Bio

Tubuh kita memiliki sekitar dua puluh jenis ujung saraf yang berbeda dan semuanya mengirim pesan ke otak kita. Namun, reseptor yang paling umum adalah panas, dingin, nyeri, dan tekanan atau reseptor sentuhan. Reseptor rasa sakit mungkin yang paling penting untuk keselamatan kita karena mereka dapat melindungi kita dengan memperingatkan otak  bahwa tubuh kita merasa sakit!


 Indera peraba merupakan eksteroseptor, yaitu resptor yang mampu menerima rangsangan dari luar. (Sedangkan yang  merupakan interoseptor adalah indera perasa yangdapat merasakan haus, lapar, dan lelah). Ada resptor yang khusus merespon rangsangan yang berupa sentuhan, tekanan, nyeri /sakit, panas dan dingin, yakni:
  1. Paccini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan berupa tekanan, letaknya di sekitar akar rambut.
  2. Ruffini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan panas.
  3. Meisner, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap sentuhan.
  4. Krause, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap rangsangan dingin.
  5. Lempeng Merkel, merupakan ujung perasa sentuhan dan tekanan ringan, terletak dekat permukaan kulit.
  6. Ujung saraf tanpa selaput, merupakan ujung saraf perasa nyeri.

belajar.kemdiknas.go.id

Kamis, 15 Desember 2011

Indera Penciuman

Sharing Ilmu Bio
^-^


Bau sering menjadi respon pertama kita terhadap rangsangan. Contoh kecil, kita tidak akan makan makanan yang kita rasa busuk (bayangkan kalau indera ini tidak berfungsi, hmmm dah makan makanan basi deh).  
Penciuman bekerja seperti rasa ,yakni rasa kimia akan dideteksi oleh sel-sel sensorik yang disebut kemoreseptor.  Ketika bau yang merangsang kemoreseptor di hidung yang mendeteksi bau, berupa impuls listrik yang dikirim  ke otak. Otak kemudian menafsirkan pola-pola aktivitas listrik sebagai bau spesifik dan sensasi penciuman menjadi persepsi ( sesuatu yang kita dapat mengenali sebagai aroma).

Satu-satunya sistem kimia lain yang dapat dengan cepat mengidentifikasi,  memahami dan menghafal molekul baru adalah sistem kekebalan tubuh. Tapi bau, lebih daripada rasa lainnya, juga erat kaitannya dengan bagian otak yang memproses emosi dan asosiatif belajar. Olfactory bulb di otak, yang menjadi sensasi berbagai macam persepsi, merupakan bagian dari sistem limbik  (sebuah sistem yang mencakup amigdala dan hipokampus, struktur vital untuk, suasana hati dan perilaku kita memori).

DETEKSI AROMA

Bau dimulai ketika molekul-molekul udara menstimulasi reseptor penciuman sel. Jika suatu zat agak mudah menguap (yaitu, jika mudah berubah menjadi gas), akan mengeluarkan molekul, atau aroma. Bahan nonvolatile seperti baja tidak memiliki bau. Suhu dan kelembaban mempengaruhi bau karena mereka meningkatkan volatilitas molekul. Inilah sebabnya mengapa sampah baunya lebih kuat dalam api dan mobil berbau apek setelah hujan.
Sebuah kelarutan substansi juga mempengaruhi baunya. Bahan kimia yang larut dalam air atau lemak biasanya aroma lebih intens.

Bila udara yang berbau masuk  melalui lubang hidung, molekul udara tersebut akan merangsang epitel penciuman (pusat sensasi penciuman). Epitel hanya menempati sekitar satu inci persegi dari bagian superior dari rongga hidung.  Lendir yang disekresikan oleh kelenjar penciuman selubung permukaan epitel dan membantu melarutkan aroma.

Sel-sel reseptor penciuman adalah neuron dengan ujung yang berbentuk seperti tombol yang disebut dendrit. Rambut penciuman mengikat aroma yang menutupi dendrit. Ketika bau merangsang sel reseptor, sel tersebut akan mengirimkan impuls listrik ke Olfactory bulb melalui akson di dasarnya.  
Sel pendukung menyediakan struktur pada epitel penciuman dan membantu melindungi sel-sel reseptor. Mereka juga menjaga reseptor dan mendetoksifikasi bahan kimia pada permukaan epitel itu. Stem sel basal membuat reseptor penciuman yang baru melalui pembelahan sel. Sel reseptor akan beregenerasi setiap bulan ( yang mengejutkan karena neuron dewasa biasanya tidak diganti). Sementara sel-sel reseptor menanggapi rangsangan penciuman dan mengakibatkan persepsi bau, serat saraf trigeminal di epitel penciuman merespon rasa sakit .
Ketika Anda mencium sesuatu yang berbau tajam seperti amonia,
sel-sel reseptor akan mengambil aroma tersebut sementara trigeminus serat saraf untuk bsengatan tajam  yang kadang menimbulkan sedikit sensasi rasa sakit di kepala dan mengisyaratkan Anda segera mundur.

Olfaksi: Indera Penciuman
  1. Kemoreseptor olfaktori adalah neuron khusus yang terletak pada epitelium olfaktori di langit-langit rongga nasal
  2. Epitelium olfaktori mengandung sel penunjang, sel basal dan sel olfaktori yang merupakan neuron bipolar dendrit yang berakhir pada rambut halus olfaktori yang menonjol ke dalam mukus yang melapisi rongga nasal.
  3. Mekanisme stimulasi sel-sel olfaktori melalui bau tidak diketahui dengan lengkap. Depolarisasi terjadi dan mengakibatkan potensial aksi yang dihantarkan di sepanjang serabut saraf olfaktori sampai ke bulbus olfaktori dan area olfaktori dalam korteks serbral
  4. Reseptor olfaktori mengadaptasi bau dengan cepat. Ada kemungkinan untuk tidak sadar terhadap bau yang menyengat setelah satu menit

Bau dan Memori

Bau dapat mengingatkan kita pada kenangan, mempengaruhi suasana hati orang dan bahkan mempengaruhi kinerja kerja mereka. Karena olfactory bulb merupakan bagian dari sistem limbik otak,yakni area yang begitu dekat dan terkait dengan memori dan perasaan sehingga kadang-kadang disebut "otak emosional,"
penciuman dapat mengingatkan kita pad kenangan dan respon yang kuat hampir seketika. Olfactory bulb memiliki akses yang dekat ke amigdala, yang memproses emosi, dan hippocampus, yang bertanggung jawab  dalam  pembelajaran asosiatif. Meskipun kuatnya pengaruh bau, ia tidak akan memicu kenangan jika tidak sesuai dengan respon terkondisi yang dikenalinya.

Ketika Anda pertama kali mencium aroma baru, Anda akan menghubungkannya ke suatu acara, seseorang, sesuatu hal atau bahkan suatu keadaan. Otak Anda menautkan hubungan antara bau dan memori seperti menghubungkan bau klorin  di kolam renang dengan musim panas atau bunga lili dengan pemakaman. Bila Anda menemui bau itu lagi, persepsi bau tadi sudah terekam sebelumnya di memori Anda dan akan menimbulkan reaksi pada ingatan kita atau pun perasaan. Klorin tadi mungkin akan mengingatkan pada bau kolam tertentu atau bau lili yang bisa mengganggu Anda tanpa Anda tahu mengapa karena bau itu mengingatkan Anda pada pemakaman. Ini merupakan bagian dari alasan mengapa tidak semua orang menyukai bau yang sama.
Anosmia

Merupakan ketidakmampuan untuk mengenali bau (Anosmia). Sama seperti tuli tidak bisa mendengar dan buta tidak bisa melihat. Anosmia artinya tidak bisa merasakan bau sehingga hampir tidak dapat mengenali rasa .Menurut penelitian, penyakit sinus, pertumbuhan dalam rongga hidung, infeksi virus dan trauma kepala semua itu bisa menyebabkan gangguan tersebut.
 
Source;

Rabu, 07 Desember 2011

Fakta-Fakta Mengenai Alat Indera

Saya sedang mencari berbagai nformasi menarik  tentang sistem sensorik makhluk hidup atau yang biasa disebut dengan alat indera (pendengaran, penciuman, rasa, sentuhan, penglihatan) dan berikut beberapa fakta yang saya dapatkan  mengenai alat indera :
1. Indera Penglihatan
  • Kebanyakan orang berkedip setiap 2-10 detik
  • Setiap kali berkedip, kita menutup  mata selama 0,3 detik, yang berarti mata kita menutup setidaknya 30 menit sehari hanya dari berkedip.
  • Otot bola mata kita bergerak sekitar 100 ribu kali sehari.Kalau dalam penerapan sehari-hari maka hal tersebut sebanding dengan ketika kita berjalan 80 km setiap hari.
  • Jika kita hanya memiliki satu mata, segala sesuatu yang kita lihat akan muncul sebagai gambar dua-dimensi (ini tidak bekerja hanya dengan kita menutup satu mata).
  • Burung hantu  dapat melihat tikus yang bergerak dengan jarak lebih dari 150 kaki dengan cahaya yang tidak lebih terang dari penerangan lilin.
  • Penyebab mata kucing dan anjing dapat bersinar di malam hari ialah karena adanya cermin perak di belakang mata mereka yang disebut tapetum. Hal itu membuat keduanya dapat melihat dengan mudah ketika malam hari.
  • Mata bunglon dapat melihat ke arah yang berlawanan pada waktu yang bersamaan.
  • Seorang bayi yang baru lahir melihat dunia terbalik karena dibutuhkan beberapa waktu bagi otak bayi untuk belajar mengubah gambar ke arah yang benar.
  • Satu dari setiap 12 laki-laki adalah penderita buta warna.
  • Mata capung mengandung 30.000 lensa.
Sharing Ilmu Bio
2. Indera Penciuman
  • Anjing memiliki 1 juta sel penciuman pada tiap-tiap lubang hidungnya dan jumlah tersebut 100 kali lebih besar dari manusia. 
  • Kelainan pada manusia yakni tidak dapat mencium bau atau mengenali bau disebut anosmia.
  • Jika dalam keadaan normal maka hidung Anda dapat mengenali perbedaan antara 4000-10000 bau.
  • Ketika Anda beranjak tua, indera  penciuman Anda akan semakin buruk. Anak-anak lebih cenderung memiliki indera penciuman yang lebih baik  dari orang tua.
  • Anjing dapat membedakan kembar non-identik dengan bau, tapi yang  identik tidak.
  • Memori mengenai  bau lebih tahan lama.
  • Ngengat dapat mencium molekul tunggal
Sharing Ilmu Bio

3. Indera Pendengaran
  • Manusia dapat mendengar suara pada 0-140 desibel.
  • Lumba-lumba dapat mendengar frekuensi hingga setidaknya 100.000 Hz.
  • Anjing dapat mendengar suara sebesar  40.000 Hz 
  • Panjang saraf pendengaran = 2,5 cm.
  • Lumba-lumba memiliki pendengaran yang paling baik di banding dengan hewan lain. Mereka mampu mendengar 14 kali lebih baik daripada manusia.
  • Tulang terkecil di dalam tubuh adalah tulang sanggurdi.
  • Telinga tidak hanya berfungsi dalam pendengaran tapi juga menjaga keseimbangan kita.
  • Anak-anak memiliki telinga lebih sensitif dibandingkan orang dewasa. Mereka dapat mengenali lebih luas berbagai jenis suara.
  • Jangkrik dapat mendengar menggunakan kaki mereka melalui gelombang suara yang bergetar melewati selaput tipis pada kaki depan kriketnya.
Sharing Ilmu Bio

4. Indera Perasa
  • Total jumlah tunas rasa/kuncup perasa pada manusia (lidah, langit-langit mulut, pipi) = 10.000.
  • Jumlah reseptor pada setiap kuncup rasa = 50-150. Serangga memiliki tingkat kemajuan lebih baik mengenai rasa. Mereka memiliki organ-organ perasa di kaki mereka, antena, dan mulut.
  • Ikan bisa mencicipi rasa dengan menggunakan sirip  dan ekor serta mulut mereka.
  • Secara umum, anak perempuan memiliki pengecap lebih baik dari anak laki-laki.
  • Rasa adalah yang indera yang paling lemah dibanding indra yang lain.
  • Rasa penciuman manusia mempengaruhi indera pengecap karena Otak akan menafsirkan sinyal dari hidung dan lidah.
  • Kuncup rasa akan menjadi lebih sensitif setelah tidur malam.
  • Kupu-kupu memiliki kemoreseptor (reseptor rasa) pada kakinya.

Sharing Ilmu Bio
5. Indera Peraba
  • Kulit adalah organ terbesar dari tubuh kita
  • Kita memiliki ujung saraf nyeri yang lebih banyak dari jenis lainnya.
  • Bagian paling sensitif dari tubuh Kita adalah bagian tengah punggung. Selain itu juga pada bagian tangan , bibir, wajah, leher, lidah, jari dan kaki.
  • Menggigil adalah cara tubuh Anda mencoba untuk mendapatkan lebih hangat.
  • Ada sekitar 100 reseptor sentuhan di setiap ujung jari Kita.
  • Ular derik menggunakan kulit mereka untuk merasakan panas tubuh hewan lain.
Sharing Ilmu Bio


Source: 
http://www.bausch.com/us/vision/healthyvision/eye_trivia.jsp
http://www.witandwisdom.org/archive/20010706.htm
http://faculty.washington.edu/chudler/facts.html
http://www.psych.utah.edu/~sc4002/psych3150/24_Taste_apr15.pdf

Tags: 
 
Fakta mengenai alat indera, Fakta unik mengenai alat indera, Fakta seputar alat indera, Fakta mengenai alat indera penglihatan, Fakta mengenai alat indera pendengaran, Fakta mengenai alat indera penciuman, Fakta mengenai alat indera peraba, Fakta mengenai alat indera perasa, batas pendengaran manusia, mengapa mata kucing dan anjing bisa bersinar pada malam hari, mengapa kucing dapat melihat dengan jelas di malam hari, Fakta mengenai alat indera pada manusia dan beberapa hewan


Sabtu, 26 November 2011

Struktur Mata




Mata merupakan alat indera yang paling kompleks diantara alat indera yang ada. Mata manusia bekerja dan berfungsi bersama-sama dengan sekitar 40 bagian penyusun mata yang berbeda. Jika satu saja bagian tidak ada, mata tak akan berfungsi. Contoh kecil misalnya, Lensa. Kita biasanya tidak menyadari, namun yang membuat kita mampu melihat benda-benda dengan jelas adalah penyesuaian otomatis terus-menerus dari fokus lensa. 

Anda bisa melakukan sebuah percobaan kecil seperti ini: acungkan jari telunjuk Anda. Pandanglah ujung jari, lalu pandanglah dinding belakangnya. Setiap kali mengalihkan pandangan dari jari ke dinding.  Anda akan merasakan suatu penyesuaian. Bagitu pun ketika kita berada dari tempat terang ke tempat yang gelap/redup, Anda akan merasakan "buta sesaat" itu karena adanya adaptasi gelap-terang yang dilakukan oleh mata (penjelasan lebih lanjut bisa Anda baca pada postingan mengenai Buta Sesaat di blog saya ini).
Lensa hanyalah salah satunya. Jika komponen lain, seperti kornea, iris, retina, otot-otot mata semuanya ada dan berfungsi sebagaimana mestinya, namun hanya kelopak mata tidak ada maka mata akan segera mengalami kerusakan yang parah dan berhenti menjalankan fungsinya. Untuk itu pada postingan kali ini saya akan  menguraikan struktur kompleks dari mata sehingga kita bisa mengetahui lebih banyak lagi mengenai susunan mata kita yang kompleks ini

STRUKTUR ASESORI MATA


1. Orbita, merupakan lekukan tulang yang berisi bola mata.
  •  Hanya seperlima rongga orbita yang terisi bola mata, sisa rongga berisi jaringan ikat dan diposa, serta otot mata ekstrinsik yang berasal dari orbita dan menginsersi bola mata
  • Ada dua lubang pada orbit: foramen optik berfungsi untuk lintasan saraf optik dan arteri optalmik dan fisura orbital superior berfungsi untuk lintasan saraf dan arteri yang berkaitan dengan otot mata
2. Tiga pasang otot mata (dua pasang otot rektus dan satu pasang otot oblik) memungkinkan mata untuk bergerak bebas ke arah vertikal, horizontal dan menyilang.

3. Alis mata, melindungi mata dari keringat; kelopak mata (palpebrae) atas dan bawah melindungi ata dari kekeringan dan debu

4. Fisura palpebral atau ruang antara kelopak mata atas dan bawah ukurannya bervariasi di antara individu dan menentukan penampakan mata. Kantus medial terbentuk dari sambungan (junction) medial kelopak mata atas dan bawah: kantus lateral terbentuk dari sambungan lateral kelopak mata atas dan bawah

6. Karunkel adalah elevasi kecil pada sambungan medial. Bagian ini berisi kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.

7. Konjungtiva adalah lapisan pelindung tipis epitelium yang melapisi setiap kelopak 9konjungtiva palpebral) dan terlipat kembali di atas permukaan anterior bola mata (bulbar, atau okular, konjungtiva)

8. Lempeng tarsal pada setiap kelopak mata adalah bubungan jaringan ikat yang rapat. Kelenjar Meibomian, yang merupakan pembesaran kelenjar sebasea pada lempeng tarsal mensekresi barier berminyak untuk mencegah air mata yang berlebihan pada kelopak mata bagian bawah.

9. Aparatus lakrimal penting untuk produksi dan pengaliran air mata
  • Air mata mengandung garam, mukosa dan lisozim suatu bakteriosida. Cairan ini membasahi permukaan mata dan mempertahankan kelembabannya
  • Berkedip menekan kelenjar lakrimal dan menyebabkan produksi air mata
  • Air mata keluar melalui pungtum papila lakrimal, yang menyambung kantong lakrimal. Kantong membuka ke dalam duktus nasolakrimal yang ada pada gilirannya akan masuk ke rongga nasal.

STRUKTUR MATA

Pada bola mata dapat dibedakan dinding dan isinya/alat-alat penyusunnya.

Bola mata dibatasi oleh dinding yang terdiri dari tiga lapis, yakni:

Lapis luar (tunika fibrosa)
  1. Sklera, merupakan lapis terluar dan berwarna putih. sklera memberi bentuk pada bola mata dan memberikan tempat perlekatan untuk otot ekstrensik.
  2. Kornea merupakan perpanjangan anterior yang transparan dari sklera di bagian depan mata. Bagian ini mentransmisi cahaya dan memfokuskan berkas cahaya.

Lapis tengah (tunika vaskular/uvea)
  1. Koroidea, merupakan lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah kecuali bagian depan. Hal ini erat kaitannya dengan fungsi koroid sebagai penyedia makanan bagi bagian-bagain lain dari mata.
  2. Badan siliaris, suatu penebalan di bagian anterior lapisan koroid , mengandung pembuluh darah dan otot siliaris. Otot melekat pada ligamen suspensiorik, tempat perlekatan lensa.
  3. Iris /selaput pelangi, bagian inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan warna mata.
  4. Pupil, merupakan ruang terbuka yang bulat pada iris yang harus dilalui cahaya untuk dapat masuk ke anterior mata. Ukuran pupil dapat berubah secara refleks yang dikendalikan otot-otot melingkar pada iris. Perubahan ini berkaitan dengan intensitas cahaya yang diterima mata. Jika cahaya yang diterima sangat terang maka pupil akan mengecil (kontriksi) dan bila redup maka pupil akan melebar (delatasi).
                               
Sharing Ilmu Bio
                                                          (sumber gambar: http:// 2.bp.blogspot.com)

Lapisan dalam yakni rertina atau sering disebut selaput jala. Lapisan ini merupakan lapisan
yang tipis dan trnsparan, terdiri dari lapisan terpigmentasi luar dan lapisan jaringan saraf dalam.

  •  Lapisan  terpigmentasi luar pada retina melekat pada lapisan koroid. Lapisan ini adalah lapisan lapisan tunggal tunggal sel epitel kuboidal yang mengandung pigmen melanin dan berfungsi untuk menyerap cahaya berlebih dan mencegah refleksi internal berkas cahaya yang melalui bola mata. Lapisan ini juga menyimpan vitamin A.
  • Lapisan jarigan saraf dalam (optikal), yang terletak bersebelahan dengan lapisan terpigmentasi adalah struktur kompleks yang terdiri dari berbagai jenis neuron yang tersusun dalam sedikitnya sepuluh lapisan terpisah.
     - Sel batang dan sel kerucut
  1. sel batang adalah neuron silindris bipolar yang bermodifikasi menjadi dendrit sensitif cahaya. Setiap mata berisi sekitar 120 juta sel batang terletak terutama pada perifer retina. Sel batang tidak sensitif terhadap warna dan bertanggung jawab untuk penglihatan di malam hari.
  2. Sel kerucut berperan dalam persepsi warna. Sel ini berfungsi pada tingkat intensitas cahaya yang tinggi dan berperan dalam penglihatan siang hari. Sel kerucut mengandung iodopsin (retinal yang terikat pada opsin yang berbeda dengan osin pada sel batang. Iodopsin ini bisa saja bersifat sensitif biru, sensitif merah dan sensitif hijau. Jadi ketika ketiga unsur warna ini tidak terdapat pada sel kerucut seseorang maka orang itu akan menderita buta warna total, namun jika tidak terdfapat salah satunya saja maka orang tersebut akan menderita buta warna sebagian .
  • Neuron bipolar membentuk lapisan tengah dan menghubungkan sel batang dan sel kerucut ke sel-sel ganglion.
  • Sel ganglion mengandung akson yang bergabung pada regia khusus dalam retina untuk membentuk saraf optik
  • Sel horizontal dan sel amakrin merupakan sel lain yang ditemukan dalm retina, sel ini berperan untuk menghubungkan sinaps-sinaps lateral
  • Bintik buta (diskus optik) adalah titik keluar saraf optik. Karena tidak ada fotoreseptor pada area ini maka tidak ada sensasi penglihatan yang terjadi saat cahaya jatuh ke area ini.
  • Lutea makula adalah area kekuningan yang terletak agak lateral terhadap pusat
  • Fovea adalah pelekukan sentral  makula lutea yang tidak memiliki sel batang dan hanya mengandung sel kerucut. Bagian ini adalah pusat visual mata, bayangan yang terfokus di sini akan diinterpretasikan dengan jelas dan tajam oleh otak.
Bagian-Bagian Dalam Mata
  1. Lensa,merupakan bangunan bening yang berada tepat di belakang pupil  dan berbentuk bikonkaf. Lensa ini terikat oleh otot-otot siliaris. Bila otot siliaris berkontraksi maka terjadilah perubahan ukuran lensa. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang sedang melakukan pengamatan cermat terhadap suatu objek
  2. Rongga mata. 
  • Rongga anterior,berisi cairan aquos humor, suatu cairan bening yang diproduksi prosesus siliaris untuk mencukupi kebutuhan nutrisi lensa dan kornea
  • Rongga posterior, terletak di antara lensa dan retina dan berisi cairan vitreus humor, semacam gel transparan yang juga berperan untuk mempertahankan bentuk bola mata dan mempertahankan posisi retina terhadap  kornea.
Berikut adalah video mengenai struktur mata

Sharing Ilmu Bio
                                                                    (sumber video: youtube.com)

Penjelasan singkat mengenai mekanisme penglihatan:
Cahaya yang ditangkap mata secara berturut-turut akan melalui kornea, aquos humor, pupil, lensa,viterus humor dan akhirnya ditangkap foto reseptor pada retina. Bila foto reseptor menerima rangsangan cahaya maka impuls saraf akan menuju ganglia yang terdapat pada retina bagian depan. Selanjutnya impuls saraf diteruskan ke serabut-serabut saraf yang banyak dan akhirnya ke serabut saraf optik, dari saraf optik ,lanjut ke lobi osipital yang merupakan pusat penglihatan di otak besar. Impuls dari mata kanan diteruskan ke lobi osipital kiri dan impuls dari mata kiri diteruskan ke lobi osipital kanan.

Ref: Ethel SLoane. Anatomi dan Fisiologi.ECG, JAkarta. 2003



 Tags:

Rabu, 23 November 2011

STRUKTUR TELINGA

STRUKTUR TELINGA
Telinga adalah organ yang peka terhadap suara. Telinga terdiri dari:
  1. Telinga luar
  2. Telinga tengah
  3. Telinga dalam

Telinga Luar 

Telinga  luar terdiri atas:
Daun telinga (pinna atau aurikula) yakni daun kartilago yang menangkap gelombang bunyi dan menjalarkannya ke kanal auditori eksternal (meatus/Lubang telinga), suatu lintasan sempit panjangnya 2,5 cm yang merentang dari aurikula sampai membaran timpani (gendang telinga). Gendang telinga atau membran timpani adalah perbatasan telinga tengah. Membran timpani berbentuk kerucut dan dilapisi kulit  pada permukaan eksternal dan membran mukosa yang sesuai untuk menggetarkan gelombang bunyi secara  mekanis.

Teling Tengah

Telinga tengah, terletak di rongga berisi udara dalam bagian petrosus tulang temporal. Pada bagian ini terdapat saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan faring yaitu tuba eustachius (saluran eustachius). Saluran yang biasanya tertutup dapat terbuka saat menguap, menelan, atau mengunyah. Saluran ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi membran timpani. Pada telinga bagian tengah ini terdapat tulang-tulang pendengaran (osikel auditori), yang dinamai sesuai bentuknya, terdiri dari:
  1. Maleus (tulang martil)
  2. Incus (tulang landasan/anvil)
  3. Stapes (tulang sanggurdi)
www.e-dukasi.net

Tulang-tulang ini mengarahkan getaran dari membran timpani ke fenestra vestibuli, yang memisahkan telinga tengah dan telinga dalam. Otot stapedius melekat pada stapes, yang ukurannya sesuai dengan fenestra vestibuli oval, dan menariknya ke arah luar. Otot tensor timpani melekat pada bagain pegangan maleus, yang berada pada membran timmpani, dan menarik fenestra vestibuli ke arah dalam. Bunyi yang keras mengakibatkan suatu refleks yang menyebabkan kontraksi kedua otot yang berfungsi sebagai pelindung untuk meredam bunyi. Otot-otot ini memungkinkan suara yang terlalu keras diredam sebelum mencapai telinga dalam. Berkat mekanisme ini, kita mendengar suara yang cukup keras untuk mengguncang sistem pada tingkat yang telah diredam. Otot-otot ini otot tak sadar, dan bekerja otomatis sedemikian sehingga bahkan jika kita tertidur dan lalu ada suara keras di samping kita, otot-otot ini segera mengerut dan mengurangi kekuatan getaran yang mencapai telinga dalam.

Telinga Dalam

Telinga dalam (interna) berisi cairan dan terletak dalam tulang temporal di sisi medial telinga tengah. Telinga dalam terdiri dari dua bagian, yakni labirin tulang dan labirin membrasona di dalam labirin tulang.
1. Labirin tulang adalah ruang berliku berisi perilimfe, suatu cairan yang menyerupai cairan serebrospinalis. Bagian ini melubangi bagian petrosus tulang temporal dan terbagi menjadi 3 bagian:
  • Vestibula adalah bagian sentral labirin tulang yang menghubungkan saluran semisirkular dengan koklea dinding lateral vestibula mengandung fenestra vestibuli dan fenestra cochleae, yang berhubungan dengan telinga tengah. 
  • Membran yang melapisi fenestra untuk mencegah keluarnya cairan perilimfe.
2.    Rongga tulang saluran semisirkular yang menonjol dari bagian posterior vestibula.
  • Saluran semisirkular anterior dan posterior mengarah pada bidang vertikal, di setiap sudut kanannya.
  • Saluran semisirkular lateral terletak horizontal dan pada sudut kanan kedua saluran di atas.
  • Koklea mengandung reseptor pendengaran
 3.  Labirin membranosa adalah serangkaian tuba berongga dan kantong yang terletak dalam labirin  tulang dan mengikuti kontur labirin tersebut. Bagian ini mengandung cairan endolimfe, cairan yang menyerupai cairan interselular.

www.e-dukasi.net


Untuk lebih jelasnya berikut adalah video yang menggambarkan mengenai proses mendengar:




KOKLEA

A. Koklea membentuk dua setengah putaran di sekitar inti tulang sentral, modiolus yang mengandung pembuluh darah dan serabut saraf cabang koklear dari sraf vestibulokoklear. Sekat membagi koklea menjadi tiga saluran terpisah.
  1. Duktus koklear atau skala media yang merupakan bagian labirin membranosa yang terhubung ke sakulus adalah saluran tengah yang berisi cairan endolimfe
  2. Dua bagian labirin tulang yang terletak di atas dan di bawah skala media adalah skala vestibuli dan skala timpani. Kedua skala tersebut mengandung cairan perilimfe dan terus memanjang melalui lubang pada apeks koklea yang disebut helikotrema.
  • Membran Reissner (membran vestibuar) memisahkan skala media dari skala vestibuli yang berhubungan dengan fenestra vestibuli.
  • Membran basilar memisahkan skala media dari skala timpani yang berhubungan dengan fenestra cochleae.
   3. Skala media berisi organ Corti yang terletak pada membran basilar
  • Organ Corti terdiri dari resptor, disebut sel rambut, dan sel penunjang yang menutupi ujung bawah sel-sel rambut dan berada pada membran basilar.
  • Membran tektorial adalah struktur gelatin seperti pita yang merentang di atas sel-sel rambut.
  • Ujung basal sel rambut bersentuhan dengan cabang bagian koklear saraf vestibulokoklear. Sel rambut tidak memiliki akson dan langsung bersinanpsis dengan ujung saraf koklear.
B.  Gelombang bunyi (getaran) memasuki meatus auditori eksternal dan membentuk getaran dalam membran timpani. Getaran kemudian menjalar di sepanjang  osikel telinga menuju fenestra vestibuli, mendorongnya masuk dan membentuk gelombang tekanan pada perilimfe skala vestibuli yang tidak dapat terkompresi.

C. Gelombang tekanan dalam skala vestibuli menjalar sampai ke skala timpani dan menyebabkan fenestra cochleae menonjol ke luar.

D. Getaran yang di hantarkan cairan juga menyebabkan gelombang getar pada membran basilar, dengan luas getaran yang berbeda sesuai dengan amplitudo dan frekuensi (kekuatan ) getaran.
  • membran basilar secara bertahap melebar dari stapes sampai helikotrema. Ujung membran yang sempit bergerak untuk merespons seluruh frekuensi bunyi, gerakan ujung yang semakin melebar hanya terjadi untuk merespons frekuensi yang rendah
  • Nada bunyi adalah kumpulan frekuensi getaran bunyi yang berfrekuensi antara 20-20.000 gelombang perdetik
  • Intensitas bunyi adalah kumpulan amplitudo, semakin keras bunyi dan semakin besar getaran pada membran basilar.
E. Sel-sel rambut melengkung akibat gerakan membran basilar hal ini kemudian akan memicu impuls saraf
F. Jalur saraf, serabut saraf koklear bersinapsis dalam medula dan dalam otak tengah untuk berasenden menuju korteks auditori yang terletak  jauh di dalam fisura lateral hemisfer serebral



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More