All About Science

Rabu, 28 Desember 2011

Sistem Saraf (sel saraf)

Sharing Ilmu Bio

Ada dua cara penyampaian informasi pada makhluk hidup,yang pertama adalah dengan menggunakan sinyal elektrik yang dihantarkan dengan perantaraan sistem saraf.. Penyampaian informasi yang kedua dalam bentuk zat kimia atau lebih spesifik dikenal dengan perantaraan hormon yang disekresikan oleh kelenjar endokrin dalam sistem edokrin. 

Meskipun pada masa dulu sistem saraf dan sistem endokrin merupakan 2 bagian yang terpisah, tetapi pada masa sekarang ke dua bagian yang tak terpisahkan, bukan saja karena sistem endokrin yang berada di bawah pengaruh sistem saraf tetapi juga karena banyak sel saraf yang mengkhususkan diri dalam mensekresikan atau menyimpan neurohormon yang berperan mengaktifkan beberapa sel efektor. Untuk kali ini saya hanya akan memaparkan terlebih dahulu mengenai penyampaian informasi yang pertama yaitu mengenai Sistem Saraf.

Penyampaian infromasi melalui sistem saraf berkaitan dengan respons yang cepat. Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan berkesinambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf lingkungan internal dan stimulus eksternal dipanatu dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas atau sensitivitas terhadap stimulus dan konduktivitas atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respon terhadap stimulus, diatur oleh saraf dalam tiga cara utama:
  1. Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui resptor, yang terletak di tubuh baik eksternal (resptor somatik) maupun internal (reseptor viseral).
  2. Aktivitas integratif. Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis yang kemudian akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus sehingga respon terhadap informasi bisa terjadi
  3. Output motorik. Impuls dari otak dan medulla spinalis memperoleh respons yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh yang disebut sebagai efektor. 
Organisasi Struktural Sistem Saraf

  1. Sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan medulla spinals yangdilindungi tulang kranium dan kanal vertebral
  2. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan efektor. Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem eferen,
    • Saraf  aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP
    • Sistem eferen (mototrik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar. Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiiki dua subdivisi:
      1. Divisi somatik (volunter )  berkaiatan dengan perubahan lingkungan eksternal dan pembentukan rspons motorik volunter pada otot rangka
      2.  Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respons involunter pada otot polos, otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur:
        • Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis
        • Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sakral pada medulla spinalis
        • Sebagain besar organ internal di bawah kendali otonom memiliki inervasi simpatis dan parasimpatis
Sharing Ilmu Bio


 Neuron 

Neuron merupanakan unit struktural dan unit fungsional dari sistem saraf, sedangkan istilah saraf adalah kumpulan dari akson. Neuron merupakan kemampuan untuk mengadakan respons bila dirangsang dengan intensitas rangsang yang cukup kuat. Respons neuron bila dirangsang adalah memulai dan menghantarkan impuls. Neuron tidak mengalami mitosis, karenanya tidak dapat diganti kalau neuron ini mati atau rusak. Namun demikian dengan kondisi yang sesuai, neuron dari sistem saraf perifer yag terluka dapat diperbaiki atau mengalami regenerasi.
 
Neuron (http://bebas.ui.ac.id/)

 Komponen sel saraf (Neuron)

  1. Badan sel atau perikarion, suatu bagian dari neuron yang mengendalikan metabolisme keseluruhan nueron. Bagian ini tersusun dari komponen berikut:
    • Satu nukleus tunggal , nukleolus yang menonjol dan organel lain seperti kompleks golgi dan mitokondria, tetapi nukleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi
    • Badan Nissl, terdiri dari retikulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas serta berperan dalam sintesis protein
    • Neurofibril, yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat melalui mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan dengan perak
  2.  Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek serta berfungsi untuk menghantar impuls ke badan sel. Dendrit juga mengandung badan Nissl, mitokondria. Dendrit tidak mengandung selubung mielin maupun neurilemma.
  3. Akson,yang dikenal juga sebagai silinder sumbu, merupakan satu uluran panjag dari badan sel yang mempunyai ciri-ciri; tipis, panjang, dan menghantarkan impuls menjauhi badan sel. Akson pada umumnya berasal dari uluran yang berbentuk kerucut yang disebut bukit akson. Suatu akson mengandung mitokondria dan nuerofibril, tetapi tidak mengandung badan Nissl, jadi tidak terlibat dalam sintesis protein. Panjang akson bervariasi dari 1 mm yang terdapat di otak sampai 100 cm atau lebih yang terdapat di sistem saraf perifer. Meskipun untuk setiap neuron jumlah aksonnya hanya satu, tetapi setiap akson mempunyai beberapa cabang yang disebut kolateral. Akson dengan cabang kolateral berakhir dengan mengadakan banyak percabangan yang lebih kecil yang disebut telodendria, masing-masing telodendria mempunyai ujung yang membesar, disebut terminal akson yang sangat penting dalam konduksi impuls. Terminal akson ini mengandung kantung-kantung yang di dalamnya tersimpan transmiter kimia. Pelapis akson:
    • Semua akson dalam sistem perifer dibungkus oleh lapisan Schwann disebut juga neurilemma yang dihasilkan oleh sel-sel Schwann
      • Akson besar  (berdiameter di atas 2 milimikron), memiliki lapisan dalam yang disebut selubung mielin, suatu kompleks lipoprotein yang dibentuk oleh membran plasma sel-sel Schwann. Akson ini yag tampak berwarna putih, disebut serabut termielinisasi
      • Pada saraf perifer, sel-sel Schwann memielinisasi akson dengan cara melingkarinya dalam bentuk gulungan jelly. Proses penyelubungan oleh mielin di sistem saraf
      • Mielin berfungsi untuk melindungi akson terhadap tekanan  serta memberi nutrrisi pada akson.
      • Pada akson, ada bagian yang tidak diselubungi oleh mielin yang disebut dengan Nodus Ranvier, fungsinya untuk mempercepat penghantaran atau jalannya impuls.
    • Akson dalam SSP tidak memiliki lapisan  neurilemma.
      • Serabut termielinisasi  tanpa neurilemma, terdapat di bagian putih otak dan mdulla spinalis. Dalam SSP, mielin dihasilkan dari oligodendrosit bukan dari sel Schwann.
      •  Serabut tak termielinisasi  tanpa neurilemma, terdapat dalam substansi abu-abu otak dan medulla spinalis
    • Terminasi akhir dari semua serabut saraf tidak memiliki neurilemma dan mielin
    • Regenerasi neuron yang rusak memerlukan neurilemma
      •  Seperti yang saya paparkan di atas bahwa neuron tidak dapat membelah secara mitosis, tetapi serabut dapat beregenerasi jika badan selnya masih utuh.
      • Jika akson mengalami kerusakan bera maka nuerilemma (lapisan sel-sel Schwann) yang melapisinya melakukan pembelahan mitosis untuk menutup luka.
      • Jika bagian distal akson rusak, bagian akson terdekat dengan badan sel akan membuat percabangan baru
      • Lapisan neurilemma kosong menjadi semacam tubulus selular untuk mengarahkan akson yang teregenerasi,setiap percabangan akson tambahan yang masuk lapisan celah akan terdisintegrasi.
    • Neuron dalam SSP tidak memiliki neurilemma dan tidak beregenerasi
Sharing Ilmu Bio
Klasifikasi Neuron

Berdasarkan jumlah ulurannya/strukturnya, dibedakan menjadi:
  1. Neuron unipolar, memiliki satu prosesus tunggal. Terdapat pada embrio dan dalam fotoreseptor mata.
  2. Neuron bipolar, mempunyai dua uluran yaitu akson dan dendrit. Badan selnya berbentuk lonjong dan ulurannya timbul dari dua ujung badan sel. Neuron macam ini terdapat pada retina (mata), koklea (telinga), dan epitel olfaktori (hidung).
  3. Neuron multipolar, mempunyai satu dan beberapa dendrit. Penyebaran meuron multipolar ini paling banyak terdapat di dalam tubuh dibandingkan dengan neuron unipolar atau bipolar. Neuron motorik yang keluar dari sum-sum tulang belakang semuanya adalah neuron multipolar.
http://www.mananatomy.com
Berdasarkan fungsinya, dibedakan menjadi:
  1. Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ indera, atau suatu organ internal ke  SSP.
  2. Neuron motorik, menyampaikan impuls dari SSP ke efektor.
  3. Interneuron (neuron penghubung) ditemukan seluruhnya  dalam SSP. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lain.

http://www.tutorvista.com
Sharing Ilmu Bio
Sel Neuroglia
Sel Schwann dan sel satelit hanya terbatas pada  sistem saraf perifer, sedangkan jenis sel penyokong atau penunjang yang lain ditemukan di sistem saraf pusat dan disebut sel nueroglia. Sel Neuroglia atau biasa disebut sel glia merupakan sel  penunjang tambahan pada SSP yang befungsi sebagai jaringan ikat. Tidak seperti neuron, sel glia dapat menjalani mitosis selama rentangkehidupannya dan aktivitas pembelahan sel yang berlebihan dari sel glia ini dapat menyebabkan tumor sistem saraf pusat (otak). Macam-macam sel glia, yaitu:
  1. Astrosit, banyak terdapat di sistem saraf pusat (SSP) dan merupakan setengah dari volume jaringan saraf. Astrosit mempunyai banyak uluran yang panjang dan ujungnya kadang-kadang membesar dan terikat pada pembuluh darah kapiler atau pada neuron
  2. Mikroglia, merupakan sel berbentuk lonjong, berukuran kecil, mempunyai uluran panjang dan bercabang-cabang. Peranannya melindungi SSP dengan cara mencaplok mikroorganisme dan jaringan saraf yan mati. Mikroglia merupakan jenis khusus dari makrofag. Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa mikroglia dapat berdiferensiasi menjadi dan mengganti astrosit atau oligodendrosit bila keduanya mati.
  3. Sel ependimal, merupakan sel yang melapisi ruang otak dan saluran tengah sum-sum tulang belakang, mempunyai peran aktif dalam pembentukan cairan serebrospinal. Sel epiendimal dilengkapi  dengan silia yang dapat digerakkan sehingga cairan serebrospinal mampu untuk bersikulasi.
  4. Oligodendrosit, mempunyai bentuk yang hampir sama dengan astroit, tetapi mempunyai uluran yang lebih sedikit dan lebih tipis, melapisi sepanjang neuron dari sistem saraf pusat. Fungsi utamanya adalah terlibat dalam pembentukan mielin disekeliling akson dari SSP, dan juga berkaitan dengan pemberian nutrisi dan memelihara neuron.
Sinaps

Sinaps merupakan sambungan antara neuron yang satu dengan neuron. Pada saat impuls melintasi sinaps, impuls dapat terus diteruskan atau dihambat. Sinaps terdapat di tempat-tempat sebagai berikut:
  1. Antara akson dari neuron yang satu dengan badan sel dari neuron lain. Sinaps macam ini disebut sinaps aksosomatik.
  2. Antara akson dari neuron yang satu dengan dendrit dari neuron lain. Sinaps ini disebut sinaps aksodendrit .
  3. Antara ujung akson dari neuron yang satu dengan akson neuron lain. Sinaps macam ini disebut aksoakson.
Sumber: Ethel SLoane. Anatomi dan Fisiologi.ECG, JAkarta. 2003; Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Kartolo S. Wulangi. 1993.

1 komentar:

Hallo.. pa kabar?? Moga sehat ya??.
Aku datang lagi, pengen kasih tau, ada spcial buat kamu, silahkan dilihat di http://harunarcom.blogspot.com/2012/01/award-pertama-dari-campor-bawor-dan.html
TQ..... wkwkwkwkwk

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More