All About Science

Kamis, 29 Maret 2012

Si Alga Emas

Alga pirang / alga keemasan (Chrysophyta, berasal dari bahasa Yunani phyros; keemasan) dinamai menurut warnanya, yang dihasilkan  oleh karoten kuning selain itu ganggang ini juga mengandung klorofil a dan c serta pigmen asesoris yakni Xantofil. Banyak di antara alga pirang ini hidup di antara plankton air tawar dan air laut. Beberapa spesies adalah miksotrofik yang menyerap senyawa organik yang terlarut atau menjulurkan pseudopodianya untuk menelan partikel makanan dan bakteri. Sebagian besar alga pirang adalah uniseluler, akan tetapi ada juga yang membentuk koloni. Sel-selnya berciri khas sebagai biflagellata  (berflagel ganda), di mana kedua flagelnya terpaut dekat salah satu ujung sel tersebut.  Jenis yang paling terkenal dari kelompok alga ini adalah Diatom.

Ciri-Ciri Talus Alga Pirang/Keemasan
  1. Bentuk talus dapat berupa batang, telapak tangan, dan bentuk-bentuk campuran, misalnya wadah dengan tutup seperti yang terdapat pada diatom.
  2. Sel-sel alga keemasan memiliki inti sejati (eukarion), dinding sel umumnya mengandung silika (SiO2) atau kersi.
  3. Pada alga keemasan yang bersel satu, ada yang memiliki 2 flagel heterodinamik, yaitu:
    • Satu flagel mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonerma. Flagel seperti ini disebut pleuronematik. Flagela pleuronematik mengarah ke anterior dan relatif lebih panjang daripada flagela akronematik.
    • Satu flagela lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik, mengarah ke posterior.
      kedua flagel heterodinamik ini bisa hampir sama panjangnya contohnya pada Synura, atau sedikit berbeda panjang contohnya Ochromonas. Selain flagela heterodinamik ada pula yang hanya mempunyai satu flagela atau dua flagela yang sama bentuknya.
  4. Pada kloroplas alga keemasan jenis-jenis tertentu ditemukan pirenoid yang merupakan tempat persediaan makanan. Persediaan makanan berupa krisolaminarin, dahulu disebut leukosin. Selain itu juga terdapat tetes-tetes minyak dalam vakuola.
Reproduksi

Reproduksi  pada alga keemasan dapat terjadi melalui berbagai cara. Reproduksi aseksual dengan membentuk auksospora dan membelah diri, sedangkan reproduksi seksual dengan oogami.

Jenis-Jenis Alga Keemasan

Contoh jenis alga keemasan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa jenis alga keemasan yang paling terkenal adalah alga keemasan yang berasal dari kelas Baccilariophyceae atau diatom.

Diatom (source, http://id.wikipedia.org/wiki/Diatom)
Sel diatom memiliki inti dan kloroplas berwarna cokelat keemasan, tetapi ada juga yang berwarna hijau kekuningan atau cokelat tua. Talusnya bersel satu. Struktur talusnya terdiri dari dua bagian yaitu wadah (kotak) yang disebut dengan hipoteka dan tutupnya disebut epiteka. Di antaranya kotak dan tutup terdapat rafe atau celah, dindingnya mengandung zat kersik. Inti sel berada di pusat sitoplasma. Contoh lainnya: Ochromonas dan Synura.

Peranan Alga Keemasan Bagi Kehidupan Manusia

Sel-sel alga keemasan yang telah mati khususnya jenis diatom, nantinya akan megendap dan membentuk  endapan tanah diatom. Tanah diatom ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan filter/saringan mikrobiologi, sebagai insulator panas dalam industri alat-alat yang menggunakan suhu 1000˚ F ke atas, penyekat dinamit, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, peris dan piringan hitam. 

Rabu, 21 Maret 2012

Si Alga Cokelat

Sargassum
Di antara semua jenis alga, alga cokelat  atau Phaeophyta (berasal dari bahasa Yunani phaios,'kehitaman', 'cokelat') merupakan jenis alga yang terbesar dan yang paling kompleks. Seluruh alga ini adalah multiseluler dan sebagian besarnya hidup di air laut. Kebanyakan eukariota yang disebut rumput laut adalah alga cokelat itu sendiri. Dua kelompok lain yaitu, alga merah dan alga hijau juga termasuk rumput laut

Warna alga cokelat disebabkan oleh adanya pigmen cokelat (fukosantin), yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan. Selain fukosantin, ganggang cokelat juga mengandung pigmen lain seperti klorofil a, klorofil  c, violaxantin, beta karoten, diadinoxantin.


 Ciri-Ciri Phaeophyta:
  1. Ukuran talus mulai dari mikroskopis  sampai makroskopis. Ada yang berbentuk tegak, bercabang, atau filamen dasar.
  2. Alga ini mempunyai kloroplas  tunggal, ada beberapa yang berbentuk lempengan cakram, dan ada pula yang seperti benang.
  3. Alga ini memiliki pirenoid (tempat cadangan makanan)  yang terdapat di dalam kloroplas. Cadagan makanan yang terdapat pada alga ini  berupa laminarin.
  4. Bagian dinding selnya tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan bagian luar  tersusun dari  gumi. Pada dinding sel ruang intersel ditemukan asam alginat (algin).
  5. Alga cokelat mempunyai jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan transportasi pada tumbuhan darat.
Habitat

Alga cokelat umumnya hidup di air laut terutama laut terutama laut yang agak dingin dan sedang. Hanya beberapa jenis yang hidup di air tawar. Di daerah subtropik, ganggang cokelat hidup pada  daerah intertidal, yaitu di atas daerah litoral sampai sublitoral. Di daerah tropis biasanya hidup di kedalaman 220 m pada air yang jernih.


Reproduksi

Reproduksi pada ganggang cokelat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dan sekseual. Reproduksi  aseksual dengan pembentukan zoospora berflagel dan fragmentasi, sedangkan reproduksi terjadi secara oogami atau isogami.

Reproduksi sekseual ganggang ini hampir serupa dengan pembiakan generatif tumbuhan tingkat tinggi. Sebagai contoh adalah reprosuksi seksual pada Fucus  vesiculosus. Organisme ini selain berkembang biak secara seksual dengan oogami.

Proses oogami:  Ujung-ujung lembaran talus yang fertil membentuk reseptakel, yaitu badan yang mengandung alat pembiak. Di dalam reseptakel terdapat konseptakel yang mengandung anteridium yang mengandung sel kelamin jantan berupa spermatozoid dan oogonium yang merupakan penghasil sel telur dan benang-benang mandul (parafisis).

Anteridium berupa sel-sel berbentuk jorong yang terletak rapat satu sama lain pada filamen pendek bercabang-cabang  yang muncul  dari dasar dan tepi konseptakel.  Tiap antteridium menghasilkan 64 spermatozoid. 

Oogonium berupa badan yang duduk di ata tangkai.  Oogonium ini jumlahnya banyak sekali dan tiap-tiap oogonium mengandung 8 sel telur. Tetapi hanya 40% dari sel telur yang dapat dibuahi, dan hanya satu atau dua dari setiap 100.000 spermatozoid dapat membuahi sel telur. Zigot lalu membentuk dinding selulosa dan pektin, kemudian melekat pada suatu substrat dan tumbuhan menjadi individu baru yang diploid.

Contoh Alga Cokelat:

  1. Fucus serratus 
  2. Macrocystis pyrifera
  3. Sargassum vulgare
  4. Turbinaria decurrens
 
Peranan Ganggang Cokelat dalam Hidup

Alga cokelat yang terbesar, kelp, dimanfaatkan dalam berbagai industri makanan  maupun farmasi. Algin (asam alginat) yang merupakan bagian koloid dan ganggang cokelat digunakan dalam pembuatan es krim,  pembuatan es krim, pembuatan pil, tablet, salep, obat pembersih gigi, lotion, dan krem sebahis mencukur. Selain itu, alga cokelat juga dimanfaatkan untuk makanan ternak dan sebagai pupuk, karena kandung nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi, sedangkan kandungan fosfornya rendah.



Sabtu, 17 Maret 2012

Si Alga Merah

Eucheuma arnoldii
















Alga merah (Rhodophyta)  umumnya berwarna kemerahan, akan tetapi tidak semua rhodophyta ini berwarna merah. Spesies yang beradaptasi  di kedalaman air yang berbeda, berbeda pula perbandingan pigmen asesorinya (fikoeritrin). Rhodophyta warnanya hampir hitam di laut dalam, merah cerah pada kedalaman sedang, dan menjadi kehijauan pada air yang sangat dangkal karena lebih sedikit fikoeritrin yang menutupi kehijauan klorofil.


Kromatoforanya berbentuk cakram atau lembaran dan mengandung klorofil a, klorofil b, dan karotenoid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh warna fikoeretrin sebagai pigmen utama yang mengadakan Fluoresensi. jenis Rhodophytha tertentu memiliki fikosianin yang memberi warna biru. Ada juga alga merah yang tidak memiliki kromatofora sehingga bersifat heterotrof dan biasanya bersifat parasit pada ganggang lain

Alga merah sangat berlimpah pada perairan pantai bersuhu hangat di lautantropis, akan tetapi ada juga beberapa spesies yang hidup di air tawar dan tanah. Sebagian besar alga merah adalah multiseluler, dan yang terbesar menjadi bagian dari 'rumput laut' bersama alga cokelat.

Siklus hidup sangat beraneka ragam pada alga merah ini. Karena tidak memiliki flagela, gamet hanya mengandalkan arus air untuk bisa menyatu.

Ciri-Ciri Umum:
  1. Bentuk talus alga merah berupa helaian atau berbentuk pohon. 
  2. Alga ini tidak berflagel
  3. Dinding selnya terdiri dari komponen yang berlapis-lapis. dinding sel sebelah dalam tersusun dari mikrofibril, sedangkan sisi sebelah luar tersusun dari lendir. Ganggang merah memiliki kemampuan menimbun kalsium karbonat pada dinding selnya.
  4. Alga ini memiliki pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak di dalam kloroplas. Pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil asimilasi. Hasil asimilasinya adalah jenis karbohidrat yang disebut tepung floride, floridosid (senyawa gliserin dan galaktosa), dan tetes minyak.

Reproduksi

Rhodophyta dapat berkembang biak ssecara seksual dan aseksual Reproduksi seksual dengan pembentukan dua macam anteriduim pada ujung-ujung cabang talu. Anteridium menghasilkan gamet jantan yang disebut spermatium. Gametangium betina disebut karpogonium, terdapat pada ujung cabang lainnya.
Repsoduksi seksual: Pada saat spermatiun mencapai trikogen ( bagian atas karpogonium yang berbentuk benang) karena terbawa air. Kemudian spermatium melekat pada trikogen. Setelah dinding perlekatan terlarut, seluruh protoplasma spermatium masuk ke dalam karpogonium. Setelah terjadi pembuahan, terbentuklah sumbat di bagian bawah karpogonium, sumbat itu memisahkan karpogonium dengan trikogen. Zigot hasil pembuahan langsung membentuk benang-banang sporogen. Dalam sel-sel di ujung benang sporogen itu terbentuk spora yang masing-masing memiliki satu inti dan satu plastida, spora tersebut dinamakan karpospora. Karpospora akhirnya keluar dari sel-sel ujung benang sporogen sebagai protoplasma telanjang dan berbulu cambuk. Karpospora ini mula-mula berkecambah menjadi protalium yang akhirnya tumbuh menjadi idividu baru lengkap.
Reproduksi aseksual:Perkembangbiakan aseksual terjadi dengan membantuk tetraspora. tetraspora kemudian akan menjadi gametangia jantan dan gametangia betina. Gametangia jantan dan betina akan menyatu membentuk karposporofit. Karposporofit akan menghasilkan tetraspora lagi.

Contoh jenis Rhodophyta:
  1. Eucheuma sp.
  2. Gelidium sp.
  3. Gracilaria sp.
  4. Batrachospernum moniliforme
  5. Corallina sp.
  6. Palmaria sp.  
Manfaat Alga Merah dalam Kehidupan Manusia

Alga merah ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan seperti negara Jepang yang memanfaatkannya sebagai sumber makanan, bahan pembuatan agar-agar, dan  bahan kosmetik. 

Jumat, 16 Maret 2012

Si Ganggang Api

Ganggang api (Pyrrophyta) atau biasa juga dikenal dengan Dinoflagellata merupakan kelompok kecil. Alga ini dapat ditemukan di air tawar maupun di air laut sebagai plankton. Alga jenis ini mengandung klorofil a dan klorofil c, serta mengandung pigmen karoten dan xantofil. Cadangan makanan yang dikandungnya berupa pati. Dinding selnya tersusun dari selulosa. Alga ini sebagian besar uniseluler dan memiliki dua flagel yang tidak sama panjang sehingga dapat bergerak aktif. Bersifat fosforesensi (memancarkan cahaya) sehingga jika dilihat pada malam hari lautan akan terlihat bercahaya karena adanya organisme ini.

Pembiakan aseksual umumnya melalui pembelahan sel, pembentukan zoospora dan aplanospora. Pembiakan seksual pernah dilaporkan hanya terjadi pada dua marga (Genus).

Contoh Pyrrophyta :

  1. Peridinium
  2. Peridinium
    • Peridinium merupakan jenis alga api dengan tebal plat yang menyerupai lapis baja. Umumnya sel-selnya berbentuk bulat, oval atau rata dengan permukaan atas cembung dan permukaan bawah yang cekung
  3. Ceratium 
  4. Ceratium
    • habitatnya di air laut dan ada juga yang terdapat di air tawar. Mempunyai tiga prosesus dinding sehingga berbentuk seperti terompet. 

Tags: Alga api,   Ganggang apiPyrrophyta, DinoflagellataCiri-ciri ganggang api, Ciri-ciri  Alga api, Ciri-ciri Pyrrophyta, Contoh alga api, jenis-jenis Ganggang api, Cara perkembangbiakan Alga api, Cara perkembangbiakan ganggang api, Perkembangbiakan Pyrrophyta

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More