All About Science

Rabu, 22 Februari 2012

Si Hijau (Chloropyhta)


Ganggang hijau (Chlorophyta) dinamai berdasarkan kloroplasnya yang berwarna hijau. Chlorophyta  termasuk Protista, mempunyai inti sejati dengan nukleus. Divisi ini adalah yag terbesar diantara ganggang dan 90% hidup dalam air tawar. Susunan pigmennya berupa karoten dan xantofil dengan klorofil a dan b. Klorofil terdapat dalam jumlah terbanyak, dan menyebabkan talus Chlorophyta berwarna hijau. Pigmen terkandung dalam plastida, disebut kloroplas.
Lebih dari 7000 spesies alga hijau telah diidentifikasi. Berbagai spesies alga hijau uniseluler hidup sebagai plankton atau menghuni tanah yang lembab.

Ciri-Ciri:
  1. Ada yang bersel satu, bersel banyak, berkoloni, berbentuk benang, dan lembaran
  2. Selnya eukarion
  3. Bentuk tubuhnya ada yang bulat, filamen, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuhan tinggi
  4. Mempunyai klorofil a dan b, serta pigmen karoten dan xantofil
  5. Kloroplas mempunyai pirenoid yang berfungsi dalam pembentukan dan penyimpanan pati (starch) sebagai hasil fotosintesis
  6. Pada beberapa jenis Chlorophyta (biasanya jenis yang motil) terdapat stigma
  7. Habitat: air tawar, air laut dan tempat lembab
  8. Cara hidup: secara autotrof dan ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain, seperti lumut yang membentuk lumut kerak
Reproduksi

Reproduksi aseksual terjadi melalui pembentukan Zoospora maupun Aplanospora, yaitu spora yang memiliki flagel sehingga dapat bergerak atau berpindah tempat dan tidak berdinding. Zoospora berbentuk seperti buah pir dengan dua sampai empat bulu cambuk, mempunyai vakuola kontraktil, dan kebanyakan mempunyai satu bintik mata (stigma). APlanospora merupakan spora tak berflagel, berdinding dan tidak banyak Chlorophyta yang membentuk spora macam ini.

Reproduksi seksual berlangsung dengan konjugasi, yaitu bersatunya individu yang berlainan jenis. Hasil konjugasi berupa suatu suatu zigospora.

Contoh beberapa jenis alga hijau antara lain:
  1. Bersel satu tidak bergerak           : Chlorococcus sp., Chlorella sp.
  2. Bersel satu dan bergerak bebas : Euglena viridis, Chlamydomonas sp.
  3. Berkoloni dan bergerak                : Volvox globator
  4. Berkoloni dan tidak bergerak      : Hydrodictionsp.
  5. Berbentuk benang                        : Spirogra sp., Oedogonium sp.
  6. Berbentuk lembaran                     : Ulva sp., Chara sp.
Berikut akan saya bahas beberapa contoh alga hijau  tersebut:

Chlorella
Chlorella sp
Hidup di air tawar, air laut, dan di tempat-tempat yang basah. Bentuknya seperti bola sedangkan kloroplasnya berbentuk seperti mangkok. Chlorella banyak digunakan di laboratorium untuk pengamatan fotosintesis. Chlorella ini nisa dijadikan sebagai sumber makanan yang baru karena beberapa hal istimewa yang dimilikinya, yakni:



  1. Perkembangannya cepat jika berada dalam lingkungan yang baik dengan suhu ideal untuk fotosintesis sekitar 25˚ C
  2. Bila dalamkulturnya dimasukkan zat organik sederhana, cukup karbondioksida dan cahaya maka ganggang ini akan berfotosintesis dan selanjutnya akan menghasilkan karbohidrat, protein dan lemak.
Karbohidrat, protein dan lemak yang dihasilkan dapat diatur sesuai dengan keinginan kita. Jika intensitas cahaya, lamanya penyinaran, dan mineral yang terdapat dalam substratnya diatur dengan tepat maka ganggang ini akan menghasilkan zat-zat tersebut dengan perbandingan yang sesuai dengan kehendak kita.
Spirogyra
spirogyra
Habitatnya di air tawar, sel-selnya tersusun dalam filamen panjang tak bercabang. Masing-masing sel mengandung satu atau lebih kloroplas besar dan berbentuk spiral.  Filamen itu tumbuh memanjang dan seiring membelahnya sel melalui mitosis, Spirogyra ini bereproduksi secara aseksual melalui fragmentasi. Sementara reproduksi seksual melaui secara konjugasi dan berlangsung sebagai berikut:
  • Spirogyra yang berbeda jenis berdekatan kemudian pada sel-sel yang berdekatan timbullah tonjolan yang saling mendekati hingga bersatu membentuk pembuluh. Protoplasma yang satu (jenis+) pindah ke sel satunya (kenis-), dengan demikian terjadilah persatuan plasma (plasmogami) yang kemudian diikuti persatuan inti (kariogami). Hasil persatuan ini berupa zigospora yang diploid. Zigospora mengalami meiosis dan terbentuklan empat sel yang diploid. Dari keempat sel ini biasanya satu sel tumbuh menjadi benang Spirogyra
Ulva

Ulva sp
Koloni Ulva membentuk suatu lembaran setebal dua sel. lebarnya beberapa cm dan panjang 30 cm atau lebih. Ulva ditemukan pad air asin dan payau, menempel pada kayu-kayuan atau pada batu-batu karang sepanjang pantai.
Reproduksi aseksualnya dengan zoozpora berflagel empat. Reproduksi seksualnya terjadi dengan bersatunya sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang masing-masing berbentuk seperti zoospora biasa.


 Namun kedua jenis sel kelamin itu berukuran lebih kecil daripada zoospora biasa dan masing-masing berflagel dua. Berikut siklus seksual dari Ulva:
  • Generasi seksual haploid (gametofit) dan generasi diploid (sporofit). Gametofit menghasilkan gamet yag akan membentuk zigot melalui singami. Zigot berkembang menjadi sporofit, kemudian berkembang menjadi sporangia. Sporangia menghasilkan sel-sel reproduksi yang disebut zoospora. Sel-sel ini berkembang secara langsung menjadi gametofit.
Peranan Chlorophyta: sebagai fitoplankton dalam ekosistem air, dan bahan makanan (sumber karbohidrat dan protein baru)

Alga

Alga atau ganggang terdapat hampir di seluruh permukaan bumi. Alga uniseluler maupun multiseluler termasuk ke dalam jenis tumbuhan bertalus (Thallophyta) karena anggota kelompok ini tidak memiliki akar, batang dan daun sejati.

Dalam perairan, alga merupakan penyusun fitoplankton yang biasanya melayang-layang di dalam air, tetapi dapat juga hidup melekat di dasar perairan. Alga yang hidup melayang-layang disebut neustonik dan yang hidup di dasar disebut bentik.

Alga yang bersifat bentik digolongkan lagi menjadi:
  • epilitik (hidup di atas batu)
  • epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)
  • epipitik (melekat pada tanaman)
  • epizonik (melekat pada hewan)
Berdasarkan habitat yang di tempatinya di perairan:
  • Alga subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan
  • Alga intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul ke permukaan karena naik-turunnya air akibat pasang surut
  • Alga sublitoral, yaitu alga yang berada di bawah permukaan air
  • Alga edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah
Semua alga mengandung klorofil, di samping itu juga terdapat pigmen lain yang berbeda-beda dan terkadang lebih dominan dari klorofil. Begitu juga dalam hal bentuk tubuh, alga memiliki bentuk tubuh yang bermacam-macam ada yang bersel tunggal (uniseluler), ada yang membentuk koloni berupa filamen (berbentuk benang). Berbeda dengan bentuk tubuh uniseluler yang mikroskopis, pada ganggang yang membentuk koloni berupa filamen berukuran cukup besar sehingga mudah dilihat dengan mata telanjang.

Cara ganggang bereproduksi terjadi melalui dua cara, yaitu seksual dan aseksual. Reproduksi secara aseksual terjadi melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan zoozspora, sedangkan reproduksi seksual terjadi melalui isogami dan oogami.

Berdasarkan dominasi pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
  1. Ganggang Hijau ( Chlorophyta)
  2. Ganggang Api (Phyrophyta/Dinoflagellata)
  3. Ganggang Merah (Rhodophyta)
  4. Ganggang Cokelat (Phaeophyta)
  5. Ganggang Keemasan/pirang (Crysophyta)
  6. Ganggang Euglenophyta
Daftar Pigmen, Makanan cadangan, dan Kandungan Dinding
Divisi Klorofil Pigmen lainMakanan CadanganDinding Sel                    
Chlorophytaa dan bKarotin, xantofil PatiSelulosa, pektin 
Phyrophytaa dan cKarotin, xantofil PatiSelulosa
Rhodophytaa dan bFikoeritrin, warna lain yang tertutup oleh fikoeritrin; fikosianin, karotin, xantofil                          Floridean, floridisid (senyawa gliserin dan galaktosa), dan tetes minyakSelulosa
Phaeophytaa dan cKarotin, xantofil Laminarin Selulosa, pektin dan asam algin                  
Chrysophytaa dan cKarotin, xantofil Leukosin/krisolaminarin, minyakSelulosa, pektin, silika atau kadang tidak ada
Euglenophytaa dan bKarotin, xantofil Paramilum, lemak-

Tags: Alga, Ganggang, Jenis-jenis ganggang, Jenis-jenis alga, Alga berdasarkan habitatnya, Ganggang berdasarkan habitatnya, Alga berdasarkan pigmennya, Ganggang berdasarkan pigmennya

Senin, 06 Februari 2012

Manfaat Menangis



Mengeluarkan air mata atau singkatnya, menangiss...hmmm saya rasa semua orang pasti pernah menangis kan, entah itu karena sedih, terharu, kecewa, sakit hati, dan lain sebagainya. Akan tetapi bagi sebagian kaum adam mungkin mereka masih segan tuk mengeluarkan air mata mereka, yah mungkin takut dibilang cengenglah atau apalah. Tapi tunggu dulu kawan, karena ternyata air mata kita  juga ada manfaatnya bagi kesehatan kita, berikut ini adalah manfaat yang bisa kalian rasakan setelah menangis:
  1. Mengurangi stres sekaligus mengeluarkan racun. Sebuah studi yang dilakukan oleh Dr William H. Frey (seorang ahli biokimia) menemukan bahwa  ketika seseorang sedang stes maka tubuhnya akan memproduksi hormon yakni hormon adrenokortikotropik (adrenocorticotrophic hormone, ACTH), dan leusin enkephalin, hormon ini merupakan indikator seseorang yang sedang stres. Nah, dengan menangis inilah maka hormon itu pun akan dikeluarkan bersamaan dengan keluarnya air mata. Makanya biasanya orang biasa sedikit lega kalau sudah menangis, karena hormon ini dah dikeluarin daari tubuh kita bersamaan dengan keluarnya air mata tadi.
  2. Pembersih mata/Pelumas mata. Eits, bukan mesin saja yang butuh pelumas, mata kita juga tapi pelumasnya beda, tidak perlu dibeli alias gratis, yaitu air mata kita. Kawan, bukannya tanpa alasan lho seseorang itu berkedip karena ternyata dengan berkedip maka kelopak mata kita akan membawa cairan yang disekresikan oleh kelenjar air mata. Tanpa itu, mata kita akan  menjadi perih karena kekeringan, coba saja kalian tahan mata kita untuk tidak berkedip, perih kan. Biar tidak perih cukup berkedip saja segera.
  3. Mencegah iritasi pada mata. Selain untuk melumasi mata, air mata juga membantu untuk menghilangkan jenis iritasi di mata, buktinya ketika mata kita kemasukan benda seperti pasir atau kotoran, asap atau apa pun kita pasti mengeluarkan air mata. Bisa saya katakan kalo menangis itu sama halnya seperti bersin atau batuk yang merupakan bentuk pertahan tubuh kita untuk mengeluarkan benda-benda asing yang mencoba untuk masuk. Sepakat...? Next...
  4. Membunuh bakteri. Ternyata air mata kita juga bisa membunuh bakteri, nah lho kenapa bisa? Hal ini dikarenakan dalam air mata kita terkandung semacam antibakteri alami yang disebut dengan lisozim. Nggak kebayang kalo sampe si Lisozim nie nggak ada. Bisa buta nie mata gara-gara terserang bakteri yang bertebaran di udara. 
  5. Menimbulkan perasaan lega  (Meningkatkan mood). Menangis juga ternyata dapat melepaskan endorfin ke dalam tubuh kita.membantu untuk meringankan suasana hati dan menciptakan mood yang lebih baik.
  6. Menurunkan tekanan darah. Masih berkaitan dengan fungsi sebelumnya, karena dengan mengeluarkan air mata maka akan menciptakan mood yang lebih baik dan menurunkan tingkat stres seseorang. Jadi, jika seseorang menahan tangisnya, sama saja ia sedang membangun suasana stres terhadap dirinya dengan kata lain mempertinggi tekanan darahnya. Jadi jangan terlalu keras kepala pada diri sendiri untuk tidak menangis, karena nyatanya setiap orang butuh untuk menangis(pa lagi dah tau manfaatnya yang ajib...)
  7. Membersihkan hidung. Hehe, pasti pada heran kok menangis bisa membersihkan hidung. Begini..ni..cukup sederhana koq. Saluran air mata berjalan ke bawah dan terhubung ke bagian dalam hidung, dan kapanpun kita meneteskaair mata, sebagian air mata itu juga dikirim ke dalam hidung kita. Secara harfiah, kita tidak hanya menangis di luar, tapi kita juga  menangis di dalam. Setidaknya begitulah menurut Dr Judith Orloff (baca lebih lanjut di: http://healthmad.com/children/10-health-benefits-of-crying/#ixzz1laj2WwrD)

    Yah, bagitulah manfaat menangis yang bisa saya sampaikan. Jadi kawan (agan-agan maupun sista'-sista') menangislah jika harus menangis karena kita semua manusia, manusia bisa terluka dan manusia pun bisa mengambil hikmah (nyontek lirik lagunya Dewa, hehe). Tapi terlalu sering nangis juga nggak baik ntar malah jadi kebanjiran (hehe, bercanda), mungkin itu tandanya Anda mungkin sedang deprseri berat, kalo itu terjadi anda benar-benar butuh bantuan psikis (ingat segala yang berlebihan itu kan juga nggak baik).

    Tags: Manfaat dari menangis, Manfaat kalau orang menangis, Manfaat menangis bagi kesehatan, Manfaat dari air mata, Manfaat yang diperoleh setelah menangis, Kegunaan air mata

Sabtu, 04 Februari 2012

Indera pada Avertebrata

facebook.com/group.php?gid=61534563689
 
Avertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang belakang. Kelompok hewan ini memiliki indera yang bervariasi dan masih tergolong sederhana. Berikut adalah beberapa hewan yang mewakili hewan avertebrata

Indera pada Protista

Contoh hewan yang tergolong protista adalah Euglena. Euglena ini mempunyai dua macam indera, yaitu indera peraba berupa bulu cambuk dan bintik mata yang berwarna merah sebagai penerima rangsang cahaya. Apabila terkena cahaya, Euglena ini akan segera mendekati sumber cahaya tersebut. Gerak Euglena mendekati cahaya ini disebut dengan fototaksis.

Indera pada Cacing Tanah (Lumbricus terrestris)

Lumbricus terrestris memiliki indera penerima rangsang cahaya yang hanya dapat membedakan antara gelap dan terang akan tetapi tidak dapat membedakan warna. Indera ini terdapat di seluruh permukaan tubh, tepatnya di lapisan epidermis kulit bagian dorsal tubuh. Lumbricus terrestris juga mempunyai sel sensori yang peka terhadap rangsang sentuhan, tekanan, suhu dan bahan kimia.

Indera pada Mollusca

Pada kelas Chepalopoda seperti cumi-cumi (Loligo sp) indera penglihatannya telah berkembang dengan baik dan hampir menyamai mata hewan vertebrata. Pada kelas Gastropoda seperti siput (Lymnaea sp) terdapat dua pasang tentakel di kepala untuk meraba. Pada ujung tentakel tersebut terdapat mata, akan tetapi mata ini hanya dapat membedakan antara gelap dan terang saja.

Indera pada Serangga (Insecta)

Pada umumnya indera yang cukup berkembang pada serangga adalah pada bagian mata dan sungut (antena). Serangga pun memiliki jenis mata ang bervariasi, ada yang mempunyai mata tunggal (ocellus) ada yang memiliki majemuk dan ada pula yang memiliki kedua-duanya, seperti belalang (Disosteria carolina). Mata tunggal hanya mempunyai satu alat penerima rangsang cahaya. Mata majemuk (faset) terdiri atas beribu-ribu omatidium (jamak= omatidia) yang terdiri atas lensa mata, sel yang peka terhadap cahaya, dan serabut saraf. Omatidium ini hanya mampu menerima cahaya tegak lurus. Cahaya yang datang mirig diserap oleh sel-sel pigmen yang ada di tulang belakang lensa.

Indera selanjutnya adalah sungut. Sungut ini berfungsi sebagai alat peraba dan pembau. Antena ini biasanya berbulu sehingga memungkinkan serangga mendapatkan molekul bau-bauan di udara dalam kawasan yang luas. Alat peraba juga ditamukan di sekitar mulut. Di bagian  pangkal antena terdapat indera pendengar dan alat keseimbangan. Selain itu, serangga memiliki pheromone atau Feromon yang merupakan indera untuk mendeteksi sinyal kimia yang dikeluarkan oleh hewan yang satu spesies sebagai bentuk komunikasi.

Indera peraba pada belalang (Disosteria carolina) yaitu rambut halus yang terdapat pada bagian antena dan ruas kaki yang sangat peka terhadap sentuhan.


Jumat, 03 Februari 2012

Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan kedua setelah lumut yang mempunyai tingkat adaptasi yang jauh lebih berkembang dibandingkan dengan lumut itu sendiri. Dalam hal reproduksi tumbuhan paku juga bereproduksi secara metagenesis. Yang menjadi perbedaan besar antara keduanya adalah bahwa pada tumbuhan paku ini sudah dilengkapi dengan pembuluh angkut xilem dan floem sehingga dimasukkan sebagai tumbuhan berpebuluh (Tracheophyta). Selain itu tumbuhan paku tergolong dalam tumbuhan kormofita (telah memiliki akar, batang dan daun sejati), lebih tepatnya kormofita berspora, karena dalam siklus hidupnya ia menghasilkan spora. Perbedaan lainnya dengan tumbuhan lumut yakni pada fase sporofitnya, kalau di tumbuhan lumut fase sporofit adalah fase yang singkat maka pada tumbuhan paku sendiri justru fase sporofit merupakan fase terlama dibanding dengan fase gametofit, sehingga siklus hidupnya merupakan kebalikan dari siklus hidup paku.

Ciri-Ciri Tumbuhan Paku
  1. Sudah memiliki akar, batang dan daun sejati
  2. Batangnya berpembuluh
  3. Terdiri atas dua generasi, saprofit (menghasilkan spora) dan gametofit (menghasilkan sel kelamin)
  4. Berdasarkan fungsinya, daun dibedakan menjadi daun tropofil (untuk fotosintesis) dan daun sporofil (untuk spora)
  5. Berdasarkan bentuknya, daun dibedakan menjadi daun mikrofil (daun kecil) dan daun makrofil (daun besar)
Menurut jenis spora yag dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi:
  • Paku homospora/isospora adalah jenis tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku Lycopodium (Paku kawat)
  • Paku heterospora adalah jenis tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yaitu spora jantan (mikrospora) dan spora betina (makrospora) misalnya Selaginella  (paku rane) dan Marsiela crenata (semanggi)
  • Paku peralihan adalah jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama tetapi memiliki jenis kelamin yang berbeda, misalnya Equisetum debile (paku ekor kuda)
Reproduksi Tumbuhan Paku

Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku homospora, paku heterospora, ataupun paku peralihan, pada prinsipnya sama. Jika spora jatuh ditempat atau habitat yang mendukung atau cocok makan ia akan tumbuh menjadi protalium yang selanjutnya akan membentuk gametofit (n) yakni anteridium (penghasil sperma) dan arkegonium (penghasil ovum). Dengan perantaraan air, sperma akan bergerak menuju ovum dan terjadilah fertilisasi yang akan menghasilkan zigot (2n). Zigot akan mengalami pembelahan mitosis dan tumbuh menjadi embrio (2n) dan selanjutnya embrio akan berkembang menjadi sporofit (2n).

http://www.sentra-edukasi.com
Klasifikasi Tumbuhan Paku
  1. Psilopsida (Paku Purba). Sesuai dengan namanya paku purba merupakan paku yang sebgaian besar hidup pada  zaman purba dan sebgaian besar telah mengalami kepunahan. Jadi saat ini hanya tersisa  beberapa spesies saja. Contohnya. Psilotum nudum
  2. Lycopsida (Paku Kawat). Biasa juga disebut pinus tanah, merupakan kormofita sejati. Sporangium tersusun membentuk strobilus yang terdapat pada ujung batang. Habitatnya di hutan-hutan tropis dan substropik sebgai epifit. Contoh Lycopodium dan Selaginella.
  3. Spenopsida (Paku Ekor Kuda). Kelompok tumbuhan paku ini pernah mencapai masa kejayaannya selama masa Karboniferus, ketika banyak spesiesnya tumbuh hingga setinggi 15 m, yang bertahan hidup dari divisi tumbuhan ini hanayalah sekitar 15 spesies dari genus tunggal yang tersebar sangat luas. Equisetum  yang paling umum ditemukan di bumi belahan utara. Contoh tumbuhan paku ini adalah Equisetum debile. Equisetum memiliki rhizoma di bawah tanah tempat batang vertikal akan muncul. Batang lurus berlubang memiliki ruas-ruas, dan lilitan daun atau batang kecil akan muncul di ruas tersebut. Pada ujung beberapa batang Equisetum terdapat struktur yang mirip kerucut, yang mengandung sporangia. Epidermis, lapisan luar sel-selnya mengandung silika yang menyebabkan tumbuhan tersebut mempunyai tekstur be rpasir. Sebelum adanya alat penggosok dari baja, orang menggunakan batang ekor kuda abrasif itu untuk menggosok pot dan kuali.
  4. Pteropsida (Paku Sejati), merupakan paku yang paling banyak disekitar kita. Jenis ini sering digunakan sebagai tanaman hias. Ciri khas dari tumbuhan paku ini adalah daun mudanya yang selalu dalam keadaan menggulung jika sedang tumbuh
Peranan Tumbuhan Paku
  1. Azolla pinnata (paku air) sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanah (biasa digunakan sebagai pupuk hijau tanaman padi di sawah).
  2. Marsilea crenata  (semanggi) dimanfaatkan untuk dimakan sebagai sayuran.
  3. Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa) sebagai tanaman hias.
Sumber:  Biologi. Campbell. Edisi V, Jilid 2. Super Bank Soal Biologi. Basuki Utami.  Biologi SMA. Sri Wahyuni

Tags:

Kamis, 02 Februari 2012

Tumbuhan Lumut (Bryophyta)


Tumbuhan lumut (Bryophyta, Bahasa Yunani, bryon) merupakan tumbuhan  pertama yang hidup di darat. Lumut merupakan tingkat struktural yang paling sederhana di antara semua tanaman darat. Lumut hanya dapat ditemukan di tempat yang lembab. Hal ini dikarenakan ketergantungan lumut yang masih sangat  tinggi terhadap air, karena air ini memiliki peran penting dalam reproduksi lumut itu sendiri. Spermanya, seperti sperma alga hijau, memiliki  flagela dan harus berenang dari anteridium ke arkegonium untuk membuahi sel telur.

Ciri-Ciri Lumut
  1. Berklorofil, bersifat fotoautotrof, multiseluler
  2. Akar, batang dan daun belum bisa dibedakan (tumbuhan peralihan antara talus (lembaran) dan kormus (Cormophyta)
  3. Akat berupa rhizoid
  4. Tidak berpembuluh
  5. Hidup di tempat lembab
Reproduksi Lumut

Tumbuhan lumut mempunyai daur hidup yang terdiri atas generasi sporofit (generasi yang menghasilkan spora) dan generasi gametofit (generasi yang menghasilkan gamet). Generasi gametofit tumbuhan lumut memiliki ukuran yang lebih besar sehingga dapat di amati dengan mata telanjang.  Perlu dikatahui juga bahwa generasi gametofit (haploid) erupakan generasi dominan pada tumbuhan lumut. Sporofit umumnya lebih kecil dan daur hidupnya lebih  singkat. 
  • Generasi gametofit : pembentukan gamet (tumbuhan lumut - arkegonium + anteridium - ovum+sperma - zigot)
  • Generasi sporofit : pembentukan spora (sporogonium - spora - protonema)



Klasifikasi Lumut

  1. Lumut daun (Bryoceae). Lumut daun meripakan lumut yang paling banyak dijumpai. Hidupnya berkelompok membentuk hamparan yang luas. Meskipun lumut daun memiliki ukuran tubuh pendek, dampak kolektifnya pada bumi sangat besar. Sebagai contoh, lumut gambut atau Sphagnum, menutupi paling tidak 3% permukaan daratan bumi seperti karpet, dengan kerapatan tertinggi pada garis lintang utara. Hamparan tebal tumuhan hidup dan mati di tanah yang basah, mengikat banyak sekali karbon organik kaerna berlimpahnya bahan-bahan resisten pada gambut tersebut yang tidak mudah diurai oleh mikroba. Sebagai tempat menyimpan karbon, rawa gambut tersebut berperan penting dalam menstabilkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi, dan demikian pula iklim bumi melalui efek rumah kaca yang berkaitan dengan karbondioksida. Contoh lain dari lumut daun adalah Polytrichum.
  2. Lumut hati (Hepaticae), merupakan tumbuhan yangkuran mencolok mata dibandingkan dengan lumut daun. Memiliki generasi gametofit berbentuk talus yang datar. Lumut ini banyak dijumpai pada daerah yan belum tercemar sehingga dapat dijadikan indikator pencemaran udara dan hutan tropis merupakan rumah bagi spesies lumut ini. Salah satu jenis lumut hati yang sering dijumpai adalah Marchantia polymorpha.
  3. Lumut tanduk (Anthoceratoceae). Strukturnya mirip dengan lumut hati yang membedakan keduanya adalah sporofitnya yang membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari hamparan gametofit yang menyerupai keset. Bukti terbaru yang didasarkan pada urutan asam nukleat menunjukkan bahwa , di antara semua briofita, lumut tanduk yang paling dekat hubungan kekerabatannya dengan tumbuuhan vaskuler. Contohnya adalah Anthoceros formosae.


Peran Lumut
  1. Marchantia polymorpha sebaai obat hepatitis (radang hati)
  2. Spagnum sebagai pengganti bahan pemalut (kapas) dan sumber bahan bakar
  3. Secara ekologi, lumut dapat menyerap air dan menahan pengikisan tanah oleh air


bluetier.org/Sphagnum
bryophytes.plant.siu.edu/images/Marchantia







http://bryophytes.plant.siu.edu/imAnthoceros
Sumber: Biologi. Campbell. Edisi V, Jilid 2. Super Bank Soal Biologi. Basuki Utami.  Biologi SMA. Sri Wahyuni

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More