Feromon adalah bahan kimia yang dikeluarkan dari tubuh serangga dan spesies lainnya untuk tujuan komunikasi. Sinyal kimia feromon ini bisa terbawa oleh angin hingga jarak jauh. Semasa hidup serangga, mereka sangat bergantung pada feromon ini untuk mencari makanan, kawin, persaingan dan menghindari predator. Manusia telah mempelajari feromon serangga selama beberapa abad terakhir, dan membuat terobosan ilmiah yang memungkinkan feromon serangga ini menjadi sumber yang dapat dipercaya dan ramah lingkungan sebagai sumber pengelolaan hama.
Selain untuk menarik pasangan untuk tujuan reproduksi, feromon juga digunakan oleh serangga untuk tujuan mencari makanan. Semut meninggalkan jejak feromon di belakang mereka untuk menunjukkan jalan kepada semut lain menuju sumber makanan. Ratu lebah memancarkan feromon untuk mempertahankan dominasinya di atas sarang dengan menekan perkembangan semua indung telur pada lebah pekerja dan membujuk mereka untuk bekerja untuk ratu. Serangga menggunakan feromon sebagai sistem alarm tanda bahaya, mengingatkan serangga lain akan adanya bahaya.
Petani dan tukang kebun telah menemukan bahwa feromon serangga tertentu lebih efektif dan lebih destruktif dalam mengendalikan hama umum dibandingkan dengan insektisida . Pemberian feromon pada tanaman dapat pula mengganggu pola kawin hama, feromon juga digunakan sebagai umpan untuk menangkap populasi serangga yang besar, penyebaran penyakit pada serangga sasaran, menentukan waktu dan perlunya penyemprotan insektisida dan pelacakan populasi hama. Tidak seperti insektisida, feromon tidak merusak atau memberikan efek pada populasi serangga yang justru menguntungkan bagi manusia.
Sumber: terjemahan dari artikel di http://www.ehow.com/about_5434890_benefits-insect-pheromones.html?ref=Track2&utm_source=ask
Tags: Feromon, Kegunaan Feromon pada Serangga, Manfaat Feromon.
Tags: Feromon, Kegunaan Feromon pada Serangga, Manfaat Feromon.
0 komentar:
Posting Komentar