All About Science

Rabu, 19 Oktober 2011

Daur Karbon

Elemen karbon adalah bagian dari lautan, udara,  batu, tanah dan semua makhluk hidup. Karbon selalu berpindah-pindah atau mengalami suatu dsiklus, yakni:
Karbon bergerak dari atmosfer ke tanaman. Di atmosfer, karbon yang menempel pada oksigen dalam gas yang disebut karbon dioksida (CO2). Dengan bantuan matahari, melalui proses fotosintesis, karbon dioksida ditarik dari udara untuk membuat makanan tanaman dari karbon. Sedangkan karbon yg berada di dalam air akan dimanfaatkan tumbuhan air dalam proses fotosintesisnya.

Karbon berpindah dari tanaman ke hewan. Melalui rantai makanan, karbon yang ada di tanaman bergerak ke hewan yang memakannya. Hewan yang memakan hewan lain mendapatkan karbon dari makanan mereka juga.

Karbon berpindah dari tanaman dan hewan ke tanah. Jika tanaman dan hewan mati, tubuh mereka, kayu dan daun akan mengalami pembusukan dan karbon yang ada dalam komponen tubuh masing-masing akan berpindah ke dalam tanah. Beberapa mil terkubur di bawah tanah dan akan menjadi bahan bakar fosil dalam jutaan tahun.

Karbon bergerak dari makhluk hidup ke atmosfer.Setiap kali Anda mengeluarkan napas, Anda melepaskan gas karbon dioksida (CO2) ke atmosfer. Hewan dan tumbuhan menghasilkan gas karbon dioksida melalui proses yang disebut respirasi.

Karbon bergerak dari bahan bakar fosil ke atmosfer ketika bahan bakar tersebut mengalami pembakaran. Ketika manusia membakar bahan bakar fosil untuk pabrik-pabrik listrik, pembangkit listrik, mobil dan truk, sebagian besar karbon dengan cepat memasuki atmosfer sebagai gas karbon dioksida.

Setiap tahun, lima setengah miliar ton karbon dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Sama dengan berat 100 juta gajah Afrika dewasa. Dari sejumlah besar karbon yang dilepaskan, dari bahan bakar 3,3 miliar ton memasuki atmosfer dan sebagian besar sisanya menjadi terlarut dalam air laut.Penumpukan CO2 akan mengakibatkan efek rumah kaca dimana sinar UV tidak dapat dipantulkan oleh bumi. Sinar UV yg terperangkan di atmosfer akan menaikkan suhu bumi dan berakibat kepada Pemanasan Global.

Karbon bergerak dari atmosfer ke lautan. Lautan, dan badan air lainnya, menyerap beberapa karbon dari atmosfer dan begitulah proses ini akan berulang kembali membentuk siklus.

Tags: 
Daur Karbon, Siklus Karbon, Mekanisme terjadina Daur Karbon, Proses Daur Karbon, Langkah-langkah terjadinya siklus karbon.

Selasa, 18 Oktober 2011

Pertumbuhan dan Perkembangan bakteri

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAKTERI


Zat makanan yang diserap bakteri, sebagian akan digunakan untuk membangun  protoplasmanya sehingga tumbuh mencapai besar tertentu kemudian membelah diri (berkembang biak)perkembangan bakteri. Bakteri berkembang biak dengan jalan membelah diri, dari 1 menjadi 2, 2 menjadi 4 dan  seterusnya. Interval waktu yang dibutuhkan bakteri untuk membelah diri berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, misalnya:

  • Escherichia coli membelah diri setiap 15-29 menit
  • Salmonella typhy membelah diri setiap 23-24 menit
  • Sthaphylococcus tuberculosis membelah diri setiap 792-932 menit
  • Treponema pallida membelah diri setiap 1980 menit

Bila suatu jenis bakteri dalam keadaan yang baik dan makanan yang cukup dan membelah setiap 30 menit maka 1 bakteri yang membelah diri mulai jam 09.00 maka pada jam 12.00 akan menjadi 64, pada jam 24.00 menjadi 17.000.000 dan pada jam 09.00 esok harinya menjadi 280.000.000.000.000
 untunglah perkembangbiakan secepat ini tidak terjadi di alam karena banyak sekali faktor yang memperngaruhi kehidupan bakteri.

Pengaruh Lingkungan pada Pertumbuhan dan Perkembangan Bakteri

a. Pengaruh suhu

Tiap jenis bakteri mempunyai suhu optimum di mana pertumbuhannya paling baik berdasarkan hal ini bakteri dibagi dalam 3 golongan, yaitu:

GolonganSuhu Pertumbuhan

MinimunOptimumMaksimum
Psychrophil0 10-1530
Mesophil15-2525-3740-55
Thermophil25-4550-6060-90
dalam satuan derajat Celcius

bakteri-bakteri patogen pada manusi termasuk bakteri mesopil. Suhu optimumnya sama degan suhu tubuh manusia (37 C) 

1. Pengaruh suhu rendah
Suhu rendah sampai di bawah suhu minimumnya, menyebabkan bakteri tidak dapat berkembang biak, pada umumnya tidak segera mematikan bakteri, bahkan ada yang tahan bertahun-tahun pada  minus 70 Celcius (C) Bakteri yang patogen pada manusia umunya mati pada suhu 0 C

2. Pengaruh suhu tinggi
Suhu tinggi lebih membahayakan kehidupan bakteri dibandingkan dengan suhu rendah. Bila bakteri dipanaskan pada suhu di atas suhu maksimumnya, akan segera mati. Semua bakteri baik patogen maupun tidak dalam bentuk vegetatifnya mati dalam waktu 30 menit pada suhu 60-65 C. Kenyataan ini merupakan dasar tindakan pasteurisasi.

b. Cahaya

Sebagian besar bakteri adalah chemotrophe, karena itu pertumbuhannya tidak bergantung pada adanya cahaya matahari. Pada beberapa spesies, cahaya matahari dapat membunuhnya karena pengaruh sinar ultraviolet.

c. Pengeringan (kelembaban)

Air sangat penting untuk kehidupan bakteri terutama karena bakteri hanya dapat mengambil makanan dari luar ke dalam bentuk larutan (holophytis). Semua bakteri tumbuh baik pada media yang basah dan udara yang lembab, dan tidak dapat tumbuh pada media dan udara yang kering. Kenyataan ini  merupakan dasar pengawetan  bahan makanan dengan pengeringan. Pada suasana  kering ini bakteri tidak dapat merombak bahan makanan yang ditempatinya. Di laboratorium bakteri atau virus dapat dipertahankan hidup dalam keadaan kering, bila pembenihan dibekukan secara cepat kemudian dikeringkan secara cepat pula di dalam ruang vacum (hampa udara). Cara ini penting dalam pembentukan stok (cadangan) bakteri, virus, enzim, toxin, dan plasma darah, yang biasanya dibuat dalam bentuk serbuk. Serbuk ini sangat lyophil (suka air) karena itu pembuatannya disebut proses lyophil.

d. Keasaman (pH)

Umumnya asam mempunyai pengaruh buruk terhadap pertumbuhan bakteri. Kebanyakan lebih baik hidup dalam suasana netral (pH 7,0) agau sedikit basa (pH 7,2-7,4) tetapi pada umumnya dapat hidup pada pH 6,5-7,5. Bakteri-bakteri yang patogen pada manusia tumbuhan baik pada pH 6,8-7,4, yaitu sama dengan pH darah. Beberapa bakteri dapat hidup pada suasana asam, misalnya bakteri yang hidup pada gusi manusia, yaitu Streptococcus mutans. Ada pula bakteri yang tumbuh baik pada suasana basa misalnya Vibrio cholera.

e. Pengaruh O2 dari udara

Berdasarkan responnya terhadapa 02 bebas ini, bakteri dibagi dalam 3 golongan , yaitu:
  1. Bakteri aerob (obligate aerob), yaitu bakteri yang hanya hidup di dalam lingkungan yang mengandung 02 bebas. Misalnya: Vibrio cholera, Bacillus anthracis, Corynebacterium diptheriae.
  2. Bakterii anaerob (obligate anaerob), yaitu bakteri yang hanya dapat hidup di dalam lingkungan yang tidak mengandung 02 bebas. Misalnya, Clostridium tetani, treponea pallida. 
  3. Fakultatif aerob, yaitu bakteri yang hidup di dalam lingkungan, baik yang mengandung 02 bebas ataupun tidak. Misalnya: Salmonella typhi, Neisseria meningitis dan Streptococcus pyogenes.
Bakteri-bakteri fakultatif aerob pada umumnya akan lebih baik tumbuh pada lingkungan yang mengandung sedikit 02 bebas, karena itu lebih tepat bila dinamakan bakteri microaerophil.

f. Pengaruh tekanan osmotik

Air keluar dan masuk ke dalam bakteri melalui proses osmosis, karena perbedaan tekanan osmotik antara cairan yang ada di dalam dengan yang ada di luar sel bakteri. Untuk kelangsungan hidupnya, bakteri tidak mudah dipengaruhi oleh tekanan osmotik cairan di sekitarnya, karena mempunyai membran sitoplasma yang secara aktif mengatur ke luar masuknya zat ke dalam sel bakteri, termasuk air. Akan tetapi, larutan hipertonis di sekitar bakteri akan menyebabkan bakteri sukar atau sama sekali tidak dapat tumbuh bahkan dapat membunuhnya. Kenyataan ini dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk mengawetkan ikan asing dan dendeng.

g. Pengaruh zat kimia (desinfektan) terhadap mikroba

  1. Mengubah permebialitas  membran sitoplasma sehingga lalu-lintas zat-zat yang keluar masuk ke sel mikroba menjadi kacau.
  2. Oksidasi. Beberapa oksidator kuat dapat mengoksidasi unsur sel tertentu sehingga fungsi unsur itu terganggu, misalnya mengoksidasi suatu enzim.
  3. Terjadi ikatan kimia. Ion-ion logam tertentu dapat mengikatkan diri pada beberapa enzim sehingga fungsi enzim itu terganggu.
  4. Memblokir beberapa reaksi kimia. Misalnya  preparat sulfa memblokir sintesa folic acid di dalam sel mikroba.
  5. Hydrolusa. Asam atau basa kuat dapat menghidroliskan struktur sel sehingga hancur.
  6. Mengubah sifat koloid protoplasma sehingga menggumpal dan selnya mati.
sumber: Mikrobiologi & Parasitologi: dr. Indan Entjang: PT. Citra Aditya Bakti
Tag:
Pertumbuhan dan perkembangan bakteri, Pertumbuhan dan perkembangan bakteri di alam, FAktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan perkembangan bakteri, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakteri, Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri, pengaruh faktor suhu terhadap Pertumbuhan dan perkembangan bakteri, Pengaruh faktor keasaman terhadap Pertumbuhan dan perkembangan bakteri, Pengaruh faktor oksigen terhadap Pertumbuhan dan perkembangan bakteri, Pengaruh faktor cahaya terhadap Pertumbuhan dan perkembangan bakteri, Pengaruh faktor kelembaban terhadap Pertumbuhan dan perkembangan bakteri, Pengaruh faktor tekanan osmotik terhadap Pertumbuhan dan perkembangan bakteri, pengaruh desinfektan terhadap Pertumbuhan dan perkembangan bakteri,

Medium Pembiakan Bakteri

Pembenihan bakteri/pembiakan bakteri ada dua jenis, yaitu pembenihan pada medium cair yang dimulai oleh Louis Pasteur dan pembenihan pada medium padat yang dimulai oleh Robert Koch.
A. Pembenihan pada Medium Cair
1. Air pepton
, terdiri atas:
  • Pepton 1,0 gr
  • NaCl 0,5 gr
  • Aquadest ad 100cc
Pepton adalah hasil pemecahan protein sehingga bakteri sudah dipermudah, tidak usah mengeluarkan energi untuk memecahkan protein menjadi pepton. Pepton oleh bakteri akan diuraikan menjadi asam amino, kemudian diserap untuk digunakan sebagai sumber energi dan membangun sitoplasma. NaCl diperlukan untuk memberikan tekanan osmotik tertentu. Bila pembenihan dibuat tanpa NaCl ataupun dengan NaCl berkadar tinggi, pertumbuhan bakteri akan berkurang sampai terhenti. Air diperlukan untuk semua reaksi dalam makhluk hidup.

2. Kaldu (Bulyon)
Susunannya sama dengan pepton, hanya aquadestnya diganti dengan kaldu. Kaldu banyak mengandung protein dan mineral yang diperlukan bagi kehidupan bakteri. Kaldu ini dibuat dari daging sapi atau kerbau. Dari 1kg sapi tanpa lemak dibuat 2 ltr kaldu.

3. Pembenihan gula-gula
Pembenihan pada medium ini terdiri atas air pepton ditambah suatu gula. Maksud penambahan gula ini untuk mengetahui apakah bakteri yang sedang diselidiki mampu menguraikan gula yang diberikan atau tidak. Gula yang ditambahkan adalah glukosa, laktosa, maltosa, mannitol dan saccharosa. Gula ini ditambahkan secara terpisah dalam sederetan tabung pembenihan air pepton. Karena pada penguraian gula oleh bakteri selalu dihasilkan asam maka untuk mengetahui apakah gulanya diuraikan atau tidak, ditambahkan indikator asam basa, misalnya:
Zat WarnaSuasana BasaSuasana Asam
Phenol redmerahkuning
Methyl redkuningmerah
Bromcresol greenbirukuning

Pada bakteri tertentu, penguraian gula, disamping dihasilkan asam, juga dihasilkan gas. Untuk mengetahui dihasilkan atau tidaknya gas, pada medium diletakkan tabung durham yang diletakkan terbalik, untuk menampung gas yang terbentuk. Sifat dapat menguraikan gula ataupun dapat menghasilkan gas ini adalah tetap untuk setiap jenis bakteri, sehingga dapat dipakai untuk identifikasi bakteri.

Contoh hasil pembenihan pada medium gula-gula
BakteriGlukosaMaltosaLaktosaMannitolSaccharosa
Salmonella typhy  ++-+-
Salmonella paratyphy A+g+g-+g-
Vibrio cholera++-++
Shigella shiga+----

Keterangan:
+   = dapat menguraikan
-    = tidak dapat menguraikan
+g = menghasilkan gas

4. Pembenihan Taroszi
Pembenihan pada medium ini khusus untuk menumbuhkan bakteri anaerob, misalnya Clostridium tetani. Pembenihan ini terdiri atas kaldu hati sapi/kerbau yang mengandung glukosa 5%. Digunakan kaldu hati dimaksudkan untuk mendapatkan enzim peroksida yang terdapat di dalam hati. Enzim peroksida ini perlu untuk hidupnya bakteri, terutama bagi bakteri anaerob, karena bakteri ini  tidak bisa membuat peroksida sendiri. Pada pmebenihan ini ditambahakan pula potongan hati rebus untuk cadangan peroksida bila yang di dalam kaldu sudah  habis. Glukosa 5% sebagai sumber karbohidrat.
Pada penguraian glukosa oleh bakteri selalu dihasilkan asam sedangkan peroksida tidak dapat bekerja bila ada asam. Untuk menetralkan asam yang terbentuk ini maka pada pembenihan ditambahkan serbuk CaCo3.
Agar oksigen tidak masuk ke dalam pembenihan, pada permukaan diapungkan parafin liquidum (lilin cair) dan tabung pembenihan di tutup dengan kapas yang diberi parafin solidum (lilin padat). Selain dengan pembenihan Taroszi masih banyak cara lain untuk menumbuhkan bakteri secara anaerob. Misalnya: menempatkan pembenihan dalam ruang tertutup kemudian oksigennya diisap dengan zat kimia, misalnya dengan pyrogallic acid.

B. Pembenihan padat
Dengan pembenihan padat di dapat beberapa keuntungan antara lain:
  • dapat membuat biakan murni
  • dapat melihat bentuk koloni dari sertiap jenis bakteri

1. Bulyon agar (lempeng agar)
Susunannya sama dengan pembenihan bulyon (cair) hanya ditambah dengan 2 % agar-agar. Pembenihan ini ketika masih panas (masih cair) dituangkan ke dalam tabung reaksi atau cawan petri/petri dish. Bila sudah dingin, akan menjadi padat. Koloni dari setiap jenis bakteri selalu mempunyai bentuk yang tetap, sehingga dengan melihat bentuk koloninya saja, sudah dapat di duga jenis bakteri yang sedang diselidikinya.
Misalnya:
-koloni Vibrio cholera, bening seperti tetes air embun.
-koloni Staphylococcus dan Streptococcus pyogenes keruh seperti nanah, di mana koloni Staphylococcus besar-besar sedangkan koloni Streptococcus kecil-kecil.
-koloni Vibrio cholera, baik pinggir maupun permukaannya licin disebut smooth colony (koloni S) sedangkan koloni Corynebacterium diptheriae tidak rata (bergerigi) dan disebut rough colony (koloni R)

2. Bulyon  agar darah (lempeng agar darah) 
Terdiri atas pembenihan bulyon agar, ditambahkan darah kambing yang tidak beku sebanyak 10%. Penambahan darah ini dimaksudkan untuk mempersubur pembenihan pada medium. Lempeng agar darah dipakai untuk menumbuhkan bakteri yang sukar tumbuh pada pembenihan biasa.
Dengan pembenihan agar darah, bakteri dapat dibagi dalam 2 golongan, yaitu:
  • Bakteri yang bersifat hemolisis (haemopepsi). Bakteri yang terasuk golongan ini akan memakan habis eritrosit, baik selaput maupun isinya, sehingga tempat di mana koloni ini tumbuh tampak bening. Contoh: Streptococcus haemolyticus dan Vibrio el-tor.
  • Bakteri yang bersifat haemidigesti (haemoglobinopepsi). Dalam hal ini bakteri menghasilkan toxin yang menyebabkan keluarnya Hb (hemoglobin) dari eritosit, kemudian karena adanya H202, warnanya berubah manjadi kehijau-hijauan, karena itu koloni bakteri-bakteri ini akan dikelilingi zona kehijau-hijauan. Contoh: Vibrio cholera, dan Diplococcus pneumonia

3. Endo agar
Terdiri atas bulyon agar ditambah natrium sulfit, laktosa dan fuchsin. Fuchsin dengan natrium sulfit akan membentuk persenyawaan yang tidak erat, berwarna merah muda yang disebut leucofuchsin.
Endo agar dipakai untuk menentukan (determinasi) bakteri-bakteri yang hidup di dalam usus (terdapat dalam feses). Hal ini disebabkan di dalam feses selalu terdapat bakteri Escherichia coli, baik pada orang sehat maupun sakit, karena Escherichia coli merupakan flora normal dari colon
Semua bakteri patogen yang hidup di dalam usus, tidak dapat menguraikan laktosa sedangkan Escherichia coli bisa.
Pada penguraian laktosa oleh Escherichia coli akan dihasilkan asam dan formaldehid yang akan melepaskan ikatan leucofuchsin menjadi natrium sulfit dan fuchsin kembali, dan akan menimbulkan warna merah. Pada pembenihan ini akan terlihat koloni Escherichia coli berwarna merah sedangkan
koloni bakteri patogen berwarna merah muda. Penguraian leucofuchsin ini selain  dipengaruhi oleh asam dan formaldehid, juga diuraikan oleh sinar matahari sehingga harus disimpan di dalam tempat yang gelap.

4. Pembenihan Levithal
Pembenihan levithal ini susunannya sama dengan lempeng agar darah, hanya sebelum dituangkan ke dalam cawan petri, di panaskan dahulu 90 C, maksudnya adalah:
  • Menghilangkan semua faktor yang ada di dalam darah yang mempunyai daya pertumbuhan bakteri
  • Mengeluarkan zat-zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri yang dikeluarkan dari darah, yaitu X faktor dan V faktor
    • X faktor terdiri atas haemin yang penting untuk pembentukan enzim katalase yang sangat dibutuhkan bakteri untuk hidup secara aerob, Sifatnya thermostabil (tidak rusak pada pemanasan 100 C).
    • V faktor terdiri atas nikotin-amida-adenin-difosfat bersifat thermolabil (rusak pada pemanasan 100 C. V faktor sangat penting untuk pertumbuhan Haemiphilus sp. misalnya Haemophilus influenza, dan Haemophilus ducreyi.
sumber: Mikrobiologi & Parasitologi: dr. Indan Entjang: PT. Citra Aditya Bakti


Tags:

Medium pembiakan bakteri, Pembenihan bakteri pada berbagai medium, pembiakan bakteri pada medium padat, pembiakan bakteri pada medium cair, Medium dengan menggunakan pepton, Pembenihan bakteri pada medium cair dan padat, Medium pembiakan bakteri dengan memanfaatkan air kaldu, Medium pembiakan bakteri,

Rabu, 05 Oktober 2011

Kolesterol

Kolesterol ada di setiap sel tubuh dan setiap sel memerlukannya Risiko terkena penyakit kardiovaskuler meningkat bila terdapat banyak lemak dalam darah. Penurunan berat badan, diet rendah lemak dan perubahan gaya hidup dapat menurunkan kolesterol. adang, ketiga hal itu saja tidak cuup. Kadar kolesterol  tetap tinggi sehingga Anda berisiko terkena serangan jantung atau stroke. 

Mengapa Kita butuh Kolesterol?

Kolesterol hanyalah salah satu jenis lemak (lipid) dalam darah. Sering kali orang menganggap kolesterol itu racun, padahal kita tidak dapat hidup tanpa kolesterol. Kolesterol sangat penting untuk membran sel tubuh, insulor (selubung) saraf, dan memproduksi hormon tertentu. Koleserol juga membantu pencernaan makanan. Hati memproduksi sekitar 80% kolesterol di tubuh. Selebihnya berasal dari konsumsi produk hewani. Seperti halnya gizi dari makanan, kolesterol dikirim ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Dalam proses ini, kolesterol membentuk ikatan dengan protein. Paket kolesterol-protein ini disebut "Lipoprotein". Kolesterol lipoprotein berkerapatan rendah (Law-density lipoprotein, LDL) sering disebut sebagai kolesterol "jahat". Lama-kelamaan kolesterol ini bersama bahan lain menumpuk di pembuluh darah dan membentuk plak. Plak ini dapat menyebabkan penyumbatan yang berakibat terjadinya serangan jantung atau stroke. Sebaliknya, kolesterol lipoprotein berkerapatan tinggi (High-density lipoprotein, HDL) sering disebut kolesterol "baik" karena membantu "membersihkan" kolesterol dari pembuluh darah.

 Teori Obat
Bila sudah melakukan perubahan pola makan dan berolahraga, LDL tetap tinggi  dan HDL-nya rendah (lihat tabel di bawah), dokter mungkin akan memberikan obat. Obat ini dapat menurunkan kadar kolesterol, trigliserid, dan lipid lain dalam darah.


Memahami Tes Kolesterol
TesNormalAmbang BatasTidak Normal
Kolesterol totalDi bawah 200200-240Di atas 240
Kolesterol LDLDi bawah 130130-160Di atas 160
Kolesterol HDLDi atas 4535-45Di bawah 35
TrigliseridaDi bawah 200200-400Di atas 400
Kadar tersebut dinyatakan dalam mg/dl. Kadar itu untuk mereka yang tidak didiagnosis menderita penyakit kardiovaskuler. Kalau mengidap penyakit kardiovaskuler, dokter akan menggunakan pedoman lain.


Dengan mengurangi kadar kolesterol LDL atau lipid lain, obat-obatan itu juga mencegah atau mengurangi penumpukan plak. hanya dalam waktu beberapa bulan, obat tersebut dapat menstabilkan plak di pembuluh darah. Obat ini juga mencegah lepas atau pecahnya plak yang berakibat terjadinya penyumbatan atau pembukuan darah.
Jenis-jenis obat yang tersedia antara lain:


  1. Resin: Cholestyramine (Questran) dan Colestipol (Colestid), keduanya dikenal sebagai "resin", telah digunakan selama 20 tahun. Obat ini menurunkan kolesterol secara tidak langsung dengan cara mengikat asam empedu dari saluran pencernaan. Hati memproduksi asam empedu dari kolesterol dan dibutuhkan untuk mencernakan makanan. Dengan mengikat asam empedu, obat  ini mendorong hati untuk membentuk lebih banyak asam empedu. Karena hati menggunakan kolesterol untuk membuat asam tersebut maka kolesterol yang masuk ke aliran darah menjadi sedikit. 
  2. Obat penurun trigliserida: Gemfibrosil (lopid) atau dosis besar niasin, suatu vitamin dapat mengurangi produksi trigliserida dan menghilangkannya dari peredaran darah. 
  3. Statin: Obat yang mulai diperkenalkan pada akhir tahun 1980-an ini ,dengan cepat menjadi obat yang paling banyak diberikan dokter untuk menurunkan kolesterol. Obat jenis ini antara lain: Fluvastatin (Lescol), Lovastatin (Mevacor), Simvastatin (Zocor), Pravastatin (Pravachol), dan Atorvastatin (Lipitor).
Setelah tablet atau kapsul ini diminum, statin langsung bekerja di lever, menghambat bahan yang dibutuhkan organ tersebut untuk memproduksi kolesterol. Proses  ini menghilangkan kolesterol dalam sel hati dan juga menyebabkan sel-sel itu mengambil kolesterol dari aliran darah.

Tergantung pada dosisnya, statin dapat mengurangi kadar kolesterol LDL hingga 40%. Hal ini biasanya cukup untuk menurunkan kadar LDL hingga ke batas normal. Statin juga dapat menolong tubuh menyerap kembali kolesterol dari plak, dengan demikian secara perlahan membuka pembuluh darah.

Statin merupakan satu-satunya jenis obat penurun lipid yang terbukti mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler. Bersama dengan niasin, statin terbukti mengurangi risiko terkena serangan jantung yang kedua.

Obat penurun kolsterol yang disarankan dokter tergantung banyak faktor.  Faktornya antar lain berapa kadar kolesterol "baik" atau jahat", apakah lemak yang lain juga tinggi. Faktor usia ikut menentukan. Kadang dokter akan memberikan obat kombinasi.

Keputusan untuk minum salah satu  obat penurun kolesterol tidak mudah. Sekali mulai, harus meminumnya seumur hidup. Ini akan menguras dompet karena harga obat penurun kolesterol mahal. Selain itu, perlu memeriksa lever secara teratur. Walau jarang, obat ini dapat menimbulkan kerusakan lever, itulah sebabnya mengapa obat ini tidak disarankan bagi penderita sakit lever.

Efek samping obat-obat penurun kolesterol tidak serius, tetapi cukup mengganggu. Jenis statin misalnya, dapat menyebabkan nyeri otot bila diminum dengan obat lain, contohnya gemfibrosil, obat anti  jamur atau antibiotik erythromycin. Namun, efek sampingnya jarang.

Jenis resin dapat menimbulkan sembelit dan bengkak atau menurunkan efektivitas obat lain yang diminum bersamaan. Niasin kadang menimbulkan iritasi kulit, sehingga jadi merah dan menaikkan kadar gula darah, mengakibatkan tukak lambung atau memicu serangan gout. Gemfibrosil dapat menimbulkan batu empedu.

Selain itu, obat penurun kolesterol baru beredar sekitar 20 tahun, sehingga para dokter belum mengetahui keamanannya bila digunakan seumur hidup. Seperti minum obat mana pun, pertimbangkan dengan seksama untung ruginya minum obat itu.

Sumber: Philip T. Hagen, MD. Mayo Clinic;Pedoman Perawatan Sendiri Jawaban Masalah Kesehatan Sehari-hari. INTISARI.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More