All About Science

Kamis, 25 Agustus 2011

PEWARNAAN BAKTERI

Bakteri merupakan organisme yang sangat kecil (berukuran mikroskopis). Itu berarti bahwa jasad renik ini tipis sekali sehingga tembus cahaya. Akibatnya, bakteri ini akan sangat sulit untuk dilihat dengan teliti di bawah mikroskop. Oleh karena itu, agar dapat dilihat dengan jelas maka bakteri tersebut haruslah diwarnai/dilakukan pengecatan terlebih dahulu.

SEJARAH PEWARNAAN BAKTERI
Pewarnaan bakteri sudah dilakukan sejak permulaan berkembangnya mikrobiologi di pertengahan abad ke- 19 oleh Loius  Pasteur dan Robert Koch. Pewarnaan bakteri dapat dilakukan dengan satu macam zat warna ataupun lebih. Pewarnaan bakteri dengan menggunakan satu macam zat warna disebut pewarnaan sederhana. Pewarnaan dengan menggunakan lebih dari satu macam zat warna diberi nama sesuai dengan nama penemunya. Pada umumnya, ada dua macam zat warna (bahan cat) yang sering dipakai, yaitu sebagai berikut:
  • Zat warna yang bersifat asam; komponen warnanya adalah anion, biasanya dalam bentuk garam natrium
  • Zat warna yang bersifat alkalis, dengan komponen warna kation, biasanya dalam bentuk klorida.
Pada pewarnaan sederhana yang sering dipakai adalah methylen blue. Hasil pewarnaannya akan lebih baik bila diberi sedikit KOH  (Kalium Hidroksida). Larutan ini disebut Loffer methylen blue.

Cara-Cara Pewarnaan

A. Pewarnaan Sederhana

Tujuan pengecatan ini ialah untuk membedakan bakteri dari benda-benda mati lain yang bukan bakteri dan untuk melihat bentuk dan ukurannya. Larutan cat hanya terdiri dari satu bahan cat yang dilarutkan dalam suatu bahan pelarut. Bahan-bahan yang banyak dipakai untuk keperluan ini adalah karbol fuksin, kristal violet, dan methylen blue.

B. Pewarnaan Diferensial

Untuk pewarnaan ini digunakan lebih dari satu macam bahan cat. Dengan cara ini bahan-bahan cat yang dipakai ada kalanya terpisah, atau ada kalanya dicampur dan digunakan dalam satu larutan. Dua macam pewarnaan/pengecatan yang terpenting dari golongan ini ialah pengecatan Gram dan pengecatan tahan asam seperti pengecatan Ziehl-Naelsen.
Sediaan (preparat) untuk proses pengecatan dibuat sebagai berikut.
  1. Kaca objek dibersihkan sehingga bebas lemak
  2. Pada bagian ujung kaca objek diberi tanda, sebaiknya di sebelah permukaan yang tidak dicat
  3. Dengan ose dibuat film yang tipis pada permukaan yang telah dibersihkan
  4. Film dikeringkan di udara atau dengan hawa hangat dari api gas
  5. Fiksasi dilakukan dengan cara menyentuhkan permukaan kaca objek tiga kali berturut-turut pada ujung api
  6. Setelah didinginkan preparat sudah siap untuk dicat
Yang dimaksud dengan fiksasi ialah melekatkan bakteri pada kaca objek, mematikan bakteri dengan cepat agar sifat-sifatnya tidak banyak berubah. Fiksasi ini harus dilakukan setelah preparat kering.

a. Pewarnaan Gram (Christian Gram)

Pewarnaan ini pertama kali dikemukakan oleh Christian gram (1884). Dengan pengecatan ini film bakteri mula-mula dilapisi dengan larutan zat warna karbol gentin violet (karbol kristal violet, karbol metilviolet) dan didiamakan beberapa lama, kemudian disiram dengan larutan iodium dan dibiarkan terendam dalam waktu yang sama. Sampai tingkat pengecatan ini selesai, semua bakteri akan berwarna ungu. Untuk lebih jelasnya berikut adalah tahap-tahap pewarnaan;
  1. Sediaan diwarnai dengan karbol gentian violet selama 3 menit
  2. Kelebihan zat warna dibuang tanpa dicuci direndam dalam lugol (J dalam KJ) selama 45 menit detik
  3. Sediaan dicuci dengan alkohol 95% sampai tidak ada lagi zat warna yang luntur
  4. Cuci dengan air mengalir untuk menghilangkan alkohol diwarnai dengan fuchsin selama 3 menit
  5. Cuci dengan air mengalir
  6. Keringkan di antara 2 kertas saring dan dilihat dengan mikroskop
Dengan pewarnaan Gram, ada beberapa bakteri yang dapat menahan zat warna ungu (karbol kristal violet, karbol metilviolet) dalam tubuhnya meskipun telah didekolorisasi dengan alkohol dan aseton. Bakteri yang memberi reaksi semacam ini dinamakan bakteri Gram Positif. Sebaliknya, bakteri yang tidak dapat menahan zat warna setelah didekolorisasi dengan alkhol dan seton akan kembali menjadi tidak berwarna dan  bila diberikan pengecetan dengan zat  warna kontras akan berwarna sesuai dengan zat warna kontras. Bakteri yang memperlihatkan reaksi semacam ini dinamakan bakteri Gram Negatif.

b. Pewarnaan Ziehl Neelsen

Pewarnaan ini juga disebut dengan pengecetan tahan asam. Disebut demikian karena pada beberapa jenis bakteri sukar dilakukan pengecetan. tetapi sekali dapat tercat tidak mudah untuk dilunturkan meskipun dengan menggunakan zat peluntur (decolorizing agent) asam (atau asam-alkohol). Yang termasuk bakteri yang sukar dicat adalah dari genus Mycrobacterium (Mycrobacterium tuberculosis, Mycobacterium leprae, Mycobacterium smegmatis). Bakteri tahan asam sangat banyak mengandung lipida, asam lemak, dan kandungan inilah yang mencerminkan sifat tahan asam pada golongan bakteri tersebut antara lain asam mikolat. Cara pengecetannya ialah :
  1. Film bakteri pada kaca objek yang telah difiksasi, disiram dengan karbolfuksin, kemudian dipanaskan sampai keluar uap (tidak sampai mendidih). Pemanasan diulang beberapa kali agar bahan cat tetap hangat kemudian didiamkan selama lima menit.
  2. Dekolorisasi dilakukan dengan asam-alkohol dalam waktu yang singkat, kemudian cepat dicuci dengan air.
  3. Pengecetan dengan cat kontras dilakukan dengan metil biru dalam larutan KOH 1/10000
  4. Setelah dicuci kembali dengan air preparat dikeringkan di udara.
Dengan pewarnaan ini, bakteri dibagi dalam 2 golongan, yaitu:
  1. Bakteri yang berwarna merah dengan pewarnaan Ziehl neelsen disebut bakteri tahan asam (acid fast)
  2. Bakteri yang berwarna biru dengan pewarnaan Ziehl Neelsen disebut bakteri tidak tahan asam (non-acid fast)

c. Pewarnaan Neisser dan Albert

Di antara bakteri bentuk batang Gram positif, ada yang di dalam selnya ditemukan granula polifosfat yang disebut juga granula metakromatik atau volutin bodies. granula ini bersifat kromofil dan metakromatik yang berarti mempunyai aktivitas kuat terhadap zat-zat warna, dan seringkali tampak lain dari zat warna yang diberikan. Berikut adalah langkah-langkah pengecetannya:
1. Sebagai bahan cat disediakan tiga macam larutan, yaitu:
  • Neisser A isinya methylen blue
  • Neisser B isinya gentian violet
  • Neisser C isinya chrysoidin (berwarna kuning)
2. Untuk pengecetan pertama digunakan larutan A dan B yang dicampur sesaat sebelum pengecatan dalam perbandingan dua bagian larutan A dengan satu bagian larutan B. Lama pengecatan adalah setengah menit
3. Setelah campuran tersebut dibuang preparat dibilas dengan larutan dan larutan ini didiamkan di atas film preparat selama ½ - 1 menit, kemudian dikeringkan dengan kertas saring.
Selain itu, untuk menonjolkan granula metakromatik ini dapat pula dilakukan pengecetan Albert, yaitu:
  1. Preparat dicat dengan larutan cat menurut Albert selama 3-5 menit
  2. Setelah dicuci dengan air, preparat disiram dengan larutan iodium (menurut Gram) dan ditunggu satu menit. kemudian dicuci kembali dengan air dan dikeringkan dengan kertas saring.
Hasil Pengecetan:
1. Pada pengecetan Neisser: Granula berwarna biru-hitam, sitoplasma berwarna kuning (krisoidin) atau tengguli/kecoklat-coklatan (Bismarck brown)
2. Pada pengecetan Albert: Granula berwarna biru-hitam, sitoplasma hijau
***Semua bakteri Gram negatif tidak tahan asam, sedangkan bakteri Gram positif ada yang tahan asam dan ada yang tidak tahan asam***

Virus

A.  Ciri-Ciri virus  

  Orang yang dianggap sebagai penemu virus adalah Dmitry Ivanowski (1892) yang menemukannya dari daun tembakau  yang menderita penyakit mosaic disease.
       Ciri-ciri Virus; mempunyai ukuran antara 10 milimikron sampai 400 milimikron. Virus bukanlah sel karena ukurannya sangat kecil, tidak memiliki sitoplasma, membran sel, ribosom dan dapat dikristalkan. Virus merupakan makhluk peralihan antara makhluk tak hidup dan makhluk hidup, karena virus memiliki sebagian sifat yang dapat menyatakannya sebagai makhluk hidup yakni dapat berkembang biak dan memiliki sifat makhluk tak hidup yakni dapat mengkristalkan dirinya. Bentuknya bermacam-macam, seperti batang, oval, huruf T atau seperti benang. Tubuh virus hanya tersusun atas selubung, disebut kapsid. Virus bersifat obligate parasit, yaitu hanya dapat tumbuh dan berkembang biak (replikasi) di dalam sel yang masih hidup (sel host). Di luar sel host virus berupa partikel yang disebut virion, di mana di dalamnya terdapat bahan genetik (pembawa sifat) yang terdiri ata Deoxyribonuclear acid (DNA) atau Ribonucleat acid (RNA). Virion tidak melakukan metabolisme ataupun reproduksi dan hanya menyebabkan infeksi pada sel  host yang cocok dengannya.
       Apapun genomnya (DNA atau RNA) semua virus, mempergunakan bahan-bahan yang berada di dalam sel host untuk reproduksi dirinya. Peran genome virus adalah mengarahkannya agar aktivitas yang terjadi di dalam sel host sesuai dengan keinginan virus, bukannya sesuai dengan kepantingan sel host. Bila suatu sel jaringan (manusia, hewan ataupun tumbuhan) terinfeksi oleh virus maka di dalam sel tersebut akan terjadi badan (body) yang dengan pewarnaan tertentu akan terlihat dengan mikroskop biasa. Badan tersebut dinamakan dengan Inclusion body.
       Inclusion body ini  bergantung pada jenis virusnya, ada yang terletak di dalam ataupun di luar inti sel jaringan. Bentuk dan letak Inclusion body ini sifatnya sangat khas untuk setiap jenis virus sehingga dapat dipakai untuk determinasi (penentuan) jenis virusnya. Misalnya, pada penyakit rabies akan terdapat inclusion body yang disebut Negri body di dalam sel otak penderita, sedangkan inclusion body yang terjadi pada penyakit cacar (variola) akan terdapat pada sel epitel penderita yang disebut Guarnieri body. Inclusion body ini masih dapat dipecah-pecah lagi menjadi granula-granula kecil yang disebut elementary body yang ternyata adalah virusnya sendiri.
    Virus hanya dapat tumbuh dan berkembang biak di dalam sel yang masih hidup. karena itu, virus ditumbuhkan pada medium:
  • Telur ayam yang berembrio
  • Jaringan hidup yang ditempatkan pada bekuan plasma
  • Pada kultur jaringan , misalnya jaringan ginjal, Sel Hela
B. Strategi Reproduksi Virus

    Virus dapat "memaksa" sel-sel inang untuk memproduksi virus-virus baru. Berdasarkan jenis asam nukleatnya, bentuk strategi virus  dalam "memaksa" sel-sel inang untuk membentuk virus-virus baru adalah sebagai berikut:

Virus DNA
        Virus menginfeksi sel inang, DNA mengalami replikasi (penggandaan) menjadi beberapa DNA. DNA juga mengalami transkripsi membentuk mRNA (RNA duta). RNA duta (mRNA) akan mengalami translasi (penerjemahan) untuk menghasilkan protein selubung virus. Masih di dalam sel inang, DNA dan protein virus mengkonstruksi diri menjadi virus-virus baru. mRNA juga mentranslasi membentuk enzim penghancur yang akhirnya menghancurkan membran sel. Dengan demikian sel inang lisis (hancur) dan virus-virus keluar dan siap menginfeksi sel inang yang baru. Virus yang intinya berupa DNA misalnya virus herpes, bakteriofag, virus cacar.

Virus RNA
        Contoh virus RNA adalah HIV penyebab penyakit AIDS. HIV memasukkan RNA ke dalam sel inang. RNA virus melakukan transkripsi terbalik membentuk hibrid RNA-DNA dan akhirnya terbentuk DNA virus. Selanjutnya, DNA virus (provirus) masuk ke dalam inti sel inang, menyisip ke dalam DNA inang. Jadi DNA inang mengandung DNA virus (disebut provirus). DNA virus membentuk RNA duta yang dikeluarkan dari inti. Di dalam sitoplasma, RNA virus membentuk protein virus. Akhirnya protein virus dan RNA virus dirakit membentuk HIV.

C. Pertahanan Virus dan Tubuh

1. Pertahan Virus
    Dibandingkan dengan bakteri, virus lebih tahab lama terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Dengan pemanasan 600C mati dalam 30 menit, sedangkan bakteri hanya 5-10 menit.
    Dapat tahan hidup lebih lama pada suhu dingin walau pada suhu -600C, tetapi virulensinya (keganasannya) hilang pada suhu -400C. Beberapa virus sangat tahan terhadap pengeringan, misalnya virus variola dalam kerompeng (Crusta) pada suhu kamar dapat hidup sampai 1 tahun.
    Larutan phenol 0,5% dapat menghancurkan daya infeksinya. Glycerin 50% dapat menghancurkan bakteri tetapi tidak berpengaruh apa-apa terhadap virus. Virus lebih sensitif terhadap oksidator.
    Infeksi karena virus tidak dapat diobati dengan antibiotika dan chemotherapica, kecuali virus-virus yang berukuran besar (mendekati ukuran bakteri), misalnya trachoma, dapat diobati dengan broad spectrum antibiotic. Antibiotik ini pun tidak bersifat virucida, tetapi hanya menghambat multiplikasinya saja (virustatica).

    2. Pertahan Tubuh 

    Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, sebagian melalui kulit yang luka. Sebenarnya di dalam tubuh kita ada sistem pertahan yang dapat menyerang virus yang masuk. Jika ada virus yang masuk, tubuh akan segra menyerangnya dengan cara sebagai berikut:
cara yang pertama adalah sel darah putih atau fagosit akan segera memakan dan merusak virus
cara yang kedua adalah tubuh menghasilkan molekul protein yang disebut antibodi. Protein asing virus disebut antigen. Jika antigen masuk ke dalam tubuh maka tubuh akan terpicu memproduksi antibodi. Antibodi ini sangat spesifik dan hanya menyerang pada antigen yang memicunya.
    Obat-obatan antibiotik yang digunakan dalam memerangi penyakit infeksi oleh bakteri tidak dapat digunakan untuk mematikan virus. Namun jika terserang influenza, kita sering juga diberi obat antibiotik. Sebenarnya antibiotik ini untuk mematikan bakteri penyebab infeksi sekunder yang sering menyertai penyakit oleh virus, demikian pula obat-obatan influenza sebenarnya hanya untuk mengobati gejalanya. Virus itu sendiri hanya dapat dilawan oleh daya tahan tubuh kita (antibodi). Oleh karena itu, makanlah yanng bergizi dan beristirahat yang cukup.
    Terbentuknya antibodi di dalam tubuh dapat dirangsang secara buatan. Untuk merangsang sel tubuh membentuk antibodi, tubuh diberi vaksin atau bibit penyakit yang dilemahkan. Setelah tubuh membentuk antibodi, tubuh akan kebal terhadap serangan penyakit. Virus juga dapat dibuat vaksin misalnya vaksin polio, hepatitis, rubela, cacar,. Vaksin, merangsang sel-sel limfosit untuk menghasilkan antibodi. Jadi, vaksin dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
    Pada saat ini juga telah diketahui bahwa sel-sel inang yang terinfeksi virus merespons dengan menghasilkan protein khas yang disebut interferon. Interferon ini tidak dapat mengamankan sel dari infeksi oleh virus. Sekarang para ahli mengembangka penelitian tentang interferon ini dalam upaya menemukan obat antivirus.
***Tidak benar, jika kita berpendapat bahwa virus dapat kita bunuh dengan menggunakan antibiotik. virus tidak dapat dibunuh, jika lingkungan hidupnya tidak cocok maka virus akan mengkista dan tidak mati***

, reproduksi virus, Virus DNA dan RNA, pertahanan virus dan pertahan tubuh, antibodi dan vaksin

Selasa, 23 Agustus 2011

Organisasi Tingkat Protoplasma

Kali ini saya akan menguraikan mengenai organisme tingkat protoplasma, disebut demikian karena hewan-hewan yang termasuk di dalam organisasi ini adalah hewan-hewan yang organisasi tubuhnya hanya terdiri dari satu sel saja di mana seluruh proses-proses metabolisme terjadi di dalam protoplasma sel itu sendiri. Sampai sekarang hewan-hewan yang termasuk ke dalam organisasi  ini tergabung dalam phylum:  Protozoa (protos= pertama, awal; zoion= hewan). Sering juga disebut bahwa Protozoa ini adalah hewan uniseluler, sedang Parazoa atau metazoa adalah multiseluler. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa tubuh satu organisme Protozoa dapat disamakan dengan 1 sel dari Parazoa atau metazoa. Jadi satu sel pada protozoa merupakan keseluruhan dari organisme itu, sedang satu sel protozoa atau metazoa merupakan kesatuan atau bagian terkecil dari organisme tersebut.
Sitoplasma protozoa  sebagian besar tidak berwarna, tetapi beberapa spesies yang kecil misalnya Stentor coereleus berwarna biru dan  Blepharusma lateritia berwarna merah, atau merah-muda. Dua bagian sitoplasma biasanya dibedakan atas bagian pinggiran yang disebut Ectoplasma dan bagian sentral yang lebih padat dan bergranula disebut  Endoplasma.
Vakuola yang terdapat dalam Protozoa dapat dibedakan atas Vakuola Kontraktil  dan Vakuola makanan  serta vakuola stasionari. Vakuola yang terakhir itu mengandung cairan yang terdapat dalam tubuh Protozoa. Sebagai aturan umum vakuola makanan dan vakuola kontraktil terdapat pada Protozoa air tawar tetapi tidak terdapat pada sebagain besar Protozoa yang hidup parasit dan hidup dalam air laut. Fungsi vakuola kontraktil ialah mengatur keseimbangan osmosis antara bagian dalam tubuh dan sekelilingnya.
Terdapat beberapa tipe dalam nutrisi Protozoa yakni; Holozoik, Holofitik/autotropik, dan  Sporozoik.   Holozoik; individu yang memiliki sifat mengambil makanan dalam bentuk padat dari lingkungannya, seperti bakteri, ragi, dll,  Holofitik/autotropik; kemampuan individu untuk membentuk senyawa  organik yang berasal dai unsur-unsur mineral dengan cara fotosintesis. Saprozoik;  memakan sisa hewan yang sudah mati.
Protoplasma dari sel Protozoa dapat mengadakan modifikasi-modifikasi atau penonjolan-penonjolan yang dapat bersifat sementara atau tetap. Penonjolan yang bersifat  sementara, misalnya penonjolan-penonjolan yang berfungsi amuboid. Beberapa sel-sel amuboid mungkin dapat bergabung membentuk "Syncytium" atau plasmodium.
Pada penonjolan yang bersifat tetap, terbagi atas 2 tipe, yaitu:
  1. Penonjolan-penonjolan yang berbentuk seperti cambuk (flagellum), berjumlah 1 atau 2 dan berfungsi sebagai alat gerak.
  2. Penojolan-penonjolan protoplasma yang berbentuk sedemikian rupa sehingga merupakan benang-benang halus (Cillium) yang terdapat pada seluruh permukaan tubuh.
Satu organisme mungkin dapat bersifat amuboid, flagella, cyste atau plasmodium. Oleh karena itu, pembagian hewan-hewan dalam classes di dasarkan pada phase yang paling menonjol di dalam cylus hidupnya. Hal ini  disebabkan karena ada golongan tertentu yang selalu bersifat amuboid, yang lain selalu cenderung membentuk plasmodia, dan ada golongan lain lagi yang mempunyai flagellum atau cilia sebagai karakteristiknya.
Berdasarkan hal-hal tersebut maka phyllum Protozoa ini dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu;
  1.  Rhizopoda (Rhiza= akar, Podium= kaki). Rhizopoda ini ada pula yang menyebutnya  Sarcodina (Sarkodes=berdaging). Rhizopoda adalah golongan Protozoa di mana terutama ada phase amuboid, yaitu hewan yang selalu membentuk kaki-kaki (pseupodia) seperti akar. Pada beberapa phase seringkali timbul flagellum, sedang pembentukan cyste juga seringkali terjadi.
  2. Mastigosphora (Mastik= cambuk; phorous=  mengandung). Mastigosphora ini lebih sering disebut dengan Flagellata (Flagellum= cambuk). Mastigosphora adalah golongan protozoa di mana adanya flagellum merupakan ciri khasnya, tetapi cyste dan bentuk amuboid seringkali juga terjadi.
  3. Sporozoa (Spora= benih; zoion=  hewan). Sporozoa adalah golongan protozoa yang bersifat parasiter di mana pada yang dewasa tidak mempunyai alat gerak khusus. Dalam siklus hidupnya membentuk sporae. Fase flagellat dan fase amuboid mungkin juga ada sedangkan fase cyste hampir selalu ada.
  4. Ciliophora (Cillium= rambut/bulu; phorous=  mengandung). Ciliophora adalah golongan protozoa yang berciliata pada waktu mudanya atau sepanjang hidupnya. 
RHIZOPODA/SARCODINA
 
Ciri-Ciri:
  1. Alat gerak berupa kaki semu/ pseudopodia
  2. Gerakan protoplasma untuk membentuk kaki semu disebut gerak amuboid 
  3. Bentuk tubuh berubah-ubah
  4. Hidup di air laut, air tawar, atau parasit pada tubuh hewan/ manusia 
  5. Berkembang biak dengan cara membelah diri
  6. Mempunyai dua macam vakuola (V. kontraktil dan V nonkontraktil)
  7. Pernapasan dilakukan dengan cara difusi melalui seluruh permukaan tubuh
Contoh organisme Rhizopoda:
  1. Amoeba proteus. Hidup di air tawar. Apabila cuaca buruk dapat membungkus dirinya membentuk kista. Dalam keadaan ini, Amoeba  tidak akan mengadakan kegiatan atau disebut inaktif. Apabila keadaan lingkungan memungkinkan hidup normal kembali maka Amoeba akan keluar dari kistanya.
  2. Entamoeba coli (E.coli). Hidup dalam usus manusia, membantu membusukkan sisa makanan dan membantu pembentukan vitamin K. E.coli juga digunakan sebagai indikator air yang tercemar.
  3. Entamoeba histolytica dan Entamoeba dysentriae,  penyebab  disentri.
FLAGELLATA/ MASTIGOPHORA
Ciri-ciri Flagellata:
  1. Alat gerak berupa flagel/ bulu cambuk
  2. Ada yang hidup soliter dan ada yang berkoloni 
  3. Habitatnya di laut, air tawar, dan parasit dalam tubuh manusia dan hewan
  4. Pembiakan secara vegetatif dengan membelah diri 
  5. Beberapa jenis ada yang mempunyai klorofil
Contoh:
  1. Euglena viridis, mempunyai kloroplas sehingga dapat berfotosintesis
  2. Volvox globator, hidup di air tawar dan berkoloni
  3. Noctiluca miliaris, hidup di air laut pada malam hari dapat mengeluarkan cahaya
Flagellata yang parasit pada hewan/manusia yaitu:
  1. Trypanosoma gambiense, penyebab penyakit tidur
  2. Trypanosoma evansi,  penyebab penyakit surra pada ternak
  3. Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyait tidur
  4. Trypanosoma levisi,  parasit dalam darah tikus
  5. Trypanosoma cruzi, penyebab anemia
  6. Leismania donovani, penyebab penyait kala azar
  7. Leismania tropica, penyebaba penyakit kulit
CILIATA/INFUSORIA/CILIOPHORA
Alat gerak berupa cilia/bulu getar. Habitat di air tawar/tempat lembab. Contoh Ciliata ialah:
  1. Paramecium caudatum, hidup di air tawar yang banyak mengandung zat organik. Pembiakan hewan ini secara vegetatif dengn pembelahan biner, sedangkan generatif dengan konjugasi. Hewan ini mempunyai dua buah inti yaitu makronukleus dan mikronukleus (bertanggung jawab pada proses reproduksi)
  2. Stentor, berbentuk seperti terompet
  3. Vorticella,  berbentuk seperti lonceng
  4. Didinium,  sebagai predator Paramecium sp
  5. Balantidium coli, merupakan penyebab sakit perut
  6. Stylonichia, berbentuk seperti siput
SPOROZOA
Ciri-ciri sporozoa yaitu tidak memiliki alat gerak. Semua sporozoa hidup sebagai parasit. Pembiakan sporozoa secara vegetatif dengan membelah diri sedangan secara generatif dengan perkawinan sel-sel gamet. Contohnya, Plasmodium yang merupakan penyebab penyakit malaria.
  • Plasmodium falciparum, penyebab malaria tropika, masa sporulasi tidak teratur (1 atau 2 x 24 jam)
  • Plasmodium vivax, penyebab malaria tertiana, masa sporulasi tiap 2 x 24 jam
  • Plasmodium malariae,  penyebab malaria quartana, masa sporulasi tiap 3 x 24 jam
Daur hidup Plasmodium mengalami dua fase yaitu:
  1. Fase vegetatif, terjadi di dalam tubuh penderita malaria
  2. Fase generatif, terjadi di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina
Siklus hidup Plasmodium adalah sebagai berikut:
  1. Sporozoid masuk ke dalam darah manusia melalui tusukan nyamuk Anopheles betina yang telah mengisap darah penderita malaria.
  2. Sporozoid yang sudah ada di dalam tubuh manusia, langsung menyerang sel-sel organ hati. Di sini sporozoid akan membelah diri membentuk merozoid. Proses perubahan dari sporozoid menjadi merozoid  di dalam sel-sel organ hati disebut schizogami. Pada saat ini plasmodium belum masuk ke eritrosit.
  3. Merozoid yang telah masuk akan menyerang eritrosit, eritrosit yang terserang di dalamnya akan tampak terdapat semacam cincin yang disebut ringform.
  4. Tropozoid di dalam eritrosit akan mengalami pembelahan dan membentuk merozoid, sejumlah 8-9 buah.
  5. Setelah keluar dari eritrosit maka merozoid akan masuk ke dalam eritrosit yang lain lagi, sehingga akhirnya eritrosit akan banyak rusak atau mati. Pada saat eritrosit pecah, suhu badan penderita akan mengingat. Peristiwa pembentukan merozoid disebut sporulas.
  6. Pembentukan merozoid di dalam eritrosit akan berlangsung terus-menerus bila menjumpai eritrosit yang lain, dan pada suatu  saat merozoid akan berubah menjadi calaon gamet jantan dan betina. Perubahaan merozoid  menjadi gamet disebut tahap gametogoni atau gametogenesis.
  7. Bila gamet-gamet tersebut terisap ke dalam tubuh nyamuk saat mengisap darah manusia, di dalam tubuh nyamuk, gamet-gamet akan berubah menjadi mikrogamet (gamet jantan) makrogamet gamet betina), kemudian terjadilah peleburan antara dua gamet yang berlainan jenis dan terbentuklah zigot.
  8. Zigot akan berubah menjadi agak lonjong dan bergerak aktif. Bentuk yang demikian  disebut ookinet.  Ookinet akan memasuki jaringan perut nyamuk dan akan berubah bentuk menjadi bulat Ookinet  yang demikian disebut ookista.
  9. Inti ookista akan membelah beberapa kali yang akhirnya keluar menjadi sporozoid. Proses pembentukan sporozoid disebut sporogoni.
  10. Sporozoid yang terbentuk dari ookista jumlahnya sangat banyak dan akan menuju ke kelenjar ludah nyamuk. Apabila nyamuk yang mengandung sporozoid  mengisap darah manusia maka tubuh orang tersebut akan tertular sporozoid yang dibawa nyamuk itu sebab nyamuk sebelum mengisap darah selalu menyemprotkan liurnya terlebih dahulu.
Untuk mencari kata yang spesifik anda cukup menekan cntl + F, lalu masukkan kata yang anda cari pada  pada taskbar di bawah layar  anda.

Senin, 22 Agustus 2011

Sabtu, 20 Agustus 2011

Pertahanan Virus

  1. Pertahanan Virus


    Dibandingkan dengan bakteri, virus lebih tahan lama terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Dengan pemanasan 60ºC mati dalam 30 menit, sedangkan bakteri hanya 5-10 menit, dan dapat tahan hidup lebih lama pada suhu dingin walau pada suhu -60ºC, tetapi virulensinya (keganasannya) hilang pada suhu -40ºC. Beberapa virus sangat tahan terhadap pengeringan, misalnya virus variola dalam kerompeng (Crusta) pada suhu kamar dapat hidup sampai 1 tahun.

    Larutan phenol 0,5% dapat menghancurkan daya infeksinya. Glycerin 50% dapat menghancurkan bakteri tetapi tidak berpengaruh apa-apa terhadap virus. Virus lebih sensitif terhadap oksidator. Infeksi karena virus tidak dapat diobati dengan antibiotika dan chemotherapica, kecuali virus-virus yang berukuran besar (mendekati ukuran bakteri), misalnya trachoma, dapat diobati dengan broad spectrum antibiotic. Antibiotik ini pun tidak bersifat virucida, tetapi hanya menghambat multiplikasinya saja (virustatica).

        2. Pertahan Tubuh  

    Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, sebagian melalui kulit yang luka. Sebenarnya di dalam tubuh kita ada sistem pertahanan yang dapat menyerang virus yang masuk. Jika ada virus yang masuk, tubuh akan segera menyerangnya dengan cara sebagai berikut:
    • cara yang pertama adalah sel darah putih atau fagosit akan segera memakan dan merusak virus
    • cara yang kedua adalah tubuh menghasilkan molekul protein yang disebut antibodi. Protein asing virus disebut antigen. Jika antigen masuk ke dalam tubuh maka tubuh akan terpicu memproduksi antibodi. Antibodi ini sangat spesifik dan hanya menyerang pada antigen yang memicunya.
    Obat-obatan antibiotik yang digunakan dalam memerangi penyakit infeksi oleh bakteri tidak dapat digunakan untuk mematikan virus. Namun jika terserang influenza, kita sering juga diberi obat antibiotik. Sebenarnya antibiotik ini untuk mematikan bakteri penyebab infeksi sekunder yang sering menyertai penyakit oleh virus, demikian pula obat-obatan influenza sebenarnya hanya untuk mengobati gejalanya. Virus itu sendiri hanya dapat dilawan oleh daya tahan tubuh kita (antibodi). Oleh karena itu, makanlah yanng bergizi dan beristirahat yang cukup.

    Terbentuknya antibodi di dalam tubuh dapat dirangsang secara buatan. Untuk merangsang sel tubuh membentuk antibodi, tubuh diberi vaksin atau bibit penyakit yang dilemahkan. Setelah tubuh membentuk antibodi, tubuh akan kebal terhadap serangan penyakit. Virus juga dapat dibuat vaksin misalnya vaksin polio, hepatitis, rubela, cacar,. Vaksin, merangsang sel-sel limfosit untuk menghasilkan antibodi. Jadi, vaksin dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Pada saat ini juga telah diketahui bahwa sel-sel inang yang terinfeksi virus merespons dengan menghasilkan protein khas yang disebut interferon. Interferon ini tidak dapat mengamankan sel dari infeksi oleh virus. Sekarang para ahli mengembangkan penelitian tentang interferon ini dalam upaya menemukan obat antivirus.

    (Sumber: Mikrobiologi, Menguak Dunia Mikroborganism oleh Drs. koes irianto; Mikrobiologi & Parasitologi oleh dr. Indan Entjang)
    ***Tidak benar, jika kita berpendapat bahwa virus dapat kita bunuh dengan menggunakan antibiotik. Virus tidak dapat dibunuh, jika lingkungan hidupnya tidak cocok maka virus akan mengkista dan tidak mati***
     Tags:  Pertahanan virus, Pertahanan tubuh virus, Pertahanan tubuh terhadap virus, antibodi dalam melawan virus.

    Lensa Kontak vs Kacamata

    Lensa kontak atau kacamata,hmmm mana yang lebih baik?
    Lensa kontak kini semakin bagus dan diminati, tetapi tidak untuk semua orang. Penyakit-penyakit mata tertentu (mata kering, pernah mengalami tukak kornea atau kornea yang telah hilang kepekaannya) membuat pemakaian lensa kontak tidak dianjurkan. Pemasangan , pelepasan dan perawatan lensa kontak dapat menjadi tidak praktis bagi orang yang menderita artritis pada tangan, gemetar karena penyakit Parkinson dan cacat fisik akibat gangguan lain. Namun dalam kasus tertentu, lensa kontak lebih disukai daripada kacamata. Misalnya saja lensa kontak memberikan penglihatan yang jauh lebih baik daripada kacamata kepada orang-orang yang terlahir dengan kelainan bentuk kornea. Lensa kontak juga lebih menguntungkan dibandingkan kacamata kalau anda tidak menerima lensa buatan pada saat operasi katarak.

    Perawatan Sendiri bagi Pemakai Lensa Kontak
    • Jagalah kebersihan lensa kontak anda
    • Cucilah kedua tangan anda sebelum memegang lensa kontak itu
    • Gunakan hanya cairan pembersih dan pembasah lensa kontak komersial saja
    • Miliki kacamata cadangan untuk persediaan bila anda tiba-tiba merasa harus berhenti mengenakan lensa kontak
    Lensa Kontak Untuk Waktu Lama dan Sekali Pakai

    Kalau anda mengenakan jenis lensa kontak jangka panjang sebaiknya lepas dan sterilkan lensa itu setiap malam. Kalau anda mengenakan jenis lensa sekali pakai, jangan mengenakannya lebih lama daripada waktu yang disarankan oleh ahli mata anda. Mengenakan lensa kontak terlalu lama tanpa melepaskannya dapat menghabiskan oksigen pada kornea mata. Kekurangan oksigen ini dapat menyebabkan penglihatan kabur, rasa sakit, mata berair, menjadi merah dan peka terhadap cahaya. Lepaskan lensa kontak anda segera kalau salah satu gejala tadi muncul. Periksalah mata anda secara teratur untuk menghindari masalah yang dapat muncul akibat mengenkan lensa kontak

    Sumber: MAYO CLINIC- Pedoman Perawatan Sendiri

    Tags:  Lensa kontak vs kacamata, Cara merawat lensa konta, Pilih Lensa kontak atau kacamata, Lensa kontak.

    Kamis, 18 Agustus 2011

    Kultur Sel Manusia Pertama (Sel -Sel Henrietta yang tidak Pernah Mati)

    Setiap Manusia berasal dari sel telur yang sudah dibuahi.. Pada saat dilahirkan, tubuh manusia memiliki sekitar satu triliun sel. Bahkan, pada saat dewasa sel-sel tersebut masih membelah.

    Pada tahun 1951, George dan  Margaret Gey dari Universitas Johns Hopkins mencoba untuk mengembangkan sel-sel manusia agar dapat membelah di luar tubuh. Hal ini bertujuan agar peneliti dapat mempelajari proses-proses dasar kehidupan dengan menggunakan sel-sel tersebut. Mereka juga berharap agar dapat mempelajari kanker dan penyakit lain tanpa langsung mencobanya ke manusia. Untuk mengerjakan penelitiannya, Gey menggunakann sel-sel manusia normal dan sel-sel yang sakit, tetapi sel-sel tersebut mengalami kematian setelah seminggu.

    Setelah berkali-kali mengalami kegagalan, Gey hampir saja menyerah. Akan tetapi, salah satu asistennya,  Mary Kubicek , menyiapkan sampel lain dari sel-sel kanker yang dikultur. Sampel tersebut diberi kode  Hela, diambil dari dua huruf awal nama pertama dan nama terakhir pasien.

    Sel-sel Hela mulai membelah dan terus membelah. Pada hari keempat sel-sel membelah dengan sangat pesat sehingga harus dipindahkan ke tabung lain, sel-sel tersebut tetap aktif membelah. Berbulan-bulan kemudian, sel-sel tersebut tetap atif membelah. Sayangnya, sel-sel tumor di tubuh pasien semakin ganas. Enam bulan setelah diagnosa pertama, sel-sel tumor pada penderita sudah menyebar ke seluruh tubuh. Dua bulan kemudian, Henrietta Lacks, wanita muda Baltimore, meninggal dunia.

    Walaupun Henrietta sudah tiada, sebagian sel-selnya tetap hidup di laboratorium Gey sebagai kultur manusia pertama yang berhasil tumbuh di luar tubuh. Sel-sel Hela kemudian dikirimkan ke peneliti-peneliti lain  dan terus di sebarkan sehingga sel-sel Hela hidup di laboratorium di seluruh dunia. Setiap tahun, beratus penelitian ilmiah dikerjakan berdasarkan sel-sel Hela.

    Henrietta hanya bisa bertahan sampai usia 31 tahun ketika panyakit membunuhnya. Namun 'peninggalannya' masih berguna bagi manusia di seluruh dunia, yaitu sel-sel yang tetap hidup dan terus membelah.

    Tags: 
    Sel Hela, Kultur sel manusia pertama.

    Selasa, 16 Agustus 2011

    Kegunaan Feromon

    Feromon adalah bahan kimia yang dikeluarkan dari tubuh serangga dan spesies lainnya untuk tujuan komunikasi. Sinyal kimia feromon ini bisa terbawa oleh angin hingga jarak jauh. Semasa hidup serangga, mereka sangat bergantung pada  feromon ini untuk mencari makanan, kawin, persaingan  dan menghindari predator. Manusia telah mempelajari feromon serangga selama beberapa abad terakhir, dan membuat terobosan ilmiah yang  memungkinkan feromon serangga ini  menjadi sumber yang dapat dipercaya dan ramah lingkungan sebagai sumber pengelolaan hama.

    Selain untuk menarik pasangan untuk tujuan reproduksi, feromon juga digunakan oleh serangga untuk tujuan mencari makanan. Semut meninggalkan jejak feromon di belakang mereka untuk menunjukkan jalan kepada semut lain menuju sumber makanan. Ratu lebah memancarkan feromon untuk mempertahankan dominasinya di atas sarang dengan menekan perkembangan semua indung telur pada  lebah pekerja dan membujuk mereka untuk bekerja untuk ratu. Serangga menggunakan feromon sebagai sistem alarm tanda bahaya, mengingatkan serangga lain akan adanya bahaya.

    Petani dan tukang kebun telah menemukan bahwa feromon serangga tertentu lebih efektif dan lebih destruktif dalam mengendalikan hama umum dibandingkan dengan insektisida . Pemberian feromon pada tanaman dapat pula mengganggu pola kawin hama, feromon juga digunakan sebagai umpan untuk menangkap populasi serangga yang besar, penyebaran penyakit pada serangga sasaran, menentukan waktu dan perlunya penyemprotan insektisida dan pelacakan populasi hama. Tidak seperti insektisida, feromon tidak merusak atau memberikan efek pada populasi serangga yang justru  menguntungkan bagi manusia.

    Manfaat Makan dan Minum Sambil Duduk

    Ketika duduk, apa yang dimakan atau diminum oleh seseorang akan berjalan melalui dinding usus perlahan dan 'lembut'. Minum sambil berdiri akan menyebabkan apa yang kita makan atau minum itu jatuh 'keras' ke dasar cairan usus, dan mengakibatkan benturan atau hantaman seperti pukulan yang cukup keras, jika hal ini terjadi berulang kali dalam waktu yang lama, akan menyebabkan ekspansi dan jatuhnya makanan pada dasar usus bisa melukai usus dan membuatnya menjadi melar (dalam jangka waktu lama), yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.

    Di satu sisi air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah maskuler/ struktur otot yang dapat dibuka ketika kita duduk (sehingga air bisa lewat) dan menutup ketika kita berdiri (sehingga tidak dapat lewat). Setiap air yang kita minum akan didistribusikan di bagian-bagian terkecil dari ginjal untuk di filtrasi. Jika kita minum berdiri maka air yang kita minum  tidak disaring dulu akan tetapi langsung dibawa ke kandung kemih. Karena langsung menuju ke dalam kandung kemih maka  sisa 'sampah' yang tidak tersaring akan ikut sehingga menyebabkan pengendapan pada bagian saluran ureter. Hal inilah yang dapat menyebabkan penyakit ginjal kristal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya.

    Tuh, dah tau kan Rasulullah  saw menganjurkan kita untuk makan dan minum itu bukan tanpa sebab melainkan ada hikmah yang luar biasa dari anjurannya. So, biasakan diri kita tuk makan dan minum sambil duduk ya (terutama buat saya sendiri, hehe). 
    Sumber: Terjemahan dari artikel http://eniharyanti.com/health/why-eat-and-drink-while-sitting/

    Tags: Faedah makan dan minum sambil duduk, Manfaat makan dan minum sambil duduk, Keuntungan makan dan minum sambil duduk, Apa manfaat makan dan minum sambil duduk?, Mengapa orang makan dan minum harus duduk, Bukti ilmiah manfaat dari makan dan minum sambil duduk  

    Petunjuk Memilih Sepatu yang Benar dan Menyehatkan

    Anda dapat terhindar dari banyak masalah telapak kaki, tumit serta pergelangan kaki dengan sepatu yang pas ukurannya. Inilah hal-hal yang perlu diperhatikan:

    • Ruang jari kaki yang memadai. Hindari sepatu berujung runcing.
    • Tumit rendah akan membantu anda terhindar dari masalah sakit punggung
    • Sepatu bertali biasanya lebih longgar dan dapat disesuaikan.
    • Pilih sepatu atlet yang nyaman, sandal bertali, atau sepatu rendah yang lunak dan luas dengan lapisan dalam yang berbantal.
    • Hindari sepatu plastik dan vinil. Sepatu-sepatu semacam itu tidak memiliki lubang sirkulasi kalau kaki anda berkeringat dan dapat menyebabkan bau.
    • Beli sepatu pada siang hari, karena pada pagi hari kedua kaki anda menjadi lebih kecil dan membesar disiang hari. Ukurlah kedua kaki anda dengan baik.
    • Dengan bertambahnya usia, ukuran sepatu juga dapat berubah terutama lebarnya).

    Tags: Tips memilih sepatu yang baik, Petunjuk memilih sepatu yang baik, Bagaimana memilih sepatu yang baik?

    Buta Sesaat

    Mungkin anda pernah mengalami suatu kondisi atau keadaan yakni  perubahan yang tiba-tiba dari kondisi sangat terang ke redup atau gelap, dan menyebabkan anda mengalami yang namanya buta sesaat. Hal ini  berkaitan erat dengan aktivitas sel batang mata (sel bacillus). 

    Pada retina terdapat sel bacillus (batang) dan sel conus (kerucut). Sel batang mengandung pigmen  rodopsin (warna jingga) yang berperan untuk melihat waktu gelap. Pigmen ini terurai pada saat cahaya terang sehingga apabila ada perubahan  dari terang ke redup maka akan terjadi buta sesaat karena dibutuhkan waktu agar rodopsin yang terurai berkumpul kembali.


    Tags: 
    Proses terjadinya buta sesaat, Proses terjadinya gelap-terang pada mata, Peran sel batang dan sel conus pada mata,

    Batuk: Refleks Alamiah

    BATUK

    Batuk merupakan gerak refleks, sesungguhnya batuk merupakan cara melindungi paru-paru dalam menghadapi zat-zat yang mengganggu. Kalau saluran pernapasan atau bronkus anda berisi lendir maka anda akan batuk untuk membersihkan jalan tersebut sehingga anda dapat lebih mudah bernapas. Batuk-batuk kecil sekali-sekali merupakan hal biasa bahkan sehat, karena itu merupakan cara menjaga jalan pernapasan tetap bersih. Sebaliknya, batuk yang kuat dan terus-menerus dapat mengganggu jalur pernapasan anda. Batuk yang berulang-ulang dapat menyebabkan bronkus anda mengerut. Perubahan ini dapat mengganggu membran ("dinding" bagian dalam saluran pernapasan anda). 

    Batuk sering kali merupakan gejala infeksi saluran pernapasan bagian atas akibat virus, yakni infeksi pada hidung, sinus, dan saluran-saluran udara anda. Salesma dan influenza merupakan contoh yang paling umum. Kotak suara anda dapat jadi meradang (kondisi yang disebut laringitis), yang mengakibatkan suara parau yang dapat mempengaruhi kemampuan bicara anda. Batuk dapat pula timbul akibat iritasi tenggorokan karena keluarnya lendir ke bagian belakang tenggorokan (drainasi postnasal). Batuk juga terjadi karena gangguan-gangguan kronis. Orang yang menderita alergi dan asma, sering mengalami serangan batuk tak terkendali. Zat-zat pengganggu di lingkungan seperti asap, debu, asap rokok dan udara dingin atau kering dapat menimbulkan batuk. Kadang-kadang batuk disebabkan asam lambung yang kembali ke esofagus (kerongkongan) atau dalam kasus yang jarang ke paru-paru anda. Keadaan ini disebut gastroesopagheal reflux. Ada juga orang-orang tertentu yang memang hanya memiliki 'kebiasaan' batuk.

    Proses Terjadinya Batuk
    Batuk dimulai ketika suatu zat pengganggu mencapai salah satu reseptor batuk di hidung anda, tenggorokan atau dada. reseptor tersebut kemudian menyampaikan pesan ke pusat batuk di otak anda, yang memberi sinyal supaya tubuh batuk. Setelah anda menghirup udara, epiglotis dan pita suara anda akan menutup rapat-rapat sehingga udara dalam paru-paru terjebak. Otot perut dan dada anda akan berkontraksi dengan kuat sambil menekan sekat rongga badan anda. Pada akhirnya pita suara dan epiglotis anda membuka dengan tiba-tiba sehingga udara terjebak itu 'meledak'  ke luar.
     Sumber: Buku  MAYO CLINIC-Pedoman Perawatan Sendiri

    Tags:  Proses terjadinya batuk, Bagaimana orang bisa batuk, Mekanisme terjadinya batuk, Batuk; Gerak refleks tubuh,Mengapa orang bisa batuk,

    Senin, 15 Agustus 2011

    Suara Serak atau Suara Hilang

    Suara Serak atau Hilang...

    Bagi kalian yang saat ini sedang mengalami masalah dengan suara seperti suara serak selama berminggu-minggu jangan anggap remeh jangan-jangan kalian sedang menderita radang pita suara (Laringitis). Saya juga pernah mengalami hal itu awalnya saya anggap hanya akibat dari flu biasa, ternyata pas dah periksa saya ternyata terkena Laringitis dan sudah sangat parah sehingga harus puasa ngomong hampir sebulan...(bisik-bisik pun gak boleh, ckckckck...) dan pengobatannya pun sampe berbulan-bulan lho ^^ 
    (Jadi bagi kalian yang suaranya sedang serak cepatlah pergi check up ke dokter)

    Suara hilang atau suara parau terjadi bila pita suara anda bengkak atau meradang dan tidak lagi bergetar secara wajar. Pita suara  itu akan menghasilkan bunyi yang tidak biasa atau bahkan pita suara itu mungkin tidak mengeluarkan  bunyi sama sekali.

    Suara bicara anda dibentuk bila diafragma (otot di atas lambung) menodrong udara dari paru-paru melewati pita suara. Tekanan udara memaksa pita suara anda membuka dan menutup dan keluarnya udara secara terkendali itu menggetarkan pita suara dan meghasilkan bunyi, yakni suara anda.

    Selain suara parau, anda dapat merasa sakit kalau berbicara atau nyeri dan gatal-gatal pada tenggorokan. Kadang-kadang, suara anda kedengaran lebih tinggi atau lebih rendah dari biasanya. Penyebab umum suara parau atau suara hilang adalah infeksi (akibatnya anda sering kehilangan suara saat menderita salesma atau flu), alergi, vokal yang terlampau keras (berbicara terlampau dipaksa dalam waktu lama atau berteriak-teriak, merokok, dan arus balik esofagial yang kronis. Reflux, arus balik, (kembalinya isi lambung yang bersifat asam ke dalam saluran makanan, yang kadang-kadang 'tumpah' ke pita suara).

    Perawatan Sendiri

    Berikut beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mengatasi masalah Laringitis sini:
    1. Hemat suara (berbicaralah seperlunya saja)  dan kalau bisa batasi juga bisik-bisik, karena bisik-bisik akan menegangkan pita suara anda seperti halnya ketika berbicara).
    2. Minum banyak air hangat yang tidak mengandung kafein agar tenggorokan anda tetap basah.
    3. Hindari membersihkan tenggorokan
    4. Berhentilah merokok (bagi yang merokok) dan hindari asap rokok. Rokok dapat mengeringkan tenggorokan dan mengiritasi pita suara anda.
    5. Berhentilah minum alkohol (bagi yang suka minum) karena bisa membuat tenggorokan kering dan mengiritasi pita suara anda.

    Kalau suara serak berlangsung lebih dari dua minggu, pergilah ke dokter segera. Dokter mungkin akan memberikan resep untuk infeksi atau alergi. Makan obat yang diberikan secara teratur dan habis kan jangan ada yang disisakan. Suara parau jarang disebabkan oleh kanker. Terakhir,  jaga kesehatan dan buat yang lagi sakit moga cepat sembuh ya (amin...)

    Tidur seperti Ketindihan (Sleep Paralysis)

    Seseorang mungkin pernah merasa terbangun dan menemukan dirinya tidak mampu bergerak atau berbicara seolah-olah ia beku. Dia mungkin juga mendengar suara langkah kaki, melihat makhluk seperti hantu, atau merasa seseorang duduk di dadanya. Sepanjang sejarah, orang menganggap fenomena ini sebagai ulah yang dilakukan oleh roh jahat. Namun, ilmu pengetahuan modern saat ini bisa menjelaskan peristiwa tersebut yang dikenal sebagai Sleep Paralysis (SP). Berikut ini adalah penjelasan ilmiah mengenai hal tersebut yang saya terjemahkan dari artikel yang ditulis oleh Hiro Takahashi di http://serendip.brynmawr.edu/exchange/node/1740 semoga bermanfaat.

    Sleep Paralysis atau Kelumpuhan Tidur mungkin merupakan hal yang cukup  menganggu sekaligus pengalaman  yang sangat menakutkan, dalam beberapa detik atau menit tubuh akan terasa lumpuh total tetapi masih mampu  menggerakkan mata, dan  kita akan merasa sesak nafas . Seorang korban dari SP ini mengatakan ia terasa terjaga, tapi dia tidak bisa bergerak atau berbicara. Selain imobilitas, gejala umum termasuk perasaan tersedak atau tercekik, mendengar suara-suara aneh seperti langkah kaki dan suara-suara, melihat makhluk atau bayangan gelap, dan perasaan akan adanya seseorang di dalam ruang tersebut. Meskipun gejala-gejala ini sering mengarahkan korban untuk percaya pada hantu, mistransmission sinyal saraf di otak menyebabkan Sleep Paralysis . Ketika seseorang tidur, otaknya mengirimkan sinyal untuk menghambat kontraksi otot apapun. Jika ia tiba-tiba sadar sebelum otak mengirimkan sinyal untuk mengaktifkan kontraksi otot, ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya,  otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM). Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi dan akibatnya, tubuh akan  menjadi "lumpuh". 
    Untuk memahami bagaimana tubuh menjadi lumpuh sementara orang terjaga, kita perlu  memahami siklus tidur. Dalam tidur mamalia, aktivitas otak mengalami dua keadaan yang berbeda yang disebut  tidur non-REM (NREM) dan tidur REM, yang jauh berbeda dari  terjaga penuh. Siklus  tidur NREM dan REM  berlangsung secara bergantian sepanjang malam. Pada manusia, tidur malam dimulai sekitar 80 menit untuk tidur NREM diawali, dan sekitar 10 menit berikutnya adalah tidur REM  dan siklus selama 90 menit diulang  sekitar 3 sampai 6 kali di malam hari. Selama tidur NREM, tubuh memproduksi beberapa gerakan, tetapi tubuh memiliki kemampuan melempar atau melontarkan  benda yang ada di sekitar tempat tidur serta memproduksi beberapa gerakan motorik lainnya, seperti tidur sambil berjalan dan sleeptalking atau mengigau. Kontraksi jantung-otot dan pernapasan terjadi pada tingkat yang sama, dan mata bergerak perlahan-lahan. Selama tidur REM, di sisi lain, denyut jantung, laju respirasi, dan tekanan darah berbeda-beda . Mata bergerak cepat karena kebanyakan bermimpi terjadi di periode ini, dan orang yang tidur mungkin "melihat" benda bergerak di dalam mimpi . 
    Kendali otak atas otot selama tidur REM menunjukkan bahwa dalam periode ini, tubuh biasanya dalam keadaan lumpuh total, yang disebut "nonreciprocal flaccid paralysis". Mungkin untuk mencegah seseorang dari "bertindak diluar batas" mimpi, otak mengirimkan sinyal untuk menghambat kontraksi otot apapun. Meskipun beberapa otot perifer, seperti otot-otot jari-jari dan wajah, masih berkedut, otot-otot kerangka besar menjadi santai, atau "lumpuh" sebagai akibatnya. Beberapa bukti mendukung bahwa kelumpuhan motorik dari tidur REM merupakan bentuk perlindungan diri untuk tidak  bertindak diluar batas dari mimpi seseorang. Seorang pasien yang menderita sindrom langka yang disebut REM Sleep Behavior Disorder ia akan bertindak keluar mimpi dan melakukan kekerasan selama tidur REM dan seringkali  merugikan. Sebagai contoh, seorang ahli bedah 60-tahun bermimpi bahwa ia diserang oleh penjahat, teroris, dan monster yang selalu berusaha untuk membunuh dia sampai akhirnya dia pun berperang melawan mereka dalam mimpinya, dan akibat yang dalam keadaan tidak sadar (bermimpi) dia benar-benar memukul dan menendang istrinya yang tidur di ranjang yang sama . 

    Halusinasi juga mungkin terjadi selama Sleep Paralysis , bagi yang terus bermimpi bahkan setelah beberapa bagian otaknya langsung bangun dari tidur REM. Karena sistem saraf dan endokrin terus melepaskan inhibitor saraf yang menopang kelumpuhan, ada kemungkinan bahwa sistem-sistem terus melepaskan aktivator saraf yang merangsang bermimpi. Jadi, seseorang terus "melihat" gambar dan "mendengar" suara-suara yang dihasilkan dalam mimpi yang baru saja dia alami  di tidur REM ketika ia terbangun.

    Beberapa peneliti sekarang berhipotesis bahwa kondisi yang sangat langka yang disebut Sudden
    Unexplained Nocturnal Death Syndrome  (SUNDS) atau Kematian Mendadak, erat  hubungannya dengan Sleep Paralysis. Setelah kematian, korban SUNDS tidak menghasilkan gerakan tubuh meskipun dia mengalami infark miokard dan kesulitan bernapas serta rasa kesakitan yang luar biasa . Kematian dapat disebabkan oleh atonia otot ekstrim selama Kelumpuhan Tidur, yang begitu parah sehingga bahkan otot jantung dan diaghragm ikut lumpuh.

    Demikianlah penjelasan secara ilmiah mengenai pendapat yang ada di masyarakat umum tentang ketindihan saat tidur. Walaupun penjelasannya masih kurang lengkap paling tidak hal ini bisa menepis hipotesis tentang aksi hantu yang mengganggu tidur kita. Last from me, do not forget to pray before you sleep, okay! Thanks for reading...
     

    Sejarah Biologi

    Sejarah biologi sendiri dimulai dengan ilmu yang mempelajari tentang hewan (zoologi) yang digagas oleh Aristoteles, salah satu penelitian paling awal dari dunia sains dan merupakan pencetus dalam sejarah ilmiah. Selagi para ahli Yunani Kuno lainnya, seperti Anaximander dan Theophrastes, memberikan kontribusinya terhadap sejarah biologi,  Aristoteles telah digelari "Bapak Biologi" berkat pemikiran zoologi Aristoteles, karena pendekatannya yang sistematis terkait masalah klasifikasi dan penerapan  fisiologi. Metode dan teori Aristoteles merupakan lompatan kuantum dalam pembentukan pemikiran mengenai pengetahuan manusia saat ini . Zoologi Aristoteles adalah sesuatu yang harus dipelajari bagi setiap ahli biologi modern, sebagai contoh atau dasar yang sempurna  mengenai bagaimana cara menyusun sebuah  pengetahuan yang didasarkan pada observasi yang cermat.

    Zoologi Aristoteles dan klasifikasi spesiesnya merupakan kontribusi terbesar terhadap sejarah biologi, terutama idenya untuk mengklasifikasikan hewan ke dalam kelompok sesuai dengan perilaku mereka dan berdasarkan persamaan dan perbedaan antara fisiologi mereka. Dengan mengandalkan observasi atau pengamatan ia mampu mengkategorikan spesies-spesies hewan yang diamatinya itu. Meskipun cara ia mengklasifikasikannya terasa 'aneh' dan sulit untuk diterima bagi ahli zoologi modern saat ini, karena mengingat peralatan yang digunakannya terbatas tapi tak bisa dipungkiri bahwa pemikirannya untuk mengklasifikasikan spesies tersebut merupakan suatu akses terhadap penciptaan metode yang sistematis dan pendekatan empiris untuk memperoleh pengetahuan yang lebih terperinci.

    Dalam bukunya 'History of Animals', ia mengamati fisiologi hewan dan membandingkan organ dan fungsi spesifik mereka. Dia mencatat bagaimana organ-organ yang sama bisa bervariasi pada hewan yang berbeda dan mendokumentasikan bagaimana organ-organ yang sama memiliki fungsi yang sama sekali berbeda. Dia pun mengaitkan hal ini dengan gaya hidup dan habitat dari spesies tersebut, dan organ-organ tersebut akan menjadi berbeda-beda karena menyesuaikan dengan lingkungannya, apakah hewan tersebut hidup di daratan, di udara atau perairan, dan apakah hewan bernafas dengan udara atau tidak.

    Di antara hewan darat ada beberapa hewan yang memiliki paru-paru dan menghirup udara dengan cara yang sama sebagai manusia dan juga mengumpulkan makanan dengan cara yang sama. Paham Zoologi Aristoteles waktu itu mengatakan bahwa lebah dan serangga tidak menghirup udara, hal ini berdasarkan pengamatannya bahwa keduanya tidak memiliki paru-paru (ukurannya yang kecil); dan ternyata dalam hal ini dugaannya salah . Akan tetapi mengingat bahwa ia belum memiliki mikroskop waktu itu maka pendapat Aristoteles yang tidak tepat ini bisa dimaklumi.
     
    Berdasarkan pemikiran-pemikiran yang lahir dari Aristoteles itulah yang membuatnya dijuluki sebagai bapak biologi karena hal itulah yang menjadi dasar kemunculan ilmu biologi itu sendiri dan berkembang menjadi berbagai cabang biologi seperti ilmu Botani, taksonomi, Anatomi, Fisiologi, Mikrobiologi, embriologi, dan lain sebagainya.

    Sumber: terjemahan dari http://www.experiment-resources.com/aristotles-zoology.html

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

    Share

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More