All About Science

Sabtu, 26 November 2011

Struktur Mata




Mata merupakan alat indera yang paling kompleks diantara alat indera yang ada. Mata manusia bekerja dan berfungsi bersama-sama dengan sekitar 40 bagian penyusun mata yang berbeda. Jika satu saja bagian tidak ada, mata tak akan berfungsi. Contoh kecil misalnya, Lensa. Kita biasanya tidak menyadari, namun yang membuat kita mampu melihat benda-benda dengan jelas adalah penyesuaian otomatis terus-menerus dari fokus lensa. 

Anda bisa melakukan sebuah percobaan kecil seperti ini: acungkan jari telunjuk Anda. Pandanglah ujung jari, lalu pandanglah dinding belakangnya. Setiap kali mengalihkan pandangan dari jari ke dinding.  Anda akan merasakan suatu penyesuaian. Bagitu pun ketika kita berada dari tempat terang ke tempat yang gelap/redup, Anda akan merasakan "buta sesaat" itu karena adanya adaptasi gelap-terang yang dilakukan oleh mata (penjelasan lebih lanjut bisa Anda baca pada postingan mengenai Buta Sesaat di blog saya ini).
Lensa hanyalah salah satunya. Jika komponen lain, seperti kornea, iris, retina, otot-otot mata semuanya ada dan berfungsi sebagaimana mestinya, namun hanya kelopak mata tidak ada maka mata akan segera mengalami kerusakan yang parah dan berhenti menjalankan fungsinya. Untuk itu pada postingan kali ini saya akan  menguraikan struktur kompleks dari mata sehingga kita bisa mengetahui lebih banyak lagi mengenai susunan mata kita yang kompleks ini

STRUKTUR ASESORI MATA


1. Orbita, merupakan lekukan tulang yang berisi bola mata.
  •  Hanya seperlima rongga orbita yang terisi bola mata, sisa rongga berisi jaringan ikat dan diposa, serta otot mata ekstrinsik yang berasal dari orbita dan menginsersi bola mata
  • Ada dua lubang pada orbit: foramen optik berfungsi untuk lintasan saraf optik dan arteri optalmik dan fisura orbital superior berfungsi untuk lintasan saraf dan arteri yang berkaitan dengan otot mata
2. Tiga pasang otot mata (dua pasang otot rektus dan satu pasang otot oblik) memungkinkan mata untuk bergerak bebas ke arah vertikal, horizontal dan menyilang.

3. Alis mata, melindungi mata dari keringat; kelopak mata (palpebrae) atas dan bawah melindungi ata dari kekeringan dan debu

4. Fisura palpebral atau ruang antara kelopak mata atas dan bawah ukurannya bervariasi di antara individu dan menentukan penampakan mata. Kantus medial terbentuk dari sambungan (junction) medial kelopak mata atas dan bawah: kantus lateral terbentuk dari sambungan lateral kelopak mata atas dan bawah

6. Karunkel adalah elevasi kecil pada sambungan medial. Bagian ini berisi kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.

7. Konjungtiva adalah lapisan pelindung tipis epitelium yang melapisi setiap kelopak 9konjungtiva palpebral) dan terlipat kembali di atas permukaan anterior bola mata (bulbar, atau okular, konjungtiva)

8. Lempeng tarsal pada setiap kelopak mata adalah bubungan jaringan ikat yang rapat. Kelenjar Meibomian, yang merupakan pembesaran kelenjar sebasea pada lempeng tarsal mensekresi barier berminyak untuk mencegah air mata yang berlebihan pada kelopak mata bagian bawah.

9. Aparatus lakrimal penting untuk produksi dan pengaliran air mata
  • Air mata mengandung garam, mukosa dan lisozim suatu bakteriosida. Cairan ini membasahi permukaan mata dan mempertahankan kelembabannya
  • Berkedip menekan kelenjar lakrimal dan menyebabkan produksi air mata
  • Air mata keluar melalui pungtum papila lakrimal, yang menyambung kantong lakrimal. Kantong membuka ke dalam duktus nasolakrimal yang ada pada gilirannya akan masuk ke rongga nasal.

STRUKTUR MATA

Pada bola mata dapat dibedakan dinding dan isinya/alat-alat penyusunnya.

Bola mata dibatasi oleh dinding yang terdiri dari tiga lapis, yakni:

Lapis luar (tunika fibrosa)
  1. Sklera, merupakan lapis terluar dan berwarna putih. sklera memberi bentuk pada bola mata dan memberikan tempat perlekatan untuk otot ekstrensik.
  2. Kornea merupakan perpanjangan anterior yang transparan dari sklera di bagian depan mata. Bagian ini mentransmisi cahaya dan memfokuskan berkas cahaya.

Lapis tengah (tunika vaskular/uvea)
  1. Koroidea, merupakan lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah kecuali bagian depan. Hal ini erat kaitannya dengan fungsi koroid sebagai penyedia makanan bagi bagian-bagain lain dari mata.
  2. Badan siliaris, suatu penebalan di bagian anterior lapisan koroid , mengandung pembuluh darah dan otot siliaris. Otot melekat pada ligamen suspensiorik, tempat perlekatan lensa.
  3. Iris /selaput pelangi, bagian inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan warna mata.
  4. Pupil, merupakan ruang terbuka yang bulat pada iris yang harus dilalui cahaya untuk dapat masuk ke anterior mata. Ukuran pupil dapat berubah secara refleks yang dikendalikan otot-otot melingkar pada iris. Perubahan ini berkaitan dengan intensitas cahaya yang diterima mata. Jika cahaya yang diterima sangat terang maka pupil akan mengecil (kontriksi) dan bila redup maka pupil akan melebar (delatasi).
                               
Sharing Ilmu Bio
                                                          (sumber gambar: http:// 2.bp.blogspot.com)

Lapisan dalam yakni rertina atau sering disebut selaput jala. Lapisan ini merupakan lapisan
yang tipis dan trnsparan, terdiri dari lapisan terpigmentasi luar dan lapisan jaringan saraf dalam.

  •  Lapisan  terpigmentasi luar pada retina melekat pada lapisan koroid. Lapisan ini adalah lapisan lapisan tunggal tunggal sel epitel kuboidal yang mengandung pigmen melanin dan berfungsi untuk menyerap cahaya berlebih dan mencegah refleksi internal berkas cahaya yang melalui bola mata. Lapisan ini juga menyimpan vitamin A.
  • Lapisan jarigan saraf dalam (optikal), yang terletak bersebelahan dengan lapisan terpigmentasi adalah struktur kompleks yang terdiri dari berbagai jenis neuron yang tersusun dalam sedikitnya sepuluh lapisan terpisah.
     - Sel batang dan sel kerucut
  1. sel batang adalah neuron silindris bipolar yang bermodifikasi menjadi dendrit sensitif cahaya. Setiap mata berisi sekitar 120 juta sel batang terletak terutama pada perifer retina. Sel batang tidak sensitif terhadap warna dan bertanggung jawab untuk penglihatan di malam hari.
  2. Sel kerucut berperan dalam persepsi warna. Sel ini berfungsi pada tingkat intensitas cahaya yang tinggi dan berperan dalam penglihatan siang hari. Sel kerucut mengandung iodopsin (retinal yang terikat pada opsin yang berbeda dengan osin pada sel batang. Iodopsin ini bisa saja bersifat sensitif biru, sensitif merah dan sensitif hijau. Jadi ketika ketiga unsur warna ini tidak terdapat pada sel kerucut seseorang maka orang itu akan menderita buta warna total, namun jika tidak terdfapat salah satunya saja maka orang tersebut akan menderita buta warna sebagian .
  • Neuron bipolar membentuk lapisan tengah dan menghubungkan sel batang dan sel kerucut ke sel-sel ganglion.
  • Sel ganglion mengandung akson yang bergabung pada regia khusus dalam retina untuk membentuk saraf optik
  • Sel horizontal dan sel amakrin merupakan sel lain yang ditemukan dalm retina, sel ini berperan untuk menghubungkan sinaps-sinaps lateral
  • Bintik buta (diskus optik) adalah titik keluar saraf optik. Karena tidak ada fotoreseptor pada area ini maka tidak ada sensasi penglihatan yang terjadi saat cahaya jatuh ke area ini.
  • Lutea makula adalah area kekuningan yang terletak agak lateral terhadap pusat
  • Fovea adalah pelekukan sentral  makula lutea yang tidak memiliki sel batang dan hanya mengandung sel kerucut. Bagian ini adalah pusat visual mata, bayangan yang terfokus di sini akan diinterpretasikan dengan jelas dan tajam oleh otak.
Bagian-Bagian Dalam Mata
  1. Lensa,merupakan bangunan bening yang berada tepat di belakang pupil  dan berbentuk bikonkaf. Lensa ini terikat oleh otot-otot siliaris. Bila otot siliaris berkontraksi maka terjadilah perubahan ukuran lensa. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang sedang melakukan pengamatan cermat terhadap suatu objek
  2. Rongga mata. 
  • Rongga anterior,berisi cairan aquos humor, suatu cairan bening yang diproduksi prosesus siliaris untuk mencukupi kebutuhan nutrisi lensa dan kornea
  • Rongga posterior, terletak di antara lensa dan retina dan berisi cairan vitreus humor, semacam gel transparan yang juga berperan untuk mempertahankan bentuk bola mata dan mempertahankan posisi retina terhadap  kornea.
Berikut adalah video mengenai struktur mata

Sharing Ilmu Bio
                                                                    (sumber video: youtube.com)

Penjelasan singkat mengenai mekanisme penglihatan:
Cahaya yang ditangkap mata secara berturut-turut akan melalui kornea, aquos humor, pupil, lensa,viterus humor dan akhirnya ditangkap foto reseptor pada retina. Bila foto reseptor menerima rangsangan cahaya maka impuls saraf akan menuju ganglia yang terdapat pada retina bagian depan. Selanjutnya impuls saraf diteruskan ke serabut-serabut saraf yang banyak dan akhirnya ke serabut saraf optik, dari saraf optik ,lanjut ke lobi osipital yang merupakan pusat penglihatan di otak besar. Impuls dari mata kanan diteruskan ke lobi osipital kiri dan impuls dari mata kiri diteruskan ke lobi osipital kanan.

Ref: Ethel SLoane. Anatomi dan Fisiologi.ECG, JAkarta. 2003



 Tags:

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More